'Aku merasa truk tadi sengaja ingin menabrak kami. Tapi apa motifnya? Tidak mungkin remnya bermasalah. Sangat jelas aku mendengar mobil itu menggebu, pasti pedal gasnya diinjak kuat' Revan terus saja yakin.
Bayangan-bayangan truk terus memenuhi pikirannya, grusak-grusuk tubuhnya tak tenang dibalik selimut setelah menidurkan istrinya.
Sebelum itu Nadya merengek ketakutan karena hal ini pertama kali dilaluinya. Ia tak bisa terpejam, sementara Revan memberi pelukan, syukurnya sedikit menenang jiwa sang istri.
Lelah dengan pikiran yang menerka-nerka Revan memutuskan berbaring bersama istrinya. Mungkin Adit bisa membantunya besok.
Dekapan seorang istri yang erat, tak mau melepaskan. Sampai-sampai lelaki itu rela menahan haus. Berulangkali Revan mengecup puncak kepala istrinya, mendekap tak kalah erat, harum rambut yang menenangkan. Membuatnya terhanyut hingga terlelap.
***
"Kenapa memanggilku?" lelaki berkemeja putih datang tergesa-gesa, tak biasanya Revan memanggil seserius ini.