Waktu menunjukan pukul 03.00 dini hari di surabaya. Syifa dan Dhiva bangun dari tidurnya seperti biasa untuk menunaikan shalat tahajud berjamaah di masjid yang ada di dalam pesantren.
Ketika Syifa dan Dhiva bangun dari tidurnya mereka tak lupa untuk membaca doa bangun tidur dan bersyukur kepada Allah karena masih memberikan nikmat nya untuk mencium udara pagi hari.
Setelah mereka berdoa bangun tidur, mereka tak lupa untuk membereskan kasur miliknya dan merapikan nya sehingga nyaman untuk dilihat dan rapi.
Tidak dengan Auliya, Auliya masih saja di alam mimpinya, sehingga Syifa dan Dhiva sudah mengambil air wudhu dan mengambil mukena di lemarinya.
"Ehh syif, tuhh liat enak banget ya masih tidur jam segini" ucap dhiva sambil menyenggol lengan Syifa. "Mungkin dia capek dhiv makanya dia nyaman untuk tidur" balas Syifa dengan senyum.
"Helehh" balas Dhiva langsung meninggalkan Syifa, "ehh Dhiva tungguin" teriak Syifa ketika sadar bahwa dhiva meninggalkan nya.
Setelah mereka sudah sampai di depan masjid tiba tiba mereka bertemu dengan ustadzah zaenab, ustadzah yang terkenal galak di pesantren Al ikhlas.
"Assalamualaikum" ucap ustadzah zaenab. "Waalaikumsalam ustadzah" jawab Syifa dan Dhiva kompak.
"Dhiva, Syifa ustadzah denger kemarin ada anak baru yang masuk ke pesantren ini, dan katanya dia sekamar dengan kalian, apa benar itu" tanya ustadzah zaenab.
"Iya, ustadzah" balas Syifa. "Emangnya ustadzah gatau kalo ada Auliya masuk ke pesantren kita semalam" tanya Dhiva kepada ustadzah zaenab.
"Ohh jadi namanya Auliya" ucap ustadzah zaenab sambil mengangguk anggukan kepala nya. "Iya ustadzah gatau, kemarin malam ustadzah ada urusan di luar pesantren, jam 10 malam ustadzah baru sampai sini" lanjut ustadzah zaenab.
"Pantesan kok ustadzah Maria yang nganterin Auliya ke kamar kita ya, biasanya kan ustadzah zaenab yang nganterin anak baru ke kamar nya" ucap Dhiva. "Iya" balas ustadzah zaenab dengan senyum.
"Oh iya, dimana Auliya, bentar lagi mau mulai tuh shalat nya" ucap ustadzah zaenab. "Hee-mm ann-nu ustadzah" balas Syifa gugup.
"Kenapa Syifa" tanya ustadzah zaenab. Ketika Syifa mau menjawab seketika terdahulu oleh Dhiva. "Dia lagi di kamar ustadzah, enak enakan tidur" balas Dhiva dengan melipat tangan nya di atas dada.
Ustadzah yang mendengar itu langsung pergi meninggalkan diva dan Syifa dan menuju kamar Syifa, Dhiva dan Auliya.
Dhiva dan Syifa yang hanya bisa melihat ustadzah zaenab pergi ke kamarnya, tak bisa mencegahnya.
"Kamu ngapain sih dhiv pake ngomong Auliya enak enakan tidur di kamar, dia kan lagi capek" kesal Syifa. "Biarin tuh biar dia kena marah dengan ustadzah zaenab. "Kamu itu Dhiva gaboleh seperti itu, Auliya sekarang kan juga jadi teman kita" balas Syifa. "Kenapa sihh, semenjak ada anak baru itu sifat kamu berubah sama aku" ucap Dhiva kesal. Langsung meninggalkan Syifa dan masuk kedalam masjid.
Ketika ustadzah zaenab sudah sampai di kamar Auliya. Ustadzah mengetuk pintu kamar itu. "Tokk tokk! Assalamualaikum" ucap ustadzah zaenab. Namun tak ada respon dari dalam, ustadzah pun turun tangan dan membuka pintu kamar Auliya dan melihat Auliya yang sedang tidur nyenyak.
"Auliya, bqngun kamu" sentak ustadzah zaenab. "Aa-pa sihh lu, berisik tau nggak, pakek teriak teriak lagi" gerutu Auliya.
"Ngapain masih disini? Bukanya shalat malam malah enak enakan tidur kmu" ucap ustadzah zaenab. "Shalat? Malam malam begini?Lu sendiri ajah sana, gue mah mau tidur ngantuk" balas Auliya sambil membenarkan selimutnya.
Ustadzah yang melihat tingkah Auliya, ustadzah zaenab mulai turun tangan dan mengambil segelas air di atas nakas sebelah kasur milik Syifa dan mengguyurkan ke Auliya.
"Apa apaan sih lu, basah tau nggak" ucap Auliya dengan nada tinggi. "Cepat kamu ambil wudhu setelah itu shalat" ucap ustadzah zaenab sambil menunjuk arah pintu.
"Iya, iya bawel lu" ucap Auliya langsung meninggal kan ustadzah zaenab. "Apaan sih, Abi jahat ngapain gue di masukin di penjara seperti ini, banyak aturan ya lagi. Gue benci sama Abi" batin Auliya, langsung pergi untuk mengambil air wudhu.
Setelah mengambil wudhu, Auliya dan ustadzah zaenab pergi ke masjid. Untung saja mereka tidak telat untuk mengikuti shalat tahajud berjamaah.
Bersambung.......