Chereads / Reinkarnasi Naga Primal / Chapter 18 - Serangan Malam

Chapter 18 - Serangan Malam

Perlyn dan Rinka sudah tertidur lelap. Meninggalkan majikan mereka yang masih melek.

Azure berbaring dengan potongan kayu sebagai bantal sambil menatap langit malam. Awalnya dia khawatir, karena dua sayap dan ekornya, mungkin dia akan mendapatkan kesulitan untuk berbaring.

"Ternyata tubuh ini sangat kuat, dan kulit melebihi baja yang kumiliki membuatku tak bisa merasakan sentuhan apapun."

Di akhir kalimat, Azure meneteskan air mata kesedihan. Bagaimana dia harus menjalankan kehidupannya kalau dia tak bisa merasakan sentuhan?

"Hiks!"

Di setiap kehidupan ada yang baik dan buruk. Tak ada kehidupan yang bisa terus baik, kalaupun ada, pasti akan membawa pengaruh buruk ke depannya. Hanya Surga dan Neraka yang bisa mengklaim baik dan buruk yang bertahan untuk selamanya.

Azure merasa lelah, tetapi dia tak mengantuk. Ketika dia bangkit, matanya terasa berat. Sewaktu dia berbaring, kantuk itu hilang.

"Insomnia lagi-insomnia lagi~ Depresi lagi-depresi lagi~"

Lagu singkat itu yang menemani Ars ketika tak bisa tidur.

"Kupikir aku sendiri ~ Ternyata ada enam makhluk yang menghampiri~"

Azure mendapatkan lirik itu ketika matanya melihat pemandangan enam sosok makhluk mendatangi lokasinya.

'He, itu beneran makhluk, cok!'

Azure langsung bangkit. Sayap dan dua tangannya dia renggangkan. Ekornya entah bagaimana menepuk-nepuk tanah, tak mau tenang.

'Watdehel!? Apa ini, serangan malam!?'

Azure pikir tak ada pembunuh bayaran yang bisa datang ke Gunung Besar karena Hutan Rimba. Kalau mereka secepat itu bergerak, itu artinya mereka – 'Utusan raja iblis!? Alamak, mati aku!'

Entiti yang kuat pasti akan mengirimkan pelayan yang kuat pula dalam melaksanakan tugas yang berat. Buktinya mereka bisa melewati Hutan Rimba.

Azure akan kesulitan kalau diajak bertarung sekarang. Dia bahkan belum terbiasa dengan tubuh Naga-nya.

Enam sosok dalam bayangan itu maju perlahan. Tingkat kewaspadaan Azure terus naik semakin dekat jarak mereka dengannya. Dengan leher Naga-nya, Azure menelan ludah.

Situasi berbahaya itu mengingatkannya ingatan dimana pacar psikopat-nya mendekat perlahan dengan membawa pisau di tangan.

'Guru [Grand Order], beritahu aku order yang bisa kugunakan untuk mempertahankan diri?!'

[Jawaban: Ada banyak [Order: Tipe Pertahanan] yang bisa dipakai. Tergantung tingkat kecepatan, luas, dan efek yang ingin digunakan oleh - ]

'Udah, beritahu aku apa aja?'

[Order – Invalid]

'Omagad! Oke, beri aku [Order – Tipe Pertahanan: Jenis Dinding]!"

[Jawaban: [Order- Tipe Pertahanan: Jenis Dinding] elemen apa yang ingin anda - ]

'Jesus Christ!'

Azure tak bisa mengandalkan [Grand Order] di saat seperti itu.

Tak sabar, Azure membuka mulutnya. Dengan niat mengintimidasi yang sangat besar, dia berteriak: "Tiarap, atau akan kubakar kalian sampai hangus!"

Dengan tubuh Naga Primal yang Perkasa, Azure bisa memikirkan intimidasi seperit itu. Walaupun dia tak tahu apa dia bisa menyemburkan nafas api atau tidak.

Mengejutkan, enam sosok dalam bayangan itu langsung tiarap.

"Tlg ampni kmi, Whai Ssok Yg Agng!"

Suara dan cara bicara yang familiar.

