'Eh, eehhh, eeeeeeehhhh?!'
Serpent air yang Azure panggil berdiri sepuluh meter di atas kepalanya. Itu juga yang keluar masih leher dan kepalanya. Di saat bagian tubuh yang tersisa meliuk-liuk di dalam air.
Walaupun dikategorikan ke dalam entiti [Elemental Spirit: Serpent], Azure melihat makhluk itu seperti melihat monster yang menyeramkan.
Di dalam tubuh naga setinggi dua meter yang memiliki kekuasaan untuk memanggil makhluk fantasi, Azure yang masih berupa pemuda berumur dua puluhan masih belum terbiasa melihat pemandangan mengerikan sekaligus menakjubkan seperti itu secara langsung.
"Waaaaahhhh~"
Di sisi lain Peri kecil yang sebelumnya sempat bermain dengan Aquatic Serpent merasa sangat senang karena si teman akhirnya memiliki bentuk fisik.
Peri kecil terbang mendekat ke Aquatic Serpent dengan senyum lebar. Aquatic Serpent entah bagaimana juga terlihat senang. Dua entiti yang memiliki ukuran yang sangat berbeda itu sekali lagi bermain bersama dengan Peri kecil terbang berputar-putar di sekitar Aquatic Serpent.
Azure telah berhasil tenang karena mantra otomatis [Clarity]. Meskipun begitu dia masih tak bisa menghilangkan perasaan gelisah karena pemandangan Aquatic Serpent yang begitu besar.
"Maksudku, tubuh originalku memang sangat besar bisa punya tinggi hampir 1000 meter. Tapi itu juga aku gak bisa ngeliat tubuh itu sama sekali."
Jadi bisa dibilang Azure masih belum terbiasa dengan perbandingan tubuhnya sekarang dengan setiap makhluk yang ada di dunia itu.
Mulai dari banyak bukit yang punya tinggi setara dengan gunung Bromo. Hutan dengan semua pohonnya memiliki tinggi rata-rata 50 meter. Dan sekarang dia berhasil memanggil makhluk alam yang memiliki panjang tubuh masih belum diketahui.
"Semua hal mengejutkan ini mulai membuatku lelah."
Azure merendahkan pundak reptilnya, menurunkan sedikit kepalanya, dan membuang nafas lelah.
Reaksi negatif yang keluar dari Azure itu dapat dirasakan langsung oleh Peri kecil. Membuat Peri kecil merasa bersalah karena telah meninggalkan sang tuan.
"Maaf, tuan~ Sekali lagi saya meninggalkan sisi tuan~"
"Hm? Tidak apa-apa, Peri kecil. Lagipula hal ini bukan sesuatu yang serius."
Walaupun sulit untuk mengakui, Azure adalah pemuda berumur dua puluhan yang telah melewati masa-masa sulit sebelum masa kejayaannya. Jadi kalau dia sudah merasa lelah karena semua hal baru itu, berarti dia masih belum berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa dan tangguh.
Dengan niat besar Azure menegakkan tubuh reptilnya. Menciptakan aura kebesaran yang dia tak tahu datang darimana.
Peri kecil terkejut dengan perubahan drastis suasana sang tuan. Namun dia tetap sangat senang dengan hal itu.
"Baiklah, aku takkan terkejut lagi dengan hal apapun yang datang."
Meskipun bilang begitu, Azure masih tetap merasa gelisah di saat Aquatic Serpent mendekatkan wajahnya ke Azure.
"Terima kasih karena telah memberikan tubuh indah ini padaku, Wahai Sosok Yang Agung."
'Dia perempuan?!'
Sebenarnya ada hal yang lebih mengejutkan daripada fakta itu. Tetapi karena trauma yang masih tersimpan, Azure tak bisa menolong perasaannya karena merasa takut.
Suara dari Aquatic Serpent memang terdengar seperti seorang wanita dewasa. Dan kalau dilihat lebih teliti lagi, dia memiliki ekspresi wajah yang feminim.
Azure pikir karena dia adalah spesies yang sama seperti Azure – hanya saja tak memiliki tangan dan kaki – Aquatic Serpent itu adalah seorang laki-laki atau tidak memiliki kelamin.
'Tunggu, kalau diingat lagi, Elemental Spirit tipe Angin di badan gunung di atas semuanya juga perempuan!'
Atas fakta itu kewaspadaan Azure meningkat drastis. Sebuah pemikiran; aku takkan percaya dengan semua Elemental Spirit lagi, tercatat dalam jiwa Azure.
Aquatic Serpent masih menunduk, menunggu respon dari Azure, di saat Azure masih tenggelam dalam pikirannya.
