Kedua algojo mencabut pedang panjang dari sarungnya. Mengangkat tinggi-tinggi. Ada seorang yang menghitung mundur dari belakang mereka. Ketika sampai pada angka terkecil, dua buah panah menusuk jantung algojo. Keduanya kejang-kejang mengeluarkan busa dan mati di tempat.
Semua orang yang berada di sana terbelalak, syok, dan ketakutan. Termasuk Alea, jelas-jelas melihat manusia yang masih hidup, dengan sekejap berubah menjadi mayat. Hanya Hazard yang tersenyum miring dengan mata masih tertutup rapat.
Para penduduk yang menonton, beramai-ramai lari ke rumahnya. Namun, pasukan berkuda dari istana menghadang mereka dengan menjegal jalan dan mengacungkan senjata. Raja Firan berteriak pada semua rakyatnya untuk tetap di tempat, jangan bergerak atau mereka akan dihabisi. Dari sana, rakyat mulai sadar. Kalau ada yang tidak beres dengan pemimpinnya.