'Itu, si Wulfan Leader yang kemarin?'

Azure masih sangat ingat, mereka adalah kelompok Inhuma Serigala yang dia temui kemarin. Sesuai perkiraan Azure, mereka datang untuk merebut Perlyn kembali.

Azure ingin mengajak bicara mereka, tetapi suasananya terlalu gelap.

"Aku butuh [Order] yang bisa menerangi sekitar."

[Jawaban – Dengan menggunakan [High Order – Luminous Call: Divine Bright], bisa menerangi seluruh ruangan sekitar.]

"Hoo, nice. Gitu dong, langsung respon kalau aku minta kasih tahu sesuatu. Untung aja aku seorang Naga, kalau enggak mungkin aku bakal gunain kon*ol-ku buat ngancem mereka."

Azure bersyukur dia seorang Naga.

"Okelah, apa tadi, [High Order – Luminous Call: Divine Bright]!"

Dalam sekejap, muncul ribuan titik cahaya di seluruh Gunung Besar.

"Matane cok!"

Kejadian itu sangat tiba-tiba, bahkan mata Naga Azure tak kuat menahan seluruh kecerahan yang tiba-tiba muncul.

"[Grand Order]! Bagaimana aku membatalkan [Order] ini?!"

Kalau [Order] adalah semacam program dalam sistem, itu berarti program itu bisa dibatalkan. Apalagi efek waktu [Divine Bright] kemungkinan berjalan dalam waktu yang lama, dan takkan berhenti berjalan sampai dihentikan.

[Jawaban: Dengan merapalkan [Divine Bright: Cancelled], akan menghentikan [High Order -] ]

"[Divine Bright: Cancelled]!"

Setelahnya, ribuan titik cahaya itu menghilang tanpa jejak.

Azure bersujud dengan menekan matanya ke tangan. "Opo iku, su? Kok kayak lagi ngeliat surga secara langsung? Semuanya putih."

Kelompok Wulfan bingung. Sejak awal mereka terus tiarap di tanah, jadi mereka tak bisa melihat apa yang barusan terjadi.

"Apa yang Naga Primal itu katakan?" tanya salah satu dari mereka ke yang lain.

"Entahlah, mungkin bahasa primordial yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu?"

Naga Primal adalah makhluk yang sudah hidup sejak jaman Primordial. Jadi wajar kalau dia mengucapkan kata-kata yang tak bisa mereka mengerti.

Setelah beberapa saat, dan dibantu oleh [Clarity], akhirnya Azure bisa bangkit.

"Itu udah yang kedua kalinya aku ditipu sama [Grand Order]. Lain kali aku bakal hati-hati kalau minta kasih tahu [Order]."

Ketidaktahuan Azure akan dunia membuatnya merasa, kalau dirinya adalah makhluk yang sangat berbahaya.

Kalau ada makhluk lain yang melihat ribuan titik cahaya tadi, mereka pasti sudah langsung jadi buta. Rasanya seperti melihat matahari dari jarak yang sangat dekat.

"Baiklah, sekarang, apa yang harus kulakukan dengan mereka?"

Azure masih belum bisa melihat dimana saja letak enam Wulfan yang sedang tiarap.

"Bodohnya aku. [Grand Order], beri aku [Order] yang bisa membuatku melihat dalam kegelapan."

[Jawaban: [Low Order: Night Eye]]

'Njir, dijawab gitu doang, dan, gak biasanya order-nya singkat begitu.'

Azure pikir sepertinya ada yang salah dengan [Grand Order].

Apa mbak itu ngambek karena perkataan Azure tadi?

"Bodo ah. Sekarang, urusin mereka dulu."

Dipikir-pikir lagi, itu pertama kalinya Azure menggunakan [Low Order]. Karena sejak mulai menggunakan [Order], yang diberitahu kala tidak [Grand], pasti [High Order].

"[Low Order: Night Eye]!"

Dalam sekejap, Azure bisa melihat sekitar dalam pandangan malam. Dia bisa melihat enam Inhuma Wulfan yang sedang tiarap di tanah.

'Kok, jadi kasian ngeliat mereka begitu, ya."