[High Order – Control Self: Clarity]
"Tuan~"
"Ha? Ah, oh, bukan masalah. Hal itu kulakukan karena aku mau mengetes kekuatanku saja."
Azure berusaha kuat. Dengan menciptakan karakter kokoh yang takkan takut dengan apa yang ada di depannya. Namun melihat respon Aquatic Serpent – yang terkejut dan memelotot ke Azure – membuat jiwa Azure ketakutan.
'Eh! Eh?! Kenapa?! Apa dia marah karena aku melakukan hal itu kepadanya!? Iya! pasti itu gak salah lagi! Siapa juga orang bego yang mengganggu ketenangan orang lain karena mau mengetes kekuatannya doang!?'
Terjadi bentrok dalam jiwa Azure yang tak terlihat di ekspresi muka reptilnya yang datar.
'Mati aku', menjadi kata terakhirnya sebelum Aquatic Serpent membuka suara.
"Seperti yang diharapkan atas anda, Wahai Sosok Yang Agung,' ucap Aquatic Serpent sambil menunduk lebih dalam lagi.
'Eh? Dia gak marah?'
[Jawaban : Mendapatkan tubuh fisik merupakan sebuah [Anugerah] bagi para [Elemental Spirit]. Pemanggilan yang sempurna terhadap [Elemental Spirit] hanya bisa dilakukan dengan mantra [High Order] dan mana yang besar untuk menciptakan tubuh fisik mereka]
'Oohh, jadi karena itu dia terlihat sangat bersyukur.'
Azure akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi.
Itu artinya apa yang sedang Azure lakukan merupakan kasus yang langka dan tak sembarang orang bisa melakukannya. Walaupun Azure masih belum mengerti konteks seperti apa sesosok [Elemental Spirit] dipanggil dengan cara yang tidak sempurna.
Kalau dilihat baik-baik, Aquatic Serpent dan Peri kecil memiliki tubuh yang sangat indah.
"Aku juga sangat bersyukur karena itu, tuanku~"
"Peri kecil."
Peri kecil yang melayang di depan wajah Azure juga ikut menundukkan kepalanya.
"Aquatic Serpent telah tercipta menjadi Elemental Spirit di sungai ini dalam waktu yang sangat lama. Dalam waktu yang sangat lama itu dia terus hidup sendirian tanpa ada seorangpun yang menemani. Karena itu dia sangat bahagia dengan pemberian yang anda anugerahkan."
'Peri kecil udah kaya orang lain!?'
Kisah yang diceritakan Peri kecil mengenai Aquatic Serpent terdengar cukup menyedihkan. Sebuah simpati muncul dari dalam hati Azure. Hal itu pula yang menghapus keraguannya untuk menghadapi Ular Naga Air yang ada di depan.
"Angkat kepalamu, Aquatic Serpent. Aku tak berbohong mengatakan aku hanya ingin mengetes kekuatanku padamu. Malahan aku merasa bersalah karena telah menjadikanmu kelinci percobaan tanpa bertanya lebih dahulu."
Sosok besar yang Azure ciptakan membuatnya berpikir itu akan terlihat cringe karena dia sama sekali tak pernah melakukannya. Tetapi itu malah membuatnya benar-benar seperti bos besar dan membuatnya merasa hidungnya jadi panjang.
Namun hal itu malah memberikan Aquatic Serpent rasa terkejut.
"Kenapa anda meminta maaf, Wahai Sosok Yang Agung? Adalah sebuah kehormatan mendapatkan tubuh seindah ini. Kalau tidak karena anda, selamanya aku pasti akan terus tinggal di sungai ini tanpa bisa pergi kemanapun."
Sungai mulut goa. Azure hampir lupa kalau mereka berada tepat di depan goa yang merupakan bagian dari [Gunung Besar].
Kerendahan hati Aquatic Serpent memberikan Azure rasa bersalah. Dia ingin meluruskan kesalahpahaman yang sedang terjadi. Namun kalau dipikir-pikir lagi, Azure malah merasa menjadi karakter yang munafik.
[Grand Order] mengatakan padanya kalau dia adalah salah satu dari beberapa makhluk yang memiliki [Kekuasaan Tertinggi]. Karena itu dia bisa saja menjadi pemimpin tinggi yang mengatus segalanya, atau bahkan monster yang menghancurkan segalanya.
Tentu saja dari dua pilihan itu Azure memilih yang pertama. Dia terlahir dari makhluk yang baik dan akan terus seperti itu.
"Baiklah, kuterima kerendahan hatimu, Ular Naga dari Sungai Gunung Besar."