Imelda masih belum siap ketika Putra mengetuk pintu kamarnya... Dia masih mengenakan kimono dan handuk dikepalanya ketika membukakan Putra pintu...
Oh maaf Nona, Putra langsung menundukkan kepalanya...
Tidak apa2, masuklah!
Saya menunggu di kamar saja Nona, Nona bisa bersiap terlebih dahulu. Tidak usah terburu-buru!
Masuklah, kamu bisa duduk di Balkon luar sembari aku berganti pakaian... Maafkan aku tadi sangat kelelahan, sampai lupa kalau sudah terlalu lama berendam...
Tidak apa2 Nona!!
Masuklah, sambil menungguku kamu bisa memeriksa beberapa pekerjaan sambil menunjuk ke arah Laptop di Balkon kamarnya...
Baiklah ucap Putra...
Sambil tidak menatap Imelda, Putra menuju ke arah Balkon...
Imelda membuat dua cangkir kopi, dan memberikan satu kepada Putra...
Minumlah, sambil menungguku bantu aku merapikan presentasi yang akan aku paparkan ke keluarga korban di sana...
Bukannya seharusnya Tuan Anggo yang menjelaskan Nona?! Karena di daerah ini, ada sekitar 5 orang yang terkena kecelakaan itu. Salah satu dari mereka memang sedang menuntut untuk diberi tahukan penyebab kecelakaan itu yang sebenarnya...
Tidak apa2, kali ini biar aku yang ambil alih... Tuan Anggo sepertinya sangat sibuk akhir2 ini, biar aku yang menjelaskan ini!!
Aku berganti pakaian dulu!!
Baik, Nona!! Silahkan...
Imelda merapikan semua pakaiannya dan menyusun kembali ke kopernya!! Ketika semua sudah selesai, dia melihat Putra tertidur di Balkon kamarnya...
Dia pasti tidak tidur semalaman ujar Imelda...
Dirapikannya laptop dan peralatan kerjanya, di berikannya Blazernya untuk menutupi badan Putra. Tidurlah sebentar, sambil diusapnya kepala Putra. Kamu butuh istirahat... bisik Imelda...
Imelda mencoba mempelajari beberapa surat tuntutan yang dilakukan salah satu keluarga korban untuk mengusut tuntas kejadian kecelakaan itu... Dia bacanya satu persatu dan ditariknya satu benang merah... Dia berpikir sangat keras untuk memahami maksud dari surat orang tersebut!! Tiba2 HP Putra berbunyi, dan Putra yang tertidur pun terbangun...
Oh My God!! Shit ujarnya... Dia ketiduran, dilihatnya Jam ditangannya menunjukkan pukul 2 siang... Dia betul2 tertidur...
Imelda segera mendekati Putra...
Kamu sudah bangun?!
Maafkan saya Nona, saya ketiduran!
Tidak apa2, kamu pasti terjaga semalaman... Dilihatnya blazee Imelda di dadanya...
Maafkan saya Nona, sambil mengulurkan Blazer Imeda...
Imelda tertawa, sudah aku katakan... Tidak apa2 Putra, terima kasih karena sudah menjagaku! Ayo kita berangkat ujar Imelda...
Putra memeriksa telepon masuk di handphonenya, ini dari Tuan Anggo ujarnya...
Maafkan saya Tuan, tadi tidak mengangkat telepon Anda!
Kamu dimana? Apakah urusan Nenek Miya sudah selesai?!
Sudah Tuan!!
Saya dan Nona baru akan menuju ke sana!!
Baiklah, kamu pastikam bahwa Imelda aman sampai di hotel nanti...
Aku sudah tiba di sini!!
Yang harus kita jaga adalah keselamatan Imelda selama 2 hari di kota ini, pastikan tidak ada yang berusaha mendekatinya!!
Baik, Tuan... Sesuai Arahan Anda...
Putra??
Iya, Nona...
Apakah diperjalanan nanti kita bisa melihat pantai??
Betul sekali Nona, kita akan bisa melihat pantai ketika kita menuju ke sana!!
Apakah bisa kita berhenti sebentar nanti?
Maaf Nona, kita tidak bisa berhenti selama diperjalanan...
Hmmm... Tapi kamu akan menepati janjikan?!
Tentu Nona, setelah semua selesai. Kita akan ketempat yang saya ceritakan...
Imelda langsung tersenyum riang...
Nona silahkan istirahat dulu, perjalanan kita masih panjang ujar Putra...
Kamu tenang saja, aku sudah cukup tidur tadi... Sepertinya kamu yang lebih butuh istirahat ujar Imelda...
Putra tersipu malu karena ingat kejadian dia tertidur tadi...
Sesampainya di hotel, Tuan Anggo sudah menunggu kedatangan Imelda...
Paman, Imelda memeluk Tuan Anggo...
Ayo, kita ke kamar ujarnya!!
Pak Asep, Zepri kalian bisa minta kunci sama resepsionis langsung ya!!
