"Huueekkk~"
[Grand Order – Alteration Form : Inhuma]
[Status : Succeed]
Perubahan wujud telah berhasil dilakukan. Saat itu Azure bisa merasakan dia bersujud dengan menahan tubuhnya dengan dua tangan di saat kepalanya merasa sangat pusing.
"Apa-apaan itu? Rasanya seperti digiling seperti bakso."
Proses perubahan wujud telah selesai beberapa waktu yang lalu. Tetapi Azure masih merasakan pusing yang lumayan hebat di kepalanya.
"Seenggaknya, sekarang aku bisa merasakan dua tangan dan dua kakiku."
Itu artinya Azure sekarang bisa berdiri seperti manusia pada umumnya.
Meskipun sudah berubah bentuk, Azure masih bisa merasakan di beberapa bagian tubuhnya terasa aneh. Padahal dia sebelumnya adalah pemuda berumur 20-an, tetapi saat itu punggungnya terasa bungkuk.
Kakinya berbentuk sudut 150 derajat. Azure merasa kalau dirinya seperti kakek-kakek yang berada di umur 70-an mereka.
"Tapi ini lebih baik daripada bentuk naga raksasa itu."
Azure akhirnya bisa berdiri tegak, walaupun tubuhnya bungkuk. Dengan begitu dia bisa pergi keluar dari goa yang sangat gelap begitu.
"Jadi, dimana jalan keluarnya?"
Azure memutar kepalanya 180 derajat, namun yang dia lihat hanya kegelapan.
Tetapi, kalau dipikir-pikir lagi, sebelum berubah wujud menjadi Inhuma, Azure adalah Naga dengan tinggi hampir 1km.
"Itu berarti goa ini sangat luas, atau gunung ini saja yang sangat besar."
Azure lupa berapa panjang dari wujud Naga miliknya. Itu karena dia menghentikan penjelasan [Grand Order]. Hal itu tak bisa dihindari juga sebenarnya. Karena sebelumnya otak Azure seperti mau meledak karena semua yang terjadi padanya.
[Saran : Dengan menggunakan [High Order – Control Self : Clarity] akan secara otomatis menenangkan diri sendiri ketika merasakan tekanan]
"Berguna banget itu Order."
Walaupun Azure sendiri masih samar-samar dalam mengerti [Order] itu, dia akan menggunakannya karena [Order] itu terdengar sangat berguna.
"Eh, apa tadi, [High Order – Control Self : Clarity]."
Seketika Azure merasa sekujur tubuhnya disiram oleh air yang sangat dingin dan juga menyegarkan. Tanpa sadar, efek kebiruan juga menyiram kepala sampai setengah dari tubuh Azure.
Azure seperti baru saja melakukan tidur nyenyak yang tak pernah dia dapatkan selama 8 jam penuh. Beban yang ada di kepalanya seketika juga menghilang.
Tubuhnya yang terasa sangat kaku dia renggangkan selama beberapa detik.
"Fuuuuu~ Haaaa~ rasanya seperti hidup kembali. Tunggu, bukannya aku memang sudah direinkarnasikan ke sini?"
Azure mengingat kembali percakapannya dengan si editor. Percakapan mengenai Hyperspace dan reinkarnasi. Saat itu juga Azure baru saja mengalaminya, atau dipaksa untuk mengalami.
Cukup mengesalkan sebenarnya, dia harus terlahir dan menjalani kehidupan untuk yang kedua kalinya.
"Padahal kalau hidupku berakhir sampai di situ saja, rasanya pasti akan lebih melegakan."
Azure tak harus berjuang, mengalami pahit dan kerasnya kehidupan untuk yang kedua kalinya.
"Dan rasa sepi yang tak pernah berakhir."
Di kehidupan yang sebelumnya, Azure menjalani kehidupannya dengan berjuang sendirian. Satu-satunya alasannya untuk tetap menjalani hidup hanyalah dia sedang berada dalam masa jayanya. Impian yang terus dia kejar akhirnya terwujud.
"Walaupun terasa singkat, hidup itu tak buruk juga."
