Eza menurut mengikuti pak tetra,ia membawa box yang nantinya digunakan sebagai wadah ulat ulat yang mereka temukan dilapangan.
"kemarilah, liat tu Ada beberapa ulat menempel didaun itu,perhatikan,kita Akan mengambilnya... " seru tetra seraya menggandeng tangan eza tanpa sadar. Ammi yang melihat itu lantas menggeleng heran.
"ehem, tetra lu mau Ajak Dia sensus atau Kencan... ?pake pegang pegang segala, lu kira Kita bedua apa..? "
"ups sorry... " tetra tersadar langsung melepas genggamannya.
Tanpa banyak Kata terucap, mereka sibuk menyusuri rumput membelah semak.Seraya hanyut dalam Keseruan masing masing.
"ini apa...? " Tanya eza ke arah tetra yang memberinya sesuatu berbentuk Seperti batu bening.
"itu ulat juga, cantik kan.? Seperti mutiara,bentuknya unik..." serunya seraya tersenyum kearah eza.
"ya aku baru tau Ada ulat secantik ini..., "
"persis Seperti Kamu... "jawab tetra spontan yang langsung membuat pipi eza merah, menahan Malu ditambah sengatan matahari yang menjadikan pipinya Seperti terbakar.
"lain Kali ikut lah lagi ke lapangan,ada banyak Hal yang Akan saya ajarkan,... "
Eza hanya menganggukan kepalanya,seraya bergumam sendiri.
'Banyak Hal yang terlewati, tapi entah mengapa dirinya seolah menjadi sisi lain yang selalu memujiku tanpa Henti,...' Eza kembali menunduk, Ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.sampai angin bertiup menerpa wajahnya Dan kembali ia bergumam.
'aku pasti Bermimpi,ini berharga berdiri Di sampingmu,berceloteh,menghirup Udara yang sama, tempat yang sama Dan rasa yang mungkin takkan pernah sama.... '
"hey... " seruan ammi menyadarkan eza dari lamunannya.Entahlah, mungkin hanya perasaanku saja Batinnya.
"uda yuk, uda sore nih" seru debby sembari membersihkan rumput rumput yang menempel Di kaos kakinya.
"hayuk... " tetra langsung menyambar box ditangan eza, "biar saya aja yang bawa...,kamu naiklah keboncengan bu ammi... "
Eza kembali menganggukan kepalanya,ammi hanya tersenyum, ni bocah polos amat.Ngak ada Sepatah kata pun,cuma mengangguk uda gitu aja.
Sepanjang perjalanan pulang eza hanya terdiam,ammi memperhatikannya melalui spion.
"apa tuh za... " seru ammi melihat Benda bulat ditangan eza.
"oh ini ulat, bentuknya bagus, pak tetra Tadi yang kasih ke saya... "
"Kamu tu ya,itu tu kode, terpikir Ngak sih Kalo Dia tuh Naksir Kamu, saya curiga loh... "Tanya ammi sambil mengerlingkan mata menggoda eza.
"apaan sih bu, gak lucu ah... "
"Kamu aslinya Kalau tersipu Malu gini imut loh,hahha....,saya uda Lama kenal tetra, Dia gak gampang suka sama orang, apalagi baru dikenal,tapi...."kalimat ammi menggantung, menjadikan eza penasaran.
"tapi apa bu...."
"pasti Kamu spesial, Ngak banyak yang tau sih Kalo Dia menyukai seseorang Seperti apa, tapi di kamu keliatan,apa ya Dia Ada cerita ke kita Kamu itu beda... "
eza masi mencerna setiap ucapan ammi,dia masi ragu.Kemudian suasana kembali Hening, hanya deru angin yang merontah ronta terbelah pacuan motor yang mereka kendarai.
Disisi lain, tetra mengamati eza dari belakang, yang kebetulan motor nya berpacu dibelakang ammi.Debby tersenyum simpul melihat tingkah sahabatnya.
"kenapa, naksir ya sama eza...? "
"menurut lu Dia gimana deb..? "
"cantik, apa ya aura nya berbeda,kita liat ammi tu Biasa aja, tapi coba deh perhatikan eza, Dia tuh, Dia tuh Walau cuma tersenyum serasa dunia ini Entahlah.... "debby bergumam Dan tanpa sadar tetra nyengir ke arah nya.
"lebay lu... "
Debby tertawa mendengar kekesalan tetra, ini Anak Kalo suka sama cewek keliatan banget.
Norak tau...