Putra sudah bangun pagi sekali, dia tidak mau kecolongan seperti kemarin lagi. Semalam ketika dia kembali dari taman, dilihatnya Imelda sudah tertidur pulas dengan HP di tangannya.
Pagi Princess... Tegurnya ketika Imelda mulai menggeliatkan badannya...
Jam berapa kamu masuk semalam? Aku menunggumu sampai ketiduran...
Semalam aku bertemu Dokter Zain, dan kami mengobrol sampai lupa waktu. Bersihkan dirimu, kita ke danau belakang rumah sakit. Kalau pagi begini, hawanya masih sangat segar...
Imelda masuk ke kamar mandi, mengganti bajunya yang sebenarnya tidak diganti pun, tidak masalah karena warna dan motif baju ini sama saja. Semua pasien di rumah sakit ini, diwajibkan menggunakan baju seragam pasien karena untuk mempermudah mengenali pasien.
Ayo kata Imelda...
Putra meletakkan tangan Imelda di lengannya...
Aku bisa jalan sendiri...
Aku sudah bilang untuk jadi anak baik, kamu tetaplah pasien... 2 hari lagi aku harus kembali ke Indonesia. Biarkan orang2 melihat kita seperti ini, jadi tidak ada orang lain yang akan berani mengganggumu ketika aku tidak ada...
Lagian juga kenapa sih kamu begitu? Inikan rumah sakit bukan tempat mencari jodoh, mana ada orang yang mau pacaran di sini...
Aku juga kan bukan pacarmu?
Putra menepuk lengan Imelda, sampai waktunya kamu sehat kamu bisa menentukan orang yang akan menjagamu tapi sampai waktu itu aku yang akan menjagamu...
Imelda hanya mengikuti langkah Putra...
Putra mengajak Imelda duduk dikursi di pinggir danau...
Tiba2 seseorang menepuk pundak Putra dari belakang...
Widih... Santuy Pak??
hey Chan... Tumben pagi2 gini udah bangun!!
Semalaman aku kepikiran sama kalian berdua...
So sweet jawab Putra...
Jangan jawab deh Put, gua kan jadi Geli...
Imelda tertawa... Hey Chan, duduk sini menepuk kursi di samping kirinya...
Putra semalam sebenarnya lama berteleponan dengan Chan untuk membantunya bercerita tentang hari2 ketika Imelda baru mengenal mereka. Putra ingin terlihat alami saja, jadi saja semalaman mereka memikirkan strategi yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan menurut Chan... Ya tapi begitulah Putra, jika itu menyangkut Imelda dia sangat berhati-hati. Baik dulu sebelum dia tau Imelda sakit, apalagi sekarang...
Mana Kopi dan Sandwhich pesananku tanya Putra?? Tenang, dia menunjukkan plastik ditangannya...
Wah... Terima kasih Chan jawab Imelda...
Sebenarnya aku agak rancu mendengarmu memanggilku Chan saja... Memangnya dulu aku memanggilmu apa? Kak Chan...
Oh, baiklah... Karena kalian memang jauh lebih tua dari ku. Aku akan memanggil kalian Kak Chan dan Kak Put...
Dulu kamu tidak memanggilku kakak jawab Putra, kamu memanggilku dengan Putra saja...
Oh ya, kenapa?
Karena Putra bersikeras memanggilmu Nona jawab Chan sambil tertawa!!
Nona?? Iya Nona Imelda...
Kenapa??
Kalau itu ceritanya panjang, kamu tanya saja sama Ibu mu. Beliau besok akan datang...
Ah, nga' asyik...
Oh ya, aku akan menyerahkan surat keterangan sakitmu ke kampus. Dewis akan membantuku menghadap Dekan di kampusmu. Sebenarnya masa pengenalan mahasiswa barumu akan dimulai 2 minggu lagi tapi aku takutnya kamu belum di perbolehkan pulang jadi aku akan mengurus semuanya...
Memang aku Kuliah dimana? Dikamus tempat aku dan Putra kuliah dulu.
Bukannya aku sudah mengajukan beasiswa ke Jepang?
Tidak, kamu tidak mengikuti wawancara terakhirmu.
Kenapa?
Kami tidak tau, coba kamu ingat2... Jawab Chan santai...
Kapan aku mengenal kalian??
1 minggu setelah kelulusanmu kamu berkenalan dengan Putra, dan 3 hari kemudian Putra mengajakmu untuk Ngopi di Coffe Shop ku. 1 minggu dari situ, aku menemanimu mendaftar kuliah dan kita bertemu sama Dewis mantanku yang masih mencintai Putra... Kamu tidak ingat...
Chan, kita tidak membahas itu semalam!
Sebentar Mantan pacarmu tapi masih mencintai Putra?! Apakah tidak ada pengucapan yang salah?