Baik Tuan, terima kasih...
Melda malam ini kita akan menginap di Presidental Room dimana kamu akan tidur di kamar pertama, Paman kamar satunya dan Putra akan berjaga di Ruang Tamu...
Ada apa Paman??
Tidak apa2 Melda...
Ini demi kebaikanmu... Karena kantor menerima beberapa surat tuntutan dari keluarga korban di kota ini, maka pengamanan atas kamu juga akan diperketat ujar Tuan Anggo... Kamu tidak boleh meninggalkan tempat tanpa di dampingi oleh Putra, dan Zepri...
Apakah ini tidak berlebihan Paman?
Percayalah, ini demi kamu dan perusahaan Ayahmu... Paman hanya berusaha melakukan yang terbaik!!
Malam itu Imelda malah tidak bisa tidur sama sekali, dia berbolak balik ditempat tidur tapi matanya sama sekali tidak bisa terpejam...
Dia keluar kamar dan dilihatnya Putra sedang asyik dengan laptopnya!!
Nona, Putra tersentak kaget melihat Imelda sudah dibelakangnya melihat ke arah laptopnya...
Itu Pacarmu??
Oh, bukan Nona... Ini kedua adik perempuan saya, dan ini adik laki2 saya...
Dimana mereka semua??
Adik laki2 ku sekarang bertugas di International military, 1 adik perempuanku sudah menikah dan ikut suaminya, 1 lagi sedang kuliah di kedokter hewan...
hmmm... dan kamu tinggal dimana??
Saya tinggal di apartemen di daerah Sudirman Nona...
Berarti tidak jauh dari gedung perusahaan!
Jika berlari sekitar 15 menit Nona...
Kamu tinggal sama siapa di sana?
Kadang kalau Tya sedang libur kuliah, dia akan pulang... Jika Tya mulai kuliah saya sendirian Nona...
Hidupmu pasti bahagia ya, punya saudara yang bisa menemanimu?
Kalau mereka semua kumpul, benar2 apartemen itu terasa sempit. Tapi kalau sedang sendirian, rasanya sangat besar Nona... Kenang Putra sambil tertawa!!
Kenapa Nona keluar?
Aku tidak bisa tidur, kamu belum tidur tanya Imelda?
Belum Nona!!
Mau menemani aku Ngopi??
Akan saya buatkan Nona...
Jangan, aku tidak terbiasa meminum kopi buatan orang lain selain di coffe shop... Jadi kamu duduk saja di sini, aku akan buatkan...
Terima Kasih Nona...
Imelda memberikan segelas kopi pada Putra, dan menarik kursi mengarah ke kaca... Kamu tau Putra, aku sangat suka melihat lampu dari gedung2 bertingkat... Entah kenapa terasa sangat Indah! Imelda melemparkan pandangannya ke arah kaca hotel...
Diteguknya beberapa kali kopi ditangannya!! Dia sangat mengagumi keindahan lampu2 tersebut, dan Putra juga melihat kearah yang sama walaupun dia bingung rasa apa yang muncul ketika Imelda melihat ketinggian...
Nona, jika anda mau istirahat lebih baik dikamar saja!!
Bolehkan aku merebahkan badanku di kursi itu, sambil melihat kursi yang di duduki Putra..
Silahkan Nona, Putra berdiri dan berpindah ke kursi disamping kursi itu...
Diatas kursi, sudah ada bantal dan selimut yang rencananya akan dipakai Putra untuk tidur...
Imelda merebahkan kepalanya dibantal dan melihat kearah Putra yang sedang menyelesaikan pekerjaannya...
Kamu tidak lelah Putra?
Sambil melihat kearah Putra!!
Saya baik2 saja Nona...
Jika aku terlelap disini dan kamu sudah mau tidur, kamu bangunkan saja aku ya Put...
Putra hanya tersenyum dan tidak menjawab...
Dibuka kannya selimut di dekatnya, dan ditutupinya Imelda yang terlihat sudah mulai nyenyak...
1 jam kemudian, dia melihat tangan Imelda seperti mau meraih sesuatu lagi...
Dipegangnya tangan Imelda, terpancar raut sedih di dalam tidurnya...
Melda... Melda... Melda...
Imelda memanggil-manggil namanya sendiri...
Tiba2 dia terbangun dengan nafas tersengal-sengal dan badannya penuh keringat...
Putra yang dari tadi berusaha membangunkan Imelda sempat terduduk karena kaget Imelda hampir saja menambrak mukanya Putra dengan Kuat!!
Kenapa Nona?
Saya hanya bermimpi Putra?
Melihat dua anak2 laki dan perempuan, awalnya mereka sungguh bahagia...
Dan tiba2 anak laki2 itu menghilang...
Adiknya mencari kemana-mana tapi tetap saja tidak bertemu..
Apakah nona kenal dengan mereka?
Tidak sama sekali tdak...
Anehnya nama anak laki2 itu Mirip dengan nama panggilanku Melda...