Meski gadis ini bertanya dengan nada bicara yang manis, Yan Lishu tidak menjawab pertanyaannya. Dengan sikap yang dingin ia melangkahkan kaki panjangnya dan berjalan keluar rumah, "Zhang Qian, panggilkan supir lain untuk mengantarnya pulang."
"Baik!" Zhang Qian menjawab dengan hormat. Ia pun membalikkan badannya dan memandang Qin Mu yang beberapa langkah di belakang Presdirnya.
Dari tatapan Zhang Qian, Qin Mu sedang menatap kesal ke arah punggung Yan Lishu. Parahnya, gadis kecil ini dengan berani menunjukkan jari tengahnya pada Presdirnya.
Ya, Qin Mu menilai Yan Lishu sebagai pria mesum yang gila akan perempuan. Dalam hati ia berkata, 'Jujur saja, bilang mau pergi berkencan dengan perempuan, aku juga tidak akan mempermasalahkannya kok!'
Ketika Zhang Qian mau memperingatkannya, Qin Mu sudah berlari melewati Yan Lishu.
Ia membuka pintu penumpang paling belakang mobilnya dan duduk dengan cemberut, "Aku cukup satu mobil denganmu, kenapa harus merepotkan orang lagi!"
Seketika wajah Yan Lishu menjadi suram, ia jadi kesal dengan sikap gadis kecil ini yang suka seenaknya sendiri. Dengan tegas ia memerintahkannya, "Turun!"
Qin Mu paling suka bertindak terbalik dengan pemikiran orang lain. Alhasil ia pun menjawab, "Tidak mau!"
"Aku tidak akan merepotkan urusanmu. Nanti ketika sampai di pusat kota, kamu bisa turunkan aku di tepi jalan!"
Ya, sebenarnya malam ini Yan Lishu harus menghadiri sebuah acara penting, ia hanya kebetulan pulang ke rumah untuk mengganti bajunya saja. Namun tidak disangkanya, gadis kecil ini baru saja bangun tidur dan belum pergi dari rumahnya.
Sebagai orang yang menghargai jadwal kesehariannya, Yan Lishu tentu sudah tidak memiliki banyak waktu untuk berdebat dengannya. Ia pun dengan terpaksa mengikuti ucapan gadis kecil ini untuk masuk ke dalam mobil. Meski merasa sedikit kesal, namun Yan Lishu masih meminta Zhang Qian yang berdiri di belakang dengan tenang, "Segera jalan ke tempat acaraku!"
Sebaliknya, saat Zhang Qian melihat Presdirnya mau menuruti gadis serampangan ini, ia hanya bisa membeku sejenak di tempat. Zhang Qian berpikir bahwa gadis kecil ini benar-benar tidak takut kepada Presdirnya.
Namun lamunannya ini segera tersadar saat Yan Linshu menatapnya dengan tajam. Zhang Qian langsung tersadar dari lamunannya dan segera masuk ke tempat duduk pengemudi pada mobil ini.
Kediaman Yifeng kebetulan adalah daerah perumahan bagi kalangan orang-orang elit. Lingkungan rumah di sini sangat jauh dari kebisingan kota. Di sekitarnya juga dikelilingi pepohonan hijau yang memanjakan mata dan menyegarkan. Tidak hanya itu, fasilitas hiburan yang ada di sekitarnya juga sangat banyak.
Qin Mu ternyata tidak menyadari hal ini ketika melewati perumahan ini semalam, dirinya hanya menatap tidak peduli pada pemandangan di luar saat itu. Namun sekarang, saat Qin Mu melewati jalan ini lagi, ia langsung menyadari bahwa pemandangan yang ada di tepi jalan ini seperti dirinya berjalan di taman yang luas.
"Oh ya, kamu belum mengembalikan telepon selulerku!" Qin Mu mengalihkan pandangan dari pemandangan perumahan ini dan menoleh kepada Yan Lishu.
Anehnya saat Qin Mu berkata seperti itu, Yan Lishu masih saja terlihat duduk dengan rapi di tempatnya. Sebuah laptop juga diletakkannya di atas pangkuannya. Kesepuluh jari panjangnya pun dengan lihai mengetik pada keyboard. Pria tua ini sedang bekerja dengan serius, benar-benar sangat keren bagaikan pria tampan di beberapa media sosial.
Sayangnya pemandangan ini juga mengartikan makna yang lain. Ya, pria ini tidak akan menghiraukan sama sekali. Qin Mu pun mendekat kepadanya, "Huh, apa kamu tidak mendengarkan kata-kataku?"
Ketika Yan Lishu sedang bekerja dengan serius, tiba-tiba ada sebuah aroma yang segar tercium. Sebuah tangan yang putih muncul menutupi layar laptopnya dan melambai dengan kuat di depan matanya. Ia mencabut earphone di telinganya dan menanggapi gangguan gadis kecil ini, "Ada apa?"
Qin Mu kaget, ia baru menyadari bila pria ini sedang memakai earphone bluetooth.
Namun Qin Mu tetap fokus dengan tujuannya. Ia langsung menjulurkan telapak tangan di hadapannya dan berkata dengan mulut yang monyong, "Telepon selulerku, sudah bisa kembalikan kepadaku, kan!"
Yan Lishu membuka laci pribadi kecil di dekatnya dan mengambil telepon seluler Qin Mu.
Qin Mu dengan senang mengambil telepon selulernya lagi. Ia pun membuka layarnya dan melihat ada banyak panggilan tidak terjawab dari Song Ruoci dan Yan Xun. Tidak menyerah dan melihat ke bawah lagi, tetap tidak ada panggilan dari orang itu…...
Mobil pun melaju menuju pusat kota, Qin Mu menyentuh saku celananya dan teringat bahwa saat ini ia tidak memiliki uang sama sekali. Kemudian ia pun menolehkan kepalanya dan memandangi Yan Lishu.
Sekali lagi ia melambaikan tangan kecilnya di hadapan Yan Lishu. Saat melihatnya membuka earphone, Qin Mu langsung mengucapkan permintaannya dengan nada bicara yang manis, "Paman, aku sekarang tidak ada uang, bisakah kamu meminjamiku uang?"
Meski sudah berwajah manis, namun Qin Mu takut bila Yan Lishu tidak mau meminjaminya. Sambil mengangkat dua jarinya, ia bersumpah padanya, "Tidak perlu khawatir. Aku janji, aku akan mengembalikannya kepadamu."
"Mau berapa?" Yan Lishu menanggapinya. Qin Mu pun berpikir sejenak dan dengan mengulurkan satu jarinya berkata, "Seratus Yuan!"
Yan Lishu mengambil kembali tatapannya, ia berkata kepada Zhang Qian sambil melihat kembali laptopnya, "Zhang Qian, berikan uang itu padanya!"
Zhang Qian mengambil selembar uang seratus Yuan kepada Qin Mu dan menurunkannya di tepi jalan.
Qin Mu dengan senang mengambil uang dari tangan Zhang Qian, "Terima kasih, paman. Baiklah, aku pergi dulu!"
'Haiz, enak sekali jadi orang kaya!' Ujar Qin Mu dalam hati.