Ucapan "anjing" yang dilontarkan Qin Mu memang dinilai terlalu menantang Gu Mengzi. Padahal, tidak ada orang yang berani memanggil Gu Mengzi dengan sebutan itu. Hanya Qin Mu lah satu-satunya orang yang berani menantangnya sampai seperti itu.
Namun Song Ruoci yang mendengar sebutan Qin Mu terhadap Gu Mengzi seakan makin menyulut api permusuhan ini semakin panas. Dirinya pun tertawa lepas sambil menatapnya seakan merendahkannya.
Kemudian Song Ruoci pun melanjutkan hinaan Qin Mu dengan memberikan tanggapan yang menohok, "Iya, aku mendengarkannya. Suara gonggongannya lebih jelek dari anjing rumahku!"
"Yah, mau bagaimana lagi, anjing ini pun tidak mau belajar cara menggonggong seperti anjing pada umumnya. Sekarang, anjing ini memaksakan diri untuk belajar bahasa manusia, bagaimana bisa suaranya terdengar bagus!" Qin Mu dengan sengaja mengatakan kata-kata ini untuk menyindir Gu Mengzhi dan teman-temannya.
Sekumpulan orang yang telah dihina sebagai anjing, tentu ekspresi wajah mereka semua terlihat sangat buruk. Bahkan Gu Mengzi, wajahnya sudah merah pekat seraya mewakili emosinya yang sangat geram.
"Qin Mu, hari ini Yan Xun tidak ada di samping kalian. Aku jadi ingin melihat, apa ada orang yang bisa membantumu di saat yang sulit seperti ini!" Gu Mengzi dengan geram terpancing emosi karena Qin Mu. Matanya pun melirik pria tinggi yang ada bersamanya seraya memberikan isyarat untuk bersiap memberikan pelajaran kepada kedua orang ini.
Ya, perkelahian antara kedua kubu ini akan segera dimulai. Anggota Gu Mengzi berenam termasuk dua orang pria sudah bersiap untuk menghajar Qin Mu.
Qin Mu kebetulan mengenal kedua pria itu, orang yang satu bernama Qi Ye, sedangkan yang lebih berotot itu adalah Yang Hua.
Sebaliknya kubu Qin Mu sendiri hanya memiliki dua orang perempuan saja. Jika benar-benar berkelahi di sini, sudah jelas mereka ada di posisi yang dirugikan.
"Tidak ada Yan Xun, apakah aku tetap tidak boleh sombong?" Qin Mu tetap mencibir Gu Mengzi. Meskipun mereka di posisi yang dirugikan, tetapi Qin Mu tetap tidak menunjukkan sikap yang lemah.
Lagi pula, situasi terburuknya adalah kedua kubu ini hanya berkelahi saja. Konflik antara kedua kubu ini sudah berlangsung lama, jadi sudah saatnya bagi mereka untuk membuktikan sebagai kubu yang paling kuat.
"Begitukah? Kalau begitu ayo perlihatkan kepadaku kemampuanmu itu!" Gu Mengzi tersenyum dengan bengis.
Gu Mengzi memulai perlawanannya dengan mengambil botol bir yang ada di meja. Ia bermaksud untuk melempar botol bir itu ke arah Qin Mu. Untungnya Qin Mu memiliki tingkat kewaspadaan yang kuat.
Saat ia melihat tindakan Gu Mengzi yang mengambil botol bir, ia segera memprediksi gerakan yang harus diambil selanjutnya. Sebelum Gu Mengzi melempar botol bir itu, Qin Mu bertindak duluan dengan menendang meja yang ada di depannya.
Spontan sudut meja yang ditendangnya mengenai kaki Gu Mengzi. Karena kakinya terasa sakit, tangannya pun melonggarkan pegangan botol bir tersebut dan menjatuhkannya. Botol-botol bir yang di meja juga ikut berjatuhan dan pecah.
Sebaliknya, Song Ruoci juga bukan orang yang bisa diam di tempat tanpa membantu. Ketika ia melihat ke belakang Qin Mu, ia menyadari keberadaan Yang Hua yang mau menangkapnya. Dengan sigap ia menggenggam botol bir yang masih ada di tangannya dan memecahkannya.