Selama masa proses Azure menggapai impiannya, ada banyak orang yang mendukungnya. Orang-orang yang Azure bahkan tak tahu nama dan wajahnya. Tetapi mereka mendukung Azure karena kerja keras dan sesuatu yang dia buat bisa membahagiakan mereka semua.
"Cukup dengan renungannya. Sekarang, [Grand Order]. bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini? "
[Saran : Ada banyak cara untuk bisa keluar dari tempat ini. Cara-cara itu juga tergantung dari niat kasar atau lembut dalam melakukannya. Salah satu cara kasar dalam melakukannya adalah dengan mendobrak dinding gunung dan membuat lubang untuk keluar.]
"Tentu saja cara seperti itu yang paling wajar kalau membicarakan cara kasar. Lalu, bagaimana dengan cara lembutnya?"
[Saran : Salah satu cara lembut dalam mencari jalan keluar bisa dengan menggunakan rapalan [High Order – Summon Creation: Fairy] dan melakukan perpindahan ke posisi [Fairy] dengan rapalan [High Order – Teleportation to: Fairy]]
"Hoo~ cara itu terdengar lebih lembut dan juga keren. Apalagi sihir [Teleportation] itu pasti salah satu sihir tinggi. Baiklah, akan kugunakan saja cara itu. Ehh, apa tadi, [High Order – Summon Creation: Fairy]?"
Azure dapat dengan mudah menghafal rapalan dengan otaknya yang memiliki IQ di atas rata-rata. Ditambah rapalan-rapalan itu terdengar sangat keren. Jadi Azure dapat dengan mudah menghafal semuanya.
Setelah Azure merapal rapalan yang disarankan, tangan kanan reptilnya mengeluarkan cahaya.
"Woh, apa ini?!"
Dua hal mengejutkan Azure, pertama, bentuk tangan reptilnya yang cukup menyeramkan. Kedua, cahaya yang keluar dari tangannya.
Cahaya itu seperti kehidupan yang baru saja terlahir. Cahaya itu juga berubah bentuk menjadi sosok makhluk kecil bersayap.
[Fairy]. Azure tahu kalau makhluk itu adalah makhluk fantasi berupa peri kecil yang memiliki kemampuan untuk terbang.
Fairy kecil itu terbang meliuk-liuk sebelum berhenti di depan wajah Azure.
"Nyua~ "
Suara peri kecil itu menyapa Azure.
"WOOOOOOOO Soooo kyuuuuuuut!"
Azure meneriakkan isi hati kecilnya. Peri kecil sangat terkejut dengan apa yang penciptanya baru saja lakukan.
[Clarity] secara otomatis terrapal dan seketika menenangkan Azure.
Selama hidupnya Azure tak pernah melihat makhluk kecil yang sangat imut seperti itu.
Ukuran dari peri kecil itu hanya sebesar jari Azure. Dengan tubuh yang bercahaya dan sayap yang meninggalkan jejak serbuk cahaya setiap kali dia terbang. Benar-benar perwujudan dari keindahan dan keimutan.
Namun ada satu masalah dari makhluk kecil itu, penampilannya seperti gadis kecil berumur 12 tahunan.
"Gek!"
Azure tak bisa tak terkejut melihat kenyataan itu.
Tetapi setelah dilihat-lihat lagi, "Makhluk kecil sepertimu takkan melukaiku, kan?"
Beberapa saat yang lalu Azure baru saja mengalami pengalaman yang sangat buruk dengan perempuan. Jadi wajar kalau dia masih merasa waspada dengan sejenis kelamin dari sesuatu yang membunuhnya.
Merespon pertanyaan Azure, peri kecil malah menunjukkan ekspresi bertanya. Seperti 'apa maksud dari pertanyaan anda?'.
"Tentu saja makhluk kecil nan imut sepertimu takkan melukaiku, kan!"
Mengetahui fakta itu Azure merasa sangat lega.
