Imelda memanggil Putra dan Chan yang asyik mengobrol... Hey... Boy... teriaknya...
Chan dan Putra menoleh bersamaan...
Mereka terdiam sejenak, karena merasa pangling dengan penampilan Imelda...
Wah, kamu cantik sekali kata Chan... Putra bayar, aku akan menjaga Imelda...
Dasar playboy, giliran tadi ngomong anak2... Sekarang langsung mau menjaga, ujar Putra...
Chan di sini ada toko perhiasan kan, ada di lantai 1...
Baju mu bagus, tapi lebih bagus kalau di tutup dengan ini... Putra mengambil sebuah mini blazer di pakaikannya ke punggung Imelda yang terlihat bidang...
Kenapa?
Kamu masih belum sehat, nanti kedinginan jawab Putra sambil tersenyum sinis... Kita beli sebuah kalung dulu untukmu...
Tidak usah, aku sudah pakai gelang...
Gelang itu butuh temannya jawab Putra...
Hmmm... terserah kalian aja... Toh aku nga punya uang di sini...
Putra meletakkan tangan Imelda di lengannya dan Chan... Ayo...
Kali ini, sepanjang jalan ke toko perhiasan. dia merasa orang2 melihat ke arahnya, entah karena kecantikannya atau laki2 yang digandengnya ini...
Putra menyuruh Imelda memilih sebuah kalung... Setelah itu, dia membawa kalung itu ke seorang penjaga toko dan mengatakan sesuatu...
Kalungmu akan selesai 30 menit lagi, bagaimana kalau kita makan dulu tanya Putra...
Chan apakah kamu masih mau menemani kami, atau duluan ke Coffe Shop mu...
Aku sudah berjanji pada Imelda akan mengajaknya jalan2, semua urusan sudah di handle sama sekretaris ku...
Baiklah... Kamu mau makan apa sekarang?
Aku mau burger...
Chan tertawa, baju eksekutif muda, makanan bocah... Harusnya kamu kalau pake baju gini, mintanya steak... Nga' mau, aku mau burger pokoknya...
Udah ayo kita ke Fl*p aja... lerai Putra...
Putra memesan double cheese burger dan french fries...
Put, kenapa kalungnya belum bisa langsung di bawa tadi tanya Chan...
Mau disesuaikan dengan leher Imelda, jadi aku minta di perbaiki sedikit aja...
Oh, kirain tadi nunggu barangnya...
Bentar lagi juga selesai kok...
Imelda asyik memakan burgernya, sudah lelah dia memakan makanan rumah sakit... Mau jajan di kantin, nga dikasih duit sama Putra... Jadilah dia terpaksa makan masakan rumah sakit... Benar2 kasian nasibnya, makan burger aja sudah seneng banget... Rasanya baru kali ini dia makan burger enak banget... Entah karena rasanya yang memang enak banget atau karena dia sudah lama tidak makan junk food...
Sudah makannya tanya Putra??!
sumpah ini enak banget kata Imelda, nanti kamu harus beliin aku ini lagi ya...
Putra tersenyum, apa pun yang kamu mau...
Asalkan kamu harus semangat therapy nya, aku janji akan memenuhi semua permintaan mu...
Jangan janji yang berlebihan, ketika kamu nga bisa memenuhinya, aku akan mengejarmu sampai ke liang lahat...
Putra dan Chan tertawa, kamu sakit2 tetap saja Garang ujar Chan...
Imelda terlihat tambah menarik dengan kalung di lehernya, menambah kesan elegant...
Baiklah, sekarang kita ke gerai Chan ya... Aku mau membayar tagihannya dulu, kamu dan Chan duluan saja ya ujar Putra...
Kenapa harus pisah? Aku akan menyusul, jalan saja duluan...
Selesai urusannya, Putra menyusul Imelda dan Chan yang berjalan menuju Gerainya...
Putra mengangkat tangan Imelda dan meletakkannya di lengannya, ayo...
Rara sekretaris Chan sudah menunggu di depan gerainya.. Kemana aja sih Bos? dari kemarin sibuk sendiri mulu, biasanya nga pernah kayak gini. Encek Kurniawan sudah nanyain berapa kali tadi, saya jadi serba salah jawabnya...
Udah tenang, biar aku yang beresin. Kamu kasih tempat Nona Imelda dan Tuan Putra tempat yang paling spesial ya...
Baik Pak Bos...Rara mengantarkan Imelda dan Putra duduk di kursi paling depan dari panggung... Silahkan Ujarnya...
Tamu undangan sudah mulai berdatangan dan Imelda terlihat mulai bosan. Kamu mau main hp ku? Aku mau beli HP kata Imelda...
Baiklah, setelah acara Chan berakhir... Aku akan belikan kamu Hp terbaru, tapi sebelum itu aku akan mengantarmu kembali ke RS dulu...
Tapi aku mau ikut pergi denganmu!