Ujung botol pecah itu terlihat tajam dan langsung ditujukan pada Yang Hua, "Yang Hua, jika kamu tidak ingin wajahmu terluka, sebaiknya cepat pergi dari sini!"
Yang Hua yang merasa terancam dengan perlawanan ini tidak berani melakukan sesuatu yang sembrono.
Dengan perkelahian yang gaduh ini, kedua kubu ini pun menarik perhatian para tamu lainnya. Sekejap saja tatapan para tamu langsung tertuju pada kedua kubu ini.
Meski mengetahui akan terjadi perkelahian yang gaduh, sayangnya para tamu ini hanya melihat perkelahian itu dengan acuh. Parahnya, tidak ada satupun dari para pengunjung yang berniat untuk meredakan perkelahian ini.
Ya, sepertinya suasana perkelahian di dalam bar itu sudah dianggap biasa saja. Jika ada pihak yang sengaja atau tidak sengaja mengundang perkelahian, maka yang perlu dilakukan pengunjung yang lain adalah menyaksikannya saja.
Di sisi Yang Hua melawan Song Ruoci, Yang Hua yang tertegun oleh bentakan Song Ruoci, seketika langsung terbangun karena suara Gu Mengzi, "Apa yang kalian bingungkan, cepat serang mereka!" Wajah cantik Gu Mengzi kini terlihat jelek karena geram, "Qin Mu, kamu jangan berpikir dapat mundur begitu saja!"
Qin Mu memang sudah sering berkelahi dengan orang lain, namun Song Ruoci tetaplah gadis biasa yang tidak bisa berkelahi.
Awalnya mereka berdua masih berada di posisi yang menguntungkan, tetapi kemudian botol bir yang ada di tangan Song Ruoci dirampas oleh teman-teman Gu Mengzi. Akhirnya Song Ruoci pun tidak dapat melindungi dirinya sendiri.
Berbeda dengan Qin Mu yang mampu menangkis dan membalas pukulan lawannya. Ia pun langsung melindungi Song Ruoci di perkelahian ini. Sayangnya Qin Mu juga punya batasan tenaga, perlahan-lahan staminanya pun melemah. Ya, situasi di kubu Qin Mu berada di posisi yang kurang menguntungkan.
Amarah Gu Mengzi pun membara semakin kuat. Ia mengambil botol bir kosong dan segera menghantamkannya ke arah Song Ruoci.
Song Ruoci tertegun di tempat melihat botol bir itu mau mengenainya. Qin Mu yang menyadari hal itu langsung menendang gadis yang ada di depannya dan membalikkan badannya membantu Song Ruoci menangkis botol bir itu dengan tangannya.
Dengan perhitungan yang tepat, Qin Mu pun berhasil melindungi Song Ruoci dan menahan lemparan botol itu dengan lengannya yang kuat. Di sisi lain, meski Song Ruoci tidak berteriak namun dirinya tetap bisa mendengarkan satu gumaman ringan dari Qin Mu karena kesakitan.
Song Ruoci berteriak, "Tiantian, kamu baik-baik saja?!"
"Wiu wiu wiu..." Untungnya suara sirine mobil polisi terdengar mendekati bar ini…...
Tidak diketahui orang yang menghubungi kantor polisi, petugas polisi masuk ke dalam bar dan membawa para pembuat keributan ini ke kantor polisi. Qin Mu memang sudah sering berbuat masalah, tetapi ke kantor polisi, hal ini masih pertama kali baginya.
Qin Mu dan Song Ruoci pun dibawa dan ditahan dalam satu ruangan bersama Gu Mengzi beserta teman-temannya. Mereka pun saling memandang dengan tatapan saling bermusuhan.
Sebaliknya Song Ruoci tidak memperdulikan situasi ini. Hal yang dikhawatirkannya adalah tangan Qin Mu yang terkena lemparan botol tadi. Dengan panik ia memegang tangan Qin Mu dan memeriksa memarnya itu. Sebaliknya, Qin Mu yang tidak menyadari tangannya yang sakit disentuh oleh Song Ruoci, seketika meraung kesakitan, "Sss..."
******