Chereads / CEO Dadakan / Chapter 24 - Untuk Mu

Chapter 24 - Untuk Mu

Putra langsung ke Rumah Sakit sesampainya di bandara... Tuan Anggo dan Nyonya Zen sudah menunggu kedatangan Putra...

Syukurlah kamu bisa menyelesaikan tepat waktu! Apakah Rania menyusahkanmu?

Nona tenang saja, saya akan menyelesaikan semuanya tepat waktu!!

Baiklah, terima kasih Putra... Ayo kita melihat Imelda, sebentar lagi jadwal therapynya. Dan dokter Zain tidak sabar lagi ingin bertemu denganmu...

Putra mengikuti Nyonya Zen dan Tuan Anggo...

Imelda di dalam, kamu masuk duluan saja... Saya dan Tuan Anggo ada yang harus dibicarakan!!

Hy Melda... Sapa Putra...

Mata Imelda terbuka tapi sepertinya dia masih belum bisa diajak berkomunikasi dua arah... Dipegangnya tangan Imelda dan dielusnya pundak tangan Imelda...

Maafkan aku, kalau bukan karena keteledoran ku. Tidak mungkin kamu jadi seperti ini... Aku akan berusaha agar kamu bisa sembuh, digenggamnya tangan Imelda sambil tertunduk menangis...

Welcome Mr Putra, aku sangat senang kamu bisa datang ke sini dan menemani Nona Imelda... Perkenalkan saya Dokter Zain!!

Salam Kenal Dokter, saya juga senang dan berterima kasih karena dokter sudah mengobati Imelda...

Banyak kemajuan yang terlihat setelah Imelda berkomunikasi dengan Tuan!!

Panggil saja saya Putra Dokter...

Baiklah!! Imelda sudah mulai bisa menggerakkan tangannya, dan membuka mata. walau pun belum bisa berkomunikasi secara langsung tapi dia kadang mengedipkan matanya untuk merespon sesuatu...

Saya sudah mendengarkan penjelasan dari Tuan Anggo dan Nyonya Zain. Apakah ada hal yang terjadi selama kamu bersama Imelda?

Imelda gadis yang baik dan periang, di usianya yang masih belia dia harus meninggalkan masa mudanya dan menggantikan ayahnya... Dia sangat pintar menahan emosi dan menyembunyikan perasaannya...Hampir setiap malam selama kami melakukan perjalanan dinas, Imelda bermimpi dan selalu menangis di mimpinya. Yang aneh adalah, dia tidak pernah sadar apa yang dilakukannya ketika sedang tidur...

Pernah suatu malam, aku bahkan berbicara dengannya. Tapi ketika dia bangun dari tidurnya, dia tidak mengingat apa2 tentang kejadian tersebut... Ujar Putra

Mungkin kejadian masa lalunya, secara tidak disadari membuat dia melupakan hal tersebut... Jadi secara tidak langsung, alam bawah sadarnya berusaha menutup ingatan akan hal tersebut...Mungkin bisa disimpulkan sementara Imelda menderita Amnesia Disosiatif dimana ditandai dengan perubahan identitas, memori atau kesadaran pasien. Pasien yang menderita gangguan ini tidak mampu mengingat berbagai peristiwa pribadi penting atau selama beberapa saat lupa akan identitasnya. Bahkan orang yang menderita penyakit ini tidak mampu mengingat informasi diri yang penting, biasanya setelah kejadian yang penuh stress. Sebenarnya informasi-informasi itu tidak hilang secara permanen tapi tidak bisa diingat lagi selama terjadi amnesia.

Apakah ada kemungkinan untuk sembuh dok?

Yang harus Kita lakukan adalah menghilangkan amnesianya, dengan jalan melakukan Treatment dan memberikan beberapa obat sebelum dilakukan wawancara. Jika amnesianya sudah hilang kita bisa menemukan kejadian apa dan faktor-faktor yang menyebabkan amnesia.Jika perlu kita akan melakukan Terapi Kognitif dan Hipnotis setelah Imelda sadar. Yang utama kita harus membuatnya sadar dulu sekarang.