Kamu cuman dikasih waktu 3 jam buat keluar RS, kita harus pegang janji dokter Zain. Kalau nga', nanti kamu nga' diizinin keluar lagi...
hmmm... Imelda menghembus nafas kesal...
Melda, aku mau ke toilet dulu ya dan kamu jangan kemana-mana... Putra memberikan kode sama Chan bahwa dia menitipkan Imelda... Dilihatnya Chan menganggukkan kepala...
Tiba2 Putra menerima telepon dari Chan... Kemana saja kamu Put?? Imelda nga' ada di kursinya...
Aku kan titipin sama kamu tadi Chan...
Putra berlari dari toilet dan kembali ke Coffe Shop Chan... Baru 10 menit aku ninggalin Imelda sama kamu...
Tadi dia ada di situ, tapi tiba2 hilang...
Putra segera memeriksa Handphonenya, Imelda masih di sini... Kamu ke bagian Informasi minta panggil Imelda dengan pengeras suara, aku akan cari dia...
Putra mencoba mengikuti GPS di hp nya, dia berlari menyusuri tiap lantai mengikuti letak titik merah di hp nya...
Tiba2 dia melihat Imelda sedang berbicara dengan seorang pria di lantai 5, Putra segera berlari naik ke lantai 5 dan berusaha menahan nafasnya yang tersengal-sengal karena tidak berhenti berlari...
Imelda panggilnya se halus mungkin, karena baru tadi pagi dia membentak Imelda karena emosinya ketika Imelda menghilang dari ruang rawatnya...
Oh, bang Putra sapa Zai...
Apa yang kamu lakukan di sini?
Nga' ada, tadi aku melihat siapa namanya?
Zai...
Iya, cowok ini dari coffe shop Chan... Dan aku merasa mengenalnya, tapi aku lupa dia siapa... Makanya aku mengejarnya, menanyakan apa dia mengenalku...Tapi dia bilang tidak mengenalku... Kenapa aku merasa mengenal dia ya, Imelda bergumam...
So sorry, ini wanita yang kamu jaga di rumah sakit Bang Zain?
Iya, Ini Imelda...
Oh, sorry... you are very different today, so awesome... Aku sampai nga mengenalimu sama sekali...
Mungkin, karena aku pernah menyapamu ketika kamu waktu itu... Makanya kamu seolah-olah mengenalku...
Maafkan aku kata Zai...
No Problem, sebagian ingatanku hilang... Jadi aku hanya ingin mencari tau siapa kamu, karena di ingatanku aku mengenalmu tapi aku tidak ingat moment apa antara aku dengan kamu... It's Okay...
Kalau begitu maaf sudah mengganggumu, kata Imelda... Dia memegang lengan Putra dan menarik Putra untuk berjalan menjauhi Zai...
Sebentar, sepertinya kalian ada acara resmi di sini...
Oh ya, Chan membuka Coffe Shop di sana... Kami harus segera kembali, kasian kalau Chan sampai cemas memikirkan Imelda..
Boleh aku bergabung?? Kebetulan aku datang ke sini bersama pacarku dan sekarang dia sedang di toilet...
Oh tentu, masih ada kursi kosong di meja kami jawab Putra... Dan teman kami pun pasti senang jika ada orang asli yang bisa membantu promosi Coffe Shop nya... Jawab Putra...
Imelda mencubit lengan Putra... Putra mencoba bersikap sebiasa mungkin... Kami duluan, kami tunggu kedatangannya ya...
Kenapa kamu mengajaknya?
Aku tidak mengajaknya, tapi dia mau bergabung... kita mengenalnya!! Dia adiknya Dokter Zain, dan dia orang asli sini. Bukankah dia bisa membantu mempromosikan Coffe Shop Chan?! Ini bentuk salah satu promosi kita...
Iya aku merasa mengenalnya, tapi setelah berbicara dengannya tadi... Aku merasa tidak menyukainya, dia terlihat sangat menyebalkan jawab Imelda...
Putra menepuk tangan Imelda, jangan menilai orang dengan satu kali pertemuan... Entah aku merasa dia orang yang baik, mungkin saja kamu belum menemukan sisi baiknya saja...
Kemana saja kamu? tanya Chan khawatir...
Mengejar seorang Pria jawab Putra...
Imelda menepuk pundak Putra dengan tangannya...
Ahh.. apa yang kamu lakukan tanya Putra...
Jangan membuat pernyataan yang membuat orang memandang jelek untuk orang lain... Jawab Imelda sambil mengepal tangannya...
Aku hanya mengatakan, yang kamu katakan padaku...
Tapi aku tidak mengatakan mengejarnya...
Maaf Tuan Putra, Tuan Chan... Di luar ada orang bernama Zai mengatakan tamu Tuan Putra!
Oh iya, boleh aku mengajaknya Chan? Dia adik Dokter Zain, siapa tau dia bisa membantu pemasaranmu di sini!!
Tentu saja Rara, Jemput Tuan Zai dan gabung satu meja dengan Tuan Putra agar merasa nyaman...
Baiklah, Tuan Chan...