Di sisi lain, setelah Qin Mu bertengkar dengan Qin Zezhang, ia keluar dari rumah dan duduk di ayunan yang ada di taman dekat rumahnya.
Dalam keadaan musim dingin seperti sekarang ini, walau sekarang baru jam 5 sore, langit hari ini sudah terlihat gelap. Awan hitam pun menyembunyikan bintang-bintang yang ada di langit.
Hembusan angin malam yang dingin pun membuat Qin Mu menggigil kedinginan, ia menarik jaketnya dan membungkus badannya.
Apalagi sejak buru-buru keluar dari rumah, sekarang ia tidak memiliki uang. Uang yang dimilikinya hanyalah sepuluh Yuan, uang itu adalah uang sisa dari seratus Yuan yang dipinjamkan Yan Lishu. Qin Mu melihat ke uang kertas senilai sepuluh Yuan yang kusut, uang sesedikit ini tidak akan mungkin membuatnya bisa menginap di warnet hari ini.
Qin Mu cemberut melihat uang kusut itu, jika tahu dirinya akan diusir dari rumah, seharusnya ia kembali ke kamarnya untuk mengambil uang dan baru bertengkar dengan Qin Zezhang. Tidak memiliki uang, apa dirinya harus menikmati angin dingin semalaman?!
Qin Mu yang duduk di ayunan merasakan hembusan angin dingin musim ini, seketika tangan dan kakinya sudah membeku kedinginan. Ah, tidak bisa, ia harus menemukan satu tempat untuk menginap, dan tempat itu harus gratis!
Teman Qin Mu tidak banyak, yang lebih akrab hanyalah Song Ruoci dan Yan Xun.
Namun karena perkelahian semalam di bar, maka rumah Song Ruoci tidak bisa dipilihnya saat ini. Namun bila rumah Yan Xun…...
Ya, temannya itu sepertinya tinggal di lingkungan yang mirip markas militer, orang yang tinggal di sana didominasi orang-orang berdisiplin seperti para tentara. Ia juga memikirkan ayah Yan Xun yang memakai cambuk itu, sepertinya rumah Yan Xun pun tidak bisa menjadi pilihan baginya.
Sambil berpikir bolak-balik, Qin Mu hanya memikirkan satu tempat yang bisa didatanginya.
*****
Dengan memakai uang sebesar sepuluh Yuan untuk menaiki bus, akhirnya ia sampai ke tempat tujuannya. Ya, rumah Yan Lishu di Kediaman Besar Yifeng.
Saat ini, Yan Lishu sudah pasti sedang berkencan dengan sutradara perempuan itu. Mungkin saja, setelah acara piala penghargaan, mereka sudah pergi ke hotel menikmati malam mesra berdua.
Setelah memikirkan kesempatan ini, ia merasa bahwa dirinya bisa menginap satu malam di sini!
Dibandingkan dengan kursi panjang yang ada di tepi jalan ini, ia lebih memilih untuk tidur di loteng.
Qin Mu pun telah berdiri di depan pagar. Anehnya, saat ia mau masuk, dirinya telah dihalangi oleh petugas penjaga rumah yang berjaga di depan pagar. Petugas ini tentu tidak mengenal wajah asing ini dan bertanya padanya, "Nona, siapa yang Anda cari?"
Qin Mu mengedipkan matanya, "Aku datang mencari pamanku."
Kemudian petugas penjaga pun bertanya mengenai nama pamannya. Qin Mu pun menjawab sambil senyum, "Pamanku adalah Yan Lishu."
Suara Qin Mu terdengar manis dan ceria, gadis ini pun melanjutkan kebohongannya, "Hari ini ia telah masuk TV, apa kamu mengenalnya?"
Jangan bercanda, siapa yang tidak kenal dengan Yan Lishu.
Yan Lishu adalah penghuni besar di kediaman Yifeng ini. Namun penjaga rumah tidak langsung mempercayai gadis kecil di depannya. Ia tetap merasa curiga meski nama tuannya disebut oleh gadis asing ini, "Kamu benar-benar keponakannya?"
"Tentu saja!" Qin Mu bersikap polos, "Kalau tidak percaya, mau aku telepon dulu ke pamanku?"
Qin Mu pura-pura mengambil telepon selulernya, matanya dengan hati-hati memperhatikan ekspresi wajah pengawal.
Sejujurnya ia tidak memiliki nomor telepon Yan Lishu, sehingga sudah pasti dirinya tidak dapat menghubunginya.
Sebaliknya, pengawal yang masih curiga ini justru sempat merasa ragu dengan kecurigaannya. Apalagi saat ia melihat sikap Qin Mu ini. Sayangnya, saat Qin Mu mau membuka telepon selulernya, seketika baterai teleponnya habis dan membuatnya mati total.
Hal ini tentu membuat kebohongan yang dibuat Qin Mu jadi hancur total. Kecurigaan pengawal pun tidak bisa diruntuhkan.
"Aku tidak ingat nomor telepon pamanku, bagaimana ini?" Qin Mu berkata sambil melambai-lambai telepon selulernya di depan wajah pengawal. Untungnya Qin Mu tidak habis akal, ia pun mendapatkan ide dan melakukan perjanjian dengan penjaga rumah ini, "Begini saja Pak, kamu ikut aku ke rumah pamanku, aku tahu kode kunci rumahnya. Jika kodenya tidak benar, maka aku akan mengikutimu keluar lagi, bagaimana?"
Penjaga rumah ini sedikit kesulitan dengan pendapat gadis kecil ini, "Ini..." Ia pun menjadi ragu-ragu.
Melihat ekspresi dan gelagatnya, Qin Mu tahu bila hati penjaga rumah ini sudah goyah lagi. Ia langsung bersandiwara lagi dengan menunjukkan wajah memelas, "Aku sudah tidak memiliki uang lagi, baterai telepon seluler juga sudah habis, tidak bisa pulang ke rumah. Masa Anda ingin aku berdiri di bawah angin dingin semalaman? Akhir-akhir ini suhu pada malam hari rata-rata di bawah 0 derajat, aku akan mati kedinginan di bawah suhu ini!"
Dengan tatapan mata yang menyedihkan itu, penjaga ini pun terbujuk oleh kata-katanya, "Ehmm... baiklah!"
Qin Mu yang mendengar jawabannya ini hanya bisa tertawa dalam hatinya, "Kalau begitu, ayo kita masuk!"
*****
Sepuluh menit kemudian, penjaga rumah dan Qin Mu sudah berada di depan pintu masuk rumah Yan Lishu. Dengan ingatan Qin Mu yang tajam, tentu dirinya berhasil memecahkan kode masuk dari pintu tersebut. Penjaga rumah pun hanya bisa terdiam, ia tidak menyangka bahwa gadis kecil ini benar-benar mengetahui kode kunci rumah Tuan Yan.
Qin Mu menolehkan kepalanya kepada penjaga rumah dengan senyuman yang cerah, "Pak Penjaga, terima kasih sudah mengantarkan aku, selamat malam!"