"Van, kamu yakin apa yang kamu lakukan?" tanya Adit sekali lagi. "Om Wahyu melarangmu, pasti ada sesuatu yang dia tak ingin kamu ketahui."
"Aku yakin Papa menyembunyikan kebenaran, paman beritahu aku kalau kasus Om Arya ada yang janggal."
"Terserah. Aku hanya bisa membantu semampuku" keluh Adit, tak ingin berdebat lagi.
***
Hari berganti menjadikan Adit siap menghubungi seorang yang dipintai pemimpin KSM Group sekarang.
Kaindra, pria delapan belas tahun. Dengan santai mendatangi kantor Revan, mengikuti Adit yang berjalan didepannya. Seorang ahli peretas identic dengan sport outfitnya, dan hoodie berukuran lebih besar dari tubuh, menutupi kepala sedikit membiarkan poni keluar.
Dua ketukan pintu menandakan ada orang yang akan masuk keruangan kerjanya. Setelah itu Adit nongol bersama Kaindra sang peretas. Dia laki-laki keturunan Jepang. Lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang tinggal di Jakarta cukup lama.
"Halo, Kaindra" sapanya perkenalan.