'Cok, gimana ini?!' Wajah Naga Azure tak berekspresi apa-apa, tetapi dalam hati dia panik. 'Gimana kalo ini bocah perempuan dikirim sama raja iblis buat nangkep gua? Kalo bener, gawat!'.
Biasanya, kalau kau sudah direinkarnasi ke dunia lain dan menjadi entiti yang sangat kuat, sangat wajar kalau kau disuruh untuk mengalahkan raja iblis. 'Yah, itu emang udah klise banget sih! Tapi tetep aja!'
Kejadian dia dibunuh oleh kekasihnya yang psikopat masih sangat membekas dalam kepalanya. 'Uuuhhhh, mengingatnya aja udah buatku merinding.'.
Di saat Azure terdiam, dan wajah reptilnya yang menyeramkan terus melihat ke Perlyn, Perlyn tak tahu harus apa. Lalu tiba-tiba Azure memegang perutnya entah kenapa.
Perlyn tentu saja terkejut, dia jadi takut setengah mati. Bersujud, Perlyn meminta ampunan, "Hamba mohon, Wahai Sosok Yang Agung! Biarkan saya hidup sedikit lebih lama lagi! Setidaknya sampai saya bisa menyelamatkan ras saya dari Raja Iblis. Sampai saat itu, hamba akan menuruti semua perkataan Anda!"
"H – ha?"
Perlyn bersujud seketika saat Azure mengelus perutnya yang terasa perih, karena mengingat kejadian dimana dia ditusuk kekasih psikopatnya.
"Tunggu, bukan itu maksudku!"
Sepertinya ada kesalahpahaman disini.
'Tapi tunggu, gimana kalau ini anak cuma berakting. Dia meminta ampunan agar aku terjebak dalam perangkapnya. Lalu ketika aku lengah, dia akan menikamku dari belakang dan menjadikanku pengorbanan agar dia bisa menyelamatkan sukunya dari tangan Raja Iblis! Holy sit!'
Gynophobia, Azure mungkin tak menyadari, tetapi dia kemungkinan besar sudah menderita kelainan takut dengan perempuan.
'Gimana ini, cok?!'
Pikiran Azure buntu. Ketakutan membuatnya tak bisa berpikir jernih.
Di saat itu pula penyelamatnya datang.
"Tuan~ kupikir dia bukan orang yang jahat."
Peri kecil menenangkan Azure.
Azure tak lagi hilang kendali. Yang tadi datang dari alam bawah sadar Azure. Karena itu [Clarity] tak terapal untuk menenangkan Azure.
"Apa kamu yakin, Peri kecil?" tanya Azure serius.
"Aku tak yakin. Tapi dia tak menunjukkan aura jahat di sekitarnya."
Azure mempertimbangkan penilaian Peri kecil.
Memang kalau dilihat lagi, Perlyn tak punya sesuatu yang bisa menyakiti Ars. Dilihat dari penampilannya, Perlyn seperti budak yang kabur dari kejaran sekelompok Inhuma serigala tadi.
Azure memutuskan untuk mencoba percaya. Lagipula kalau kemungkinan terburuk terjadi, Azure hanya perlu menyingkirkan Perlyn, tanpa membunuh gadis itu tentu saja.
"Angkat kepalamu, Perlyn. "
Perlyn mengangkat kepalanya perlahan, dengan rasa takut yang masih besar.
"Seperti kataku sebelumnya." Azure mulai lanjut bicara. "Aku takkan melakukan sesuatu padamu kalau keberadaanmu tak membahayakanku. Tapi bagaimanapun juga..."
Azure terhenti.
'Sejak kapan aku jadi sekejam ini?'
Dia mempertanyakan dirinya sendiri.
Azure Akasha. Itu adalah nama pena yang dia gunakan. Arti dari nama itu adalah Langit Biru. Nama itu memiliki harapan kalau suatu hari nanti Azure bisa melihat langit yang luas tanpa perlu mengkhawatirkan apapun.
Sesaat sebelum masuk ke event kecil itu, dia sudah melakukannya. Lalu kenapa dia harus khawatir dengan sosok gadis kecil yang tampak tak berdaya?
"Huuhhh."
Helaan nafas Azure memberikan aura dingin yang menyerang punggung Perlyn.
"Sebaiknya kita cari tempat yang lebih enak untuk bicara."
Di dalam [Hutan Tiada Akhir] terlalu gelap. Itu membuat Azure tak nyaman.