Apakah Amnesianya yang membuatnya tidak sadarkan diri?

Untuk kondisi Imelda sekarang kemungkinan karena dia mengalami shock yang hebat, akibat dia mengingat suatu dari kejadian di masa lalunya ketika dia berada di sana...

Respon Imelda setelah mengobrol dengan kamu kemarin menunjukkan bahwa semangat sembuhnya sungguh besar... Saya harap selama kamu di sini, kamu bisa membantu Imelda untuk sadar...

Baiklah dokter, saya akan membantu semaksimal mungkin untuk membuat Imelda bangun...

Perawat akan memulai treatment untuk Imelda, kamu bisa menunggu di luar bersama Nyonya Zen.

Nyonya Tuan, Putra menundukkan badan kepada mereka...

Kamu sudah berbicara dengan Dokter Zain??

Sudah Tuan, sekarang Imelda sedang menjalani Treatment...

Besok saya dengan Nyonya Zen akan kembali ke Indonesia, kamu tolong jaga Imelda selama kami tidak ada. Mungkin kami membutuhkan waktu 1 minggu lebih untuk menyelesaikan urusan di perusahaan. Semua terkait Imelda kami serahkan kepadamu, sekarang kamu Wali sementaranya. Dan saya sudah memesankan hotel untuk kamu selama di sini.

Tidak perlu Tuan, saya akan tidur di sini menjaga Imelda. Saya tidak ingin dia sendirian, karena kita tidak pernah tau kapan dia akan sadar.

Baiklah jika itu keinginanmu... malam ini kamu istirahat saja dulu di hotel, biarkan saya yang menjaga Imelda malam ini ujar Nyonya Zen... Besok datanglah setelah subuh, karena kami akan berangkat pesawat pertama besok pagi...

Baiklah Nyonya... Kalau begitu saya permisi dulu, ucap Putra...

Treatment yang dilakukan Imelda sudah selesai... Nyonya Zen dan Tuan Anggo silahkan masuk ujar perawat...

Semua syaraf Nona Imelda sudah tidak setegang kemarin dan kedatangan Putra sepertinya membuat semangat baru untuk Nona Imelda. Terlihat dari raut mukanya yang terlihat sedikit bahagia...

Dokter Zain, besok saya dan Tuan Anggo akan kembali ke Indonesia. Saya akan menyelesaikan masalah di perusahaan dan menemui orang yang akan memberikan informasi terkait Anak tertua saya. Sudah 12 tahun berlalu, saya, ayahnya dan Tuan Anggo masih terus mencari keberadaannya. Kemarin sebelum kejadian Imelda ditemukan tidak sadarkan diri saya dan Tuan Anggo sudah melacak keberadaannya tapi sayangnya kami kehilangan jejak. Ini kami mendapatkan kabar bahwa orang yang melakukan penculikan terhadap anak kami saya sudah ditemukan, semoga dia bisa memberi tahu kami keberadaan Kakaknya Imelda... semua terkait Imelda kami serahkan pada Putra, saya yakin dia akan menjaga Imelda...

Maaf Nyonya, apa hubungan Imelda dengan Putra?? Apakah mereka pacaran?

Nyonya Zen tersenyum kecil, saya harap Putra bisa bersama Imelda. Karena Putra adalah orang yang ditunjuk Ayahnya Imelda untuk menjaga Imelda. Suami saya tidak mungkin menunjuk sembarang orang untuk mendampingi Putrinya, tapi untuk masalah perasaan saya tidak akan turut campur. Biarkan Imelda yang memilih yang terbaik baginya...

Baiklah Nyonya, saya permisi dulu. Semoga perjalanan Nyonya dan Tuan lancar dan segera menemukan Kakaknya Imelda. Siapa tau bisa meringankan beban Imelda juga!!

