Ketidaksenangan Yan Lishu, membuatnya merokok terus menerus dan menyebabkan seluruh ruangan kamar ini dipenuhi dengan asap rokok. Qin Mu menutup bibir merahnya dan menatap tangan Yan Lishu yang memegang rokok.
Qin Mu tidak memiliki hobi tetap namun memiliki sensitifitas khusus mengenai tangan manusia. Ia sama sekali tidak bisa memalingkan matanya jika melihat tangan seseorang yang cantik.
Tidak hanya itu, bahkan rokok yang ada di ujung jari Yan Lishu pun membuatnya juga ingin merokok.
"Jika aku tidak pulang malam ini, kapan kamu berencana pergi dari sini?" Yan Lishu memperhatikan tatapan Qin Mu yang menatap lurus kepadanya. Ia mengerutkan alisnya, apa maksud dari tatapannya itu?
Melihat mata Qin Mu yang berlinangan air mata itu, gadis ini masih menatap lurus kepadanya. Seketika hal ini membuat nafsunya sempat kembali menggoda Yan Lishu.
Jika kini yang berdiri di depannya bukan Qin Mu namun perempuan lain, Yan Lishu pasti akan segera menidurinya!
Yan Lishu pun menghisap rokoknya dengan kuat untuk beberapa kali. Ia merasa bila sesuatu yang ada di bagian bawah badannya mengalami perubahan. Dengan wajah yang suram, ia memadamkan rokoknya ke asbak dengan kuat kemudian mengubah posisi duduknya.
Sebaliknya, Qin Mu sama sekali tidak tahu isi pikiran Yan Lishu yang mesum ini. Ia terbangun dari pesonanya terhadap tangan cantik Yan Lishu dan dengan ringan berkata, "Aku hanya ingin menginap satu malam, besok pagi segera pergi!"
Mata Yan Lishu sangat mengerikan, pantas saja Qin Mu takut kepadanya. Wajah pria ini tegang dan suram, bagaikan dewa kematian yang siap mencabut nyawa orang lain.
Qin Mu yang merasa canggung tanpa sadar memainkan tangannya yang disembunyikan di lengan panjang piyamanya. Ia dengan hati-hati melirik Yan Lishu dan berkata, "Paman, aku hanya akan menginap satu malam saja. Besok pagi begitu matahari terbit, aku akan segera pergi dari sini. Benar, aku janji!"
Qin Mu berkata dengan tulus namun Yan Lishu bertanya kembali lagi kepadanya, "Jika aku mengusirmu sekarang, kamu mau kemana!"
Aa...? Yan Lishu akan mengusirnya!
Qin Mu menundukkan kepalanya dan tubuhnya terasa lemas. Ia sangat percaya bahwa Yan Lishu akan mengusirnya di tengah malam yang dingin ini, "Mungkin akan pergi ke rumah Yan Xun atau Song Ruoci, aku bisa satu ranjang bersama mereka."
Mendengar jawabannya ini, hal itu tidak membuat ekspresi wajah Yan Lishu melega, namun semakin memburuk.
Yan Lishu tidak ada ingatan mengenai Song Ruoci sama sekali, namun Yan Xun adalah keponakan laki-lakinya. Qin Mu yang seorang gadis ini akan tidur satu ranjang bersama seorang laki-laki?!
Yan Lishu sangat percaya diri dengan pengendalian dirinya, namun ketika ia bertemu dengannya, gairahnya terbangun dan hampir menidurinya. Jika gadis ini pergi tidur di samping Yan Xun, Ah… Ia tidak yakin pada pikirannya.
Sebaliknya, Qin Mu merasakan aura berbahaya yang disebarkan oleh Yan Lishu. Ia bingung, apakah dirinya telah membuatnya marah?
"Kamu bisa menginap di sini, tapi di loteng!"
Mendengar itu, wajah cantiknya langsung mengerut dengan tidak senang. 'Menyuruhnya tidur di loteng lagi, apa dia bisa menolaknya?'
"Tidak keluar?" Kata Yan Lishu.
Qin Mu menjawab dengan satu kata, "Oo." Sebenarnya ia ingin bertanya apakah dirinya bisa tidur di kamar tidurnya, cukup di sofanya saja, yang penting ada pemanas ruangan.
Namun sebaliknya, ia berpikir lagi. Bagaimana jika Yan Lishu tiba-tiba menjadi binatang buas dan mau menidurinya seperti saat kegelapan tadi?
Sudahlah... sudahlah, loteng ya loteng, daripada dirinya harus menikmati angin dingin di luar sana, kan!
Qin Mu menerima takdirnya dan mulai melangkah keluar dari kamar tidur Yan Lishu. Anehnya, seketika Yan Lishu memanggilnya dari belakang, "Sebentar!"
Qin Mu menolehkan kepalanya dan bertanya dengan nada yang buruk, "Ada apa!"
"Sini!"
"Kenapa!" Qin Mu dengan enggan mendekatinya.
Qin Mu melangkah maju dua langkah ke depan dan berdiri di depan Yan Lishu. Yan Lishu pun berkata lagi, "Masih terlalu jauh!"
Suasana hati Qin Mu memang sudah buruk, saat mendengar nada bicara Yan Lishu yang dingin, emosinya pun keluar, "Yan Lishu, kamu mau... Apa..."
Qin yang belum sempat menyelesaikan kata-katanya, dalam seketika tangannya sudah ditarik ke bawah oleh Yan Lishu.
Tanpa peringatan sama sekali, dengan matanya yang terbuka lebar, Qin Mu terjatuh ke pelukan Yan Lishu.
Lutut kaki Yan Lishu menabrak ke perut Qin Mu membuatnya mendengus kesakitan. Kemudian ia merasakan ada satu tamparan yang mengenai pantat kecilnya.
Dengan kuat, suaranya renyah dan keras, "Phak..."
Akal Qin Mu menjadi kosong dalam seketika…...