Tidak, dia memutuskan ku karena menyukai Putra sahabatku sendiri...
Tapi Putra tidak menyukai Dewis dan menolak cinta Dewis...
Bukan hanya itu, Dewis memutuskanku karena Rania meninggalkan Putra. Akhirnya Putra melanjutkan Kuliahnya di Jerman selama 3 tahun.
Rasanya aku familiar dengan nama Rania, kenapa sepertinya aku memiliki ingatan tentang nama itu Imelda memegang kepalanya...
Imelda kepala mu sakit? tanya Putra cemas
Tidak, hanya saja aku coba menemukan nama itu di rogga otakku tapi tidak ketemu...
Jangan kamu paksakan, kamu cukup mendengar saja tentang perjalanan kita bertiga kenapa sampai saling mengenal ucap Putra.
Apakah kita dulu sangat dekat?
Tentu jawab Chan, bahkan kita sering berkiriman kabar. Kamu mau mencoba membaca pesan2 WA kita, Chan mengeluarkan handphonenya...
Wah, kemajuanmu pesat ya Chan. Kamu tidak pernah bilang kalau sering WA sama Imelda bisik Putra pelan....
Aku hanya totalitas Put, kamu jangan cemburu...
Putra mengangkat satu alisnya dan memandang Chan sinis...
Kak Chan, aku sudah punya hp baru. Imelda mengeluarkan Hp dari sakunya, simpan nomorku ya...
Putra melotot ke arah Chan, Of course Little sweety... Kalau kamu ada perlu apa2, jangan sungkan mengirim pesan padaku ya...
Imelda terlihat girang...
Sekarang aku akan kembali memanggilnh Kak Chan dan bagaimana denganmu Putra, apakah kamu keberatan jika ku panggil kakak? atau mau aku panggil paman?
Chan tertawa terbahak-bahak...
mending kakak dari pada paman...
Baiklah, panggil aku Oppa... Bukankah kamu suka drakor?
Tentu, aku suka sekali drakor...
Sudah amnesia pun masih bisa suka drakor ya tanya Putra? kamu tau Drakor itu apa?
Tentu aku ini ngfans banget sama babang Bin dan babang Min Ho... Aku termasuk ExoL loh...
kamu tau kalau Hyun Bin dan Lee Min Ho itu untuk anak seumurmu adalah ahjussi?
Imelda tertawa mendengar jawab putra, kamu kenapa bisa tau semua itu. Bukannya jarang laki2 menyukai Drakor.
Aku bukannya menyukai tapi karena kamu menyukai mereka, aku mencari semua informasi tentang mereka. Jawab Putra...
Wah Daebak, kamu sungguh melakukan hal itu tanya Imelda takjub...
Chan tertawa, bukankah aku sudah katakan Putra itu lelaki mengerikan. Dia mampu melakukan apa saja untuk dirimu...
Chan, kita pun tidak membahas itu semalam ujar Putra...
Imelda kamu ingat dengan Nenek Miya? tanya Putra
Neneknya Manajer Han...
Imelda menggelengkan kepalanya... Siapa Nenek Miya?
Okey kita skip lanjut kata Chan...
Kalau Zepri dan Pak Asep kamu ingat tanya Putra...
Zepri?? Pak Asep??
kayaknya aku pernah dengar??
Siapa mereka??
Zepri pengawalmu dan Pak Asep supir mu...
Bukannya Supir Ibu namanya Pak Bambang?
Kamu harus berusaha mengingat mereka juga, karena mereka orang2 penting bagimu...
Aku rasa pernah mendengar mereka tapi aku lupa...
Nga' apa2, kita lanjut lagi kata Chan...
Kamu ingat nga' apa yang kamu lakukan setelah lulus sekolah?
Imelda menggeleng pelan...
Coba kamu minum dulu kopi best seller di Coffe Shop ku...
Putra mengambil 1 potong sandwhich dan menyuapkan ke mulut Imelda...
Bagaimana rasanya???
hemm... mastah jawabnya...
Kalau kamu suka, akan aku suruh pelayan di Coffe Shopku mengantarkan ini tiap pagi untuk sarapanmu...
Kalau begitu, rasanya akan menjadi tidak enak lagi jawab Imelda...
Kenapa? tanya Chan
Karena aku sudah muak memakannya jawab Imelda sambil tertawa...
Apakah kalian akan kembali ke Indonesia berbarengan?
Tidak jawab Chan, pesawatku besok pagi... Sedangkan Putra lusa Sore... aku harus ke Bali dan Lombok setelah dari sini. Jadi aku duluan berangkat...
Aku bawa beberapa film, kita nonton bareng di kamarmu bagaimana tanya Chan?
Boleh, aku juga sudah mulai jenuh jawab Imelda.
Kita masih ada waktu sampai jam 2 siang nanti, karena setelah itu Imelda akan menjalani therapy lagi.