Terima kasih dokter... Nyonya Zen dan Tuan Anggo mengantar dokter Zain keluar kamar...

Tuan Anggo silahkan kembali ke hotel. Besok kita akan berangkat pagi2 sekali. Saya akan menjaga Imelda di sini.

Baiklah, Nona... kalau begitu saya permisi dulu...

Putra baru selesai mandi dan melihat ada 10 panggilan tidak terjawab dari Chan. Tumben temannya meneleponnya sampai berkali-kali ini. Apakah ada hal yang penting...

Put, dimana kamu??? Kenapa kamu dan Imelda masih belum pulang?

Rania kemarin datang ke sini mencari kamu? Kamu bertemu dengannya?

Putra...

Chan, kamu itu teman atau pacarku? Sungguh mengerikan mendengar kamu bicara seperti ini, dan ini kali pertamanya kamu melakukan ini... biasanya menghubungiku jika kamu ada yang mau diminta saja...

Jangan seperti ini, aku serius...

Putra tertawa mendengar jawaban Chan...

Kamu seperti cowok posesif Chan...

Baiklah... sekarang aku akan menjawab satu persatu pertanyaanmu...

Aku ada di suatu tempat dimana kamu akan melakukan pembukaan gerai baru dalam waktu beberapa hari lagi...

Aku akan memberi tau kamu alasan aku dan Imelda belum pulang setelah kita bertemu...

Masalah Rania, aku bertemu dia Karena urusan perusahaan... Kamu ingat kejadian kebakaran kemarin, artisnya adalah Rania Putri... Bagaimana sudah lengkap?

Oke, berarti kamu tidak sedang di sini kan...

Ya...

Berarti kita akan bertemu di pembukaan Gerai baru ku kan?

Ya...

Berarti itu juga berarti Imelda bersamamu sekarang?

Bisa Ya bisa Tidak...

Maksudnya?

Ya kalau aku mandi, buang air, Imelda tidak mungkin bersamaku kan...

Ya iyalah... Emang kU siapanya Imelda ??

Nah, berarti jawaban aku benar dong... kenapa kamu sewot!!

Baiklah, terkait Rania... dia kelihatan sangat frustrasi mencarimu... bahkan dia sudah datang ke perusahaan dan katanyan kamu sedang melaksanakan perjalanan dinas... Aku sudah mengatakan padanya, bahwa aku sudah lama tidak bertemu dan berkomunikasi padamu... apakah kamu akan membiarkan dia??

Biarkan saja dia, aku sudah tidak peduli...

Baiklah, aku akan menjaga semua informasi terkait dirimu...

Oh ya Dodzan juga ikut menanyakan kabarmu?? Kira2 seminggu yang lalu...

Dodzan? Ada urusan apa dia mencariku...

Aku sudah menanyakannya, tapi jawabnya hanya sudah lama tidak bertemu denganmu... Menurutku informasi bahwa kamu satu2nya orang yang menjaga Putri Tuan Zen sudah mulai diketahui mereka...

Biarkan saja, aku akan mengurus dia nanti...

Kapan kamu akan berangkat?

Besok lusa, sehari sebelum peresmian untuk melihat persiapan di sana...

Jangan sampai ada yang tau keberadaanku Chan...

Baiklah, apakah kamu sekarang meragukan kU? Padahal sekali pun aku tidak pernah meragukanmu...

Mulai... Jangan Lebay... aku mau mimpi indah malam ini... dan aku tidak mau dirusak oleh dirimu...

Kamu pikir aku peri jahat, sampai bisa membuat kamu bermimpi buruk...

Ya, kadang kejadian sebelum tidur bisa menjadi sebuah mimpi... Makanya jangan membuat aku merinding mendengar kata2mu... Tawa Putra...

Asemmm... sudah aku tutup teleponnya...

Baiklah jawab Putra...