(Masa lalu…)
"Mama, tolong jangan pukul Bila lagi" lirih seorang anak perempuan. Bajunya sedikit terkoyak, tangannya yang memar, bekas cengkraman kuat. Menangis terduduk dilantai.
Kemudian wanita yang ia panggil mama kembali mencubit dibagian perut anak berkulit gelap itu. Sesenggukan sang anak menerima siksaan demi siksaan.
"Mama….," lirihnya, seperti akan kehilangan suara.
"Aku bukan mamamu, asal kau tahu!" teriak wanita itu dengan kebencian.
"Ma, maafin Bila. Bila melakukan kesalahan."
"Maafin Bila, Ma… maaf" berulang kali anak perempuan berkulit gelap meminta maaf, dirinya pun tak tahu kesalahan apa yang telah ia perbuat.
Tiba-tiba saja dia ditarik keruangan paling sudut rumah. Rumah yang ditempati pemilik atau ketua Panti Asuhan. Letak rumah tak jauh dari kamar-kamar anak-anak yang tinggal disana.
Anak-anak disana akan diperlakukan sama jika melanggar aturan wanita yang menyakiti Nabila tadi.