Putra... Imelda memanggil Putra...
Iya Nona....
Berapa lama kamu sudah bekerja sama ayahku??
Baru 2 tahun ini Nona...
Kamu apakah memang selesai kuliah langsung pulang untuk kerja di kantor ayahku?
Iya Nona...
Kenapa???
Karena Tuan membutuhkan saya...
Membutuhkan kenapa??
Seperti dengan kata2 saya pertama ketemu Nona, saya dibutuhkan untuk mempersiapkan Nona menjadi Pimpinan di perusahaan Tuan...
Kenapa harus saya?? Kan banyak yang lain, seperti Paman Dhani??
Paman Dhani memanglah orang yang bagus Nona, tapi Tuan takutnya nanti Tuan Dhani tidak bisa meneruskan mimpi2 Tuan...
Kenapa??
Karena Tuan Dhani pasti punya tujuan dan mimpi juga...
Tapi aku kan punya mimpi dan tujuan sendiri juga!
Aku pun pernah menanyakan hal itu pada Tuan tapi kata tuan Zen, Nona akan menemukan jawabannya...
hmmm... semoga saja...
Putra... beberapa saat kemudian Imelda memanggil Putra kembali...
Iya, Nona...
kamu belum tidur?
tadinya sudah mau nona, tapi nona memanggil saya kembali...
Oh, maaf kata Imelda...
Tidak apa2 Nona, ada apa??
Apakah kamu bahagia bekerja di kantor ayahku?
Ada apa Nona?
Aku melihat waktumu full seharian dikantor, kalau tidak sedang mendampingiku, kamu bersama Paman Dhani...
apakah kamu tidak merasa, kehidupan pribadimu terganggu??
Tidak Nona...
Apakah kamu tidak punya teman?
Putra tertawa kecil, saya memiliki teman Nona...
Tergantung pada keadaannya, jika memang waktunya bekerja saya akan bekerja, tapi jika ada waktu luang saya akan main dengan teman2 saya...
Apakah Nona tidak punya teman???
Imelda tertawa...
Apakah aku terlihat seperti itu??
Sejauh yang saya lihat, Nona tidak pernah menelepon dan melakukan aktifitas dengan ponsel Nona...
Ya, karena ponsel ku sekarang hanya untuk urusan bisnis!!
Putra pura2 tidak tau, maksud Nona handphone nona yang sekarang tidak diketahui oleh teman2 Nona...
Ya, begitulah...
Apakah Nona tidak merasa sendirian??
Awalnya sih tidak, tapi kadang ketika sudah dikamar aku akan merasa sedikit kesepian...
Kenapa Nona tidak berusaha kumpul bersama teman-teman Nona, atau menghubungi sahabat Nona??
Aku rasa mereka marah dengan ku, karena akhir2 ini, aku tidak menerima pesan dari mereka dan mereka tidak mencariku...
Putra! mulai merasa kasihan pada Imelda... Ingin rasanya mendekat dan mendekapnya... Tapi Putra tau, itu adalah hal yang salah untuknya yang hanya seorang penjaga...
Nona, apakah Nona suka Pantai??
Iya, kenapa?
Di Kota selanjutnya, ada Pantai yang sangat Indah... Dulu Ayah saya suka mengajak saya bermain pasir di sana... Pantainya sangat tertutup tapi sangat bagus...
Jika Nona berkenan, setelah urusan kita selesai... Kita bisa bermain di sana sebentar...
Benarkah Putra!!
Iya Nona...
Imelda sangat senang sekali mendengarnya, dia sangat menyukai pantai tapi ayah dan ibunya tidak pernah mau jika dia mengajak main kepantai... Akhirnya dia bisa merasakan air laut dan pasir secara langsung...
Nona, sepertinya sudah sangat malam...
Nona harus istirahat sekarang...
Selamat Malam Putra...
Selamat Malam Nona...
Imelda sudah terlelap... Putra masih menahan kantuknya, karena dia tidak ingin sampai ketiduran...
dilihatnya muka Imelda sangat intense, entah kenapa dia sangat ingin menyentuhnya...
Ah... bagaimana ini, kenapa dia malah terjebak dikamar Imelda...
Padahal awalnya dia hanya mau berjaga di balkon kamarnya...
Jika berada di posisi seperti ini, sangat sulit pastinya untuk menahan perasaannya... Bocah kecil ini sungguh manis, dan sangatlah polos...
Dilihatnya muncul seraut senyum indah di bibir Imelda...
Dia pasti sedang bermimpi pikir Putra...