'Sial, aku lupa arah jalan pulang! Oh iya, kan bisa lihat dari atas.'
Azure ingin kembali ke [Gunung Besar]. Itu bukan rumahnya, tetapi setidaknya tempat itu adalah tempatnya berasal.
Azure turun ke tempat Perlyn masih menunduk.
Perlyn menyadari kalau sosok Agung itu berdiri di hadapannya. Dia tak tahu apa yang akan sosok Agung itu lakukan, tetapi dia sudah siap dengan konsekuensi yang akan dia terima.
"Bangun, gadis kecil."
Perlyn sempat tersontak. Dia ragu, tetapi dia harus menuruti perintah dari makhluk supreme itu.
Perlyn bangkit, lalu tiba-tiba dia melihat ada tangan reptil yang diulurkan ke arahnya.
"Ayo."
"E – eehhh! Apa maksud anda, Wahai Sosok Yang Agung?!"
Azure ingin mengajak Perlyn untuk keluar dari situ. Perlyn malah kaget setengah mati.
Peri kecil terbang ke wajah Perlyn. Dengan riang berkata: "Ayo keluar dari sini~"
Perlyn masih bingung. Mereka memang mengajaknya untuk keluar, tetapi kenapa sosok naga Yang Agung mengulurkan tangan kepadanya?
"Kenapa? Apa kau terlalu lemas untuk berdiri? Baiklah kalau begitu."
Azure menjadi agresif.
"Eh – eeeeehhhh?!"
Dia mengangkat dan menggendong gadis kecil itu di tangan kanannya.
Perlyn panik, tetapi dia tak bisa melakukan apa-apa selain pasrah. Di situ Peri kecil berdiri di pundak kanan Naga Yang Agung. Menemani Perlyn yang masih kebingungan.
Apa yang sedang dilakukan Azure memang terdengar seperti kejahatan.
'Atau memang iya?'
Tetapi Azure tak peduli. Sekarang dia adalah makhluk dengan [Kehendak Tertinggi]. Tak ada siapapun yang bisa menghalanginya melakukan sesuatu.
'Asal jangan tiba-tiba ada polisi dimensional yang akan menangkapku karena penculikan anak di bawah umur!'
Moralnya sebagai manusia masih tersisa, hanya itu yang tersisa dari Azure, tetapi dia tak ingin kehilangan itu.
"Baiklah semuanya, berpegangan!"
Azure melompat tinggi ke atas.
Perlyn sangat terkejut dan berteriak: "Waaaaaaaaaaa!"
Mereka sudah sampai di atas hutan.
Azure memutar tubuhnya 180 derajat. Menemukan gunung yang lima kali lebih besar dari seluruh gunung yang ada. [Gunung Besar Selatan Ujung Dunia].
Gunung besar itu terlihat dekat dari posisi Azure memandang.
'Tapi pasti jaraknya lebih jauh dari perkiraan. Gak ada cara lebih cepat untuk berpindah tempat gitu? Mengingat dunia ini adalah dunia sihir.'
[Saran: Dengan menggunakan [High Order – Teleport Gate], anda bisa membuka terbang teleportasi untuk berpindah tempat lebih cepat.]
'Sudah kuduga, teleprot gate!'
Sang Naga hanya terdiam. Sayapnya bahkan tak berkepak – mereka masih melayang.
Hal itu memberikan pertanyaan ke Perlyn. 'Apa yang sedang ia pikirkan?'
Azure tiba-tiba turun kembali ke dalam hutan.
Perlyn tak mempertanyakan hal itu, walaupun dia penasaran.
"Pergilah, Peri kecil!"
"Baik~!"
Azure memerintah Peri kecil untuk pergi ke arah [Gunung Besar].
Hal itu mengejutkan Perlyn karena sangat tiba-tiba.
Setelah sekitar 10 detik kepergian Peri kecil.
"Oh, dia sudah sampai."
Azure mengarahkan tangan kiri reptilnya ke depan, lalu mengucapkan mantra:
"[High Order – Control Summon: Open Teleport Gate]!"
Sebuah frame pintu yang terbuat dari ruang kosong memperlihatkan pemandangan yang berbeda di balik sisinya.
Perlyn dibuat sangat terkagum. Dia memelotot tak percaya.
Azure melangkah ke tempat berbeda yang terhubung dari Teleport Gate, kaki Gunung Besar.