[Jawaban : Makhluk yang tercipta/terpanggil dari [Order – Summon] takkan menyakiti pencipta/perapal mereka kecuali keadaan tertentu seperti [Order – Take Control] dilakukan pada ciptaan itu]
"Apa itu seperti, misal saja peri kecil ini bertemu dengan perapal lain dan perapal itu mengambil alih pikiran peri kecil ini, dan perapal itu memberikan perintah untuk peri kecil agar dia menyerangku? Begitu? Hmm, menarik, dan juga, bahaya banget kalau kejadian."
Azure belajar hal baru lagi.
"Kalau begitu, bisa kau pergi keluar dari goa ini, peri kecil?"
"Nyua~" jawab peri kecil.
"Aaawwwwwww! Maa heaaart!"
[High Order – Control Self : Clarity]
Peri kecil sekali lagi dibuat terkejut oleh penciptanya. Hal itu membuat Peri kecil mempertanyakan keadaan penciptanya sebelum pergi.
"Ayo, apa yang kamu tunggu? Cepat pergi."
Setelah mengetahui penciptanya baik-baik saja, Peri kecil langsung terbang mengarah ke dalam kegelapan.
Awalnya, Azure merasa bersalah karena membiarkan makhluk kecil yang tampak lemah seperti itu melesat dalam kegelapan demi dirinya. Namun hal lain tiba-tiba mengejutkannya.
"Apa ini?"
Azure tiba-tiba mendapatkan pandangan lain. Seperti dia bisa melihat dengan mata yang berbeda saat itu juga.
[High Order – Control Summon: Sight]
Pandangan kedua itu memperlihatkan pada Azure sebuah cahaya yang terbang menyusuri kegelapan goa. Cahaya itu terbang dalam lorong goa dalam kecepatan tinggi.
Di saat itu pula Azure menyadari, "Tunggu, apa ini pandangan dari si Peri kecil? [Grand Order] jawab aku!"
[Jawaban : Pencipta/Perapal bisa mengontrol tubuh Makhluk yang mereka panggil. Saat ini anda terhubung dengan pandangan [Fairy]]
"Sudah kuduga."
Dalam pandangannya Peri kecil terus melaju melewati kegelapan. Menuju tempat yang disebut jalan keluar menuju cahaya.
Peri kecil terus melaju. Sampai akhirnya dia menemukan cahaya di ujung lorong.
Dari situ Azure mendapatkan pandangan yang kurang jelas. Karena cahaya dunia luar menyakiti matanya yang terus berada dalam kegelapan dalam waktu yang cukup lama.
"Ugh, apa aku udah bisa melakukan perpindahan itu?"
Azure merasa ragu di awal. Karena pasti matanya akan terasa lebih sakit ketika dia melihat cahaya dari dunia luar secara langsung.
"Ah, tapi, sekarang atau tidak sama sekali. [High Order – Teleportation to Fairy]!"
Azure merasa tubuhnya terpecah belah menjadi molekul untuk sesaat. Lalu terbentuk lagi ke tubuh aslinya setelah perpindahan berhasil.
Namun hal itu mengakibatkan rasa sakit kepala yang lumayan.
"Uwwaaahhh! Walaupun gak sesakit perubahan bentuk, rasanya tetap gak nyaman!"
[High Order – Control Self : Clarity]
Azure mengingat sensasi ketika dia melakukan perubahan bentuk. Walaupun rasa sakitnya memang tak separah itu. Tetapi cahaya yang sangat terang dari dunia luar ikut menambah rasa sakit kepalanya.
Azure bisa melihat lebih baik sekarang.
Matanya dia buka lebar-lebar untuk melihat dunia yang tak diketahui.
Lalu apa yang dia dapatkan adalah pemandangan hijau dan gunung-gunung tinggi menjulang ke angkasa.
Langit biru yang sangat luas membentang tak berujung.
Sesuatu seperti ikan paus di atas langit berenang di udara menuju arah yang tak tentu. Burung-burung yang menyerupai dedaunan hijau mengikuti paus-paus itu pergi di sekeliling mereka.
Azure tak bisa melepaskan pandangannya dari pemandangan dunia yang sangat menakjubkan itu.