Dipandangnya muka Imelda, yang tersenyum dan tertawa dalam tidurnya... Ada apa sebenarnya? Apakah dia sedang mimpi bahagia sekarang pikir Putra!! Tidak ada raut kesedihan di mukanya sekarang, tidak seperti waktu itu...
Kakak2 dimana?? Melda pasti bisa nemuin kakak...
Kak, dimana kak??
Dimimpi Imelda, dia melihat seorang bocah laki2, mengasuh adiknya dan ibu ayahnya sedang menikmati pantai...
Dari kejauhan terdengar teriakan ibunya... Melda, Imel jangan jauh2 nak...
Ibu, Kak Melda sembunyi jauh2, Imel kan takut...
Nga' bu!!! teriak Melda dari balik pohon... Melda di sini kok...
dasar Imel saja yang Lebbaay...
Ejeknya dari jauh, sambil berjalan mendekat ke Ibu dan adiknya itu...
Si Anak lelaki itu memukul-mukul pelan kepala adiknya, dan mengacak-acak rambut adiknya...
Kamu Lebay Imel...
Kakak tinggalin Imel, kakak jahat...
Sambil Cemberut dan melipat tangan di dadanya...
Bocah laki2 itu memeluk Anak perempuan itu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu gadis kecilku...
Janji...
Janji...
sambil memberikan jari kelingkingnya...
Imelda sangat bahagia melihat kedua anak itu...
Entah kenapa panggilan anak laki2 itu, sama seperti panggilan namanya...
Tiba2 HP Imelda berbunyi, Putra segera berpura-pura tidur...
Iya, baiklah... Saya akan segera ke sana...
Imelda bangun dari tempat tidur dan membangunkan Putra perlahan...
Putra... sambil ditepuknya pelan pundak Putra...
Hemmm... Iya Nona, Putra berpura-pura baru terbangun...
Nenek Tuan Ah sudah sadar, kita harus segera kerumah sakit sekarang...
Baik Nona, saya akan siapkan mobil...
Putra kembali ke kamarnya, lalu mengambil kunci mobil dan menulis pesan untuk Pak Asep...
Selamat malam Nenek, perkenalkan saya Imelda...
Bagaimana keadaan Nenek??
Apakah sudah enakan??
Terima Kasih Nak...
Nenek silahkan istirahat, aku akan berjaga di sini...
Terima Kasih, kamu bisa pulang dan istirahat... dan disini pun banyak yang membantuku...
Baiklah, ujar Imelda...
Ayo Putra...
Baiklah Nona...
Putra sepertinya kita menunggu di mobil saja, sebentar lagi akan pagi... Jarak dari penginapan ke sini pun tidak dekat..
bagaimana kalau kita istirahat di dalam mobil, dan menyelesaikan urusan di sini secepatnya... Setelah itu kita kembali ke hotel dan meneruskan perjalanan....
Baiklah, Nona...
Putra membukakan Pintu mobil...
Imelda tertidur nyenyak di kursi belakang, Putra mencoba membaca beberapa email yang dikirimkan oleh Sekretaris...
Matahari mulai semakin meninggi, ditolehnya Imelda masih tertidur pulas...
Tiba2 HP Imelda berbunyi lagi...
Iya, baiklah...
Terima kasih...
Putra kenapa kamu tidak membangunkan ku?
maaf nona, saya lihat nona sangat lelah...
Lain kali, walaupun aku tertidur jika ada pekerjaan bangunkan saja ya...
Baik Nona, Maafkan saya...
Ayo kita segera selesaikan urusan di sini, karena kita harus menyusul tim...
Baik Nona...
Putra menggantikan Fungsi Pengacara perusahaan menjelaskan detail terkait semua dokumen yang harus ditanda tangani...
Nenek Miya bersedia dititipkan di Panti Jompo punya yayasan amal perusahaan, semua keperluannya sekarang akan diurus oleh tetangga Nenek Miya sampai Nenek...
Miya sembuh dan keluar dari rumah sakit...
Imelda izin untuk melanjutkan perjalanan dan mendoakan semoga lekas sembuh kepada nenek Miya...
Akhirnya Imelda menghembuskan nafas sedikit lebih keras...
Ini Nona, Putra memberikan Imelda satu gelas kopi...
Terima kasih Putra...
Setidaknya kita bisa istirahat sebentar, berapa jam perjalanan kita... 3 jam Nona, Nona bisa istirahat dulu di hotel, kita akan check out jam 12 siang...
Baiklah, sambil meyandarkan kepalanya ke jok kursi... .Pikiran Imelda melayang ke mimpinya semalem... Sampai tidak terasa dia sudah kembali lagi ke hotel...