Chereads / GADIS IMPIAN / Chapter 10 - [9] Haikal?

Chapter 10 - [9] Haikal?

Setelah seluruh anak pesantren Al ikhlas melaksanakan shalat tahajud berjamaah, seperti biasa mereka melanjutkan dengan mengaji.

Namun tidak dengan Auliya, Auliya merasa mata nya masih mengantuk karena Auliya tidak terbiasa bangun jam 03.00 dini hari.

Ketika seluruh akhi dan ukhti mengaji, tak dipungkiri mata Auliya kini benar benar tak bisa di tahan lagi, sehingga Auliya tertidur di atas sajadah dan melakat mukenah di badan nya.

"Auliya, Auliya, liya" ucap Syifa sambil menggoyangkan tubuh Auliya yang sedang tertidur. "Ha, apa?" Ucap Auliya tersadar dari tidurnya.

"Bangun liya, nanti kalo kamu ketahuan sama ustadzah zaenab kena marah kamu" ucap Syifa pelan pelan.

"Emang kenapa? Gue nggak takut sama dia" balas Auliya dengan nada sedikit tinggi. "Emang kamu mau kena marah sama dia? Emang kamu mau orang tua kamu di panggil hanya alasan kamu tidak mematuhi peraturan di sini" ucap Syifa. "Asal kamu tau ya Liya, dia itu ustadzah yang paling galak di pesantren ini" lanjut Syifa.

"Trus? Nggak gue pikirin" balas Auliya tanpa ada rasa bersalah. "Ishh Liya, udahlah kamu ngaji dulu ajah, nih aku bawa Al Qur'an buat kamu" ucap Syifa sambil memberikan sebuah Al Qur'an.

Auliya yang melihat itu pun lalu mengambil nya, "ta-pi gue lupa sama bacaan nya" ucap Auliya kikuk. "Tak apa nanti kita belajar sama sama ya" balas Syifa dan di balas angguk an oleh Auliya.

Ketika semua para santri dan santriwati sudah melaksanakan mengaji dan di susul oleh shalat subuh berjamaah di masjid, dan setelah selesai shalat subuh untuk para santri dan santriwati di tegaskan untuk kembali ke kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri setelah itu sarapan dan bergegas pergi ke sekolah yang ada di dalam pesantren.

Ketika Auliya,Syifa dan Dhiva perjalanan dari masjid menuju kamarnya tiba tiba. "Ehh, bentar bentar, gue kebelet nih" ucap Auliya.

"Yaudah kamu pergi ke kamar mandi ajah dulu kita tungguin di sini" ucap syifa. "Ish, gamau lah ana duluan ajah" ucap Dhiva langsung pergi meninggalkan Auliya dan Syifa.

"Eh Dhiva bentar dulu lah" teriak Syifa kepada Dhiva yang sudah perlahan berjalan menjauh darinya. "Ehh gapapa lu duluan ajah, biar gue nanti balik sendiri" balas Auliya. "Beneran kamu Liya, emang gapapa" ucap Syifa khawatir. "Iya iya gue gapapa, lagian lu apa apaan sih lebay banget" ucap Auliya dengan kekehan. "Hehehe, yaudah kalo gitu ana duluan ya" ucap Syifa dan di balas angguk an oleh Auliya.

Ketika Auliya melihat punggung Syifa yang lama kelamaan menjauh. Akhirnya Auliya bergegas menuju ke kamar mandi. karena Auliya merasa sudah tak tahan Auliya memilih untuk lari.

Ketika Auliya berlari tiba tiba Brukk! Auliya terjatuh karena sudah menabrak seseorang yang di ketahui itu adalah laki laki.

"Awww...-" ucap Auliya merengek kesakitan di kepalanya karena terbentur dengan batu saat dia jatuh, namun tidak dengan seorang laki laki yang di depan Auliya.

"Ehh,, maaf maaf ukhti ana tak sengaja" ucap seorang laki-laki yang di depan Auliya. Namun Auliya yang mendengar suara itu, telinga Auliya seperti tak asing lagi dengan suara itu.

Auliya yang mengenali dengan suara itu, Auliya pun mendongakkan kepalanya dan melihat siapa pemilik suara itu. Dan betapa terkejutnya Auliya ketika melihat seorang laki-laki yang ada di hadapannya itu. Dia orang yang pernah Auliya tabrak saat dia pulang dari cafe, dan membawa nya ke rumah sakit. Yaa! Dia adalah haikal Fathan ghazawan.

"Elu..-" ucap Auliya kaget. "Auliya?" Ucap Haikal sama kaget. "Lu, lu ngapain di sini" tanya Auliya sambil bangkit dari jatuhnya.

"Lahh, antum yang ngapain di sini? Bukannya auntum ada di Jakarta? Kalo ana emang mondok di sini" ucap Haikal sambil menjelaskan.

"Hee-emm, gue di masukin disini sama Abi gue" ucap Auliya sambil menggaruk lehernya yang tak gatal, namun di balas anggukan oleh Haikal seperti paham apa yang di katakan auliya.

"sebenarnya gue gamau masuk sini, bagi gue ini penjara tau, gue gak pantes tinggal di sini, bukan selera gue" lanjut Auliya.

"Jika antum tidak menginginkan tinggal di sini? Ngapain antum terima keputusan Abi kamu" tanya Haikal.

"Hee-m...." Ucap Auliya gugup, ia merasa di pikiran nya maju mundur. Dia tidak ingin memberitahu kan alasan Auliya bisa di masukan Abi nya disini, hanya karena alasan Auliya mabuk di club' malam. Tapi di sisi lain Haikal menanyakan hal itu yang harus Auliya jawab.

"Ehh" ucap Haikal berhasil membuyarkan lamunan Auliya. "Hee-emm iya apa" ucap Auliya kikuk saat terbuyar dari lamunan nya.

"Ngapain antum bengong" tanya haikal. "Enggak" balas auliya. Ketika di pertengahan percakapan mereka tiba tiba.

"Haikal...? Auliya?...." Teriak seorang wanita dengan nada tinggi,, Haikal dan Auliya yang mendengar itu akhirnya mereka menoleh kearah suara tersebut.

Betapa terkejutnya mereka karena ketahuan melanggar peraturan pesantren meskipun itu tidak di sengaja.

"Ustadzah...." Ucap Haikal dan Auliya bersamaan.

Bersambung......