Chereads / CEO Dadakan / Chapter 33 - Siapa Dia? (Part 2)

Chapter 33 - Siapa Dia? (Part 2)

Put, kalau dilihat tadi sebenarnya ingatan tentang Kakak nya Imelda sudah mulai muncul tapi masih di dalam alam bawah sadarnya... Jika kita memaksakannya tadi, bisa saja Imelda bisa kembali seperti awal di bawa ke sini... Kita tidak bisa mencoba langsung ke hari kejadian itu... Sepertinya kita harus mulai dari masa2 sekolahnya dan kegiatan dia waktu masih kecil...

Besok Nyonya Zen dan Tuan Anggo akan datang, dan memberi tahukan tentang ayahnya... Therapy terhadap Imelda akan diundur sampai Imelda stabil kembali...

Baiklah dokter Zain, terima kasih atas hari ini...

Bolehkah aku menanyakan sesuatu???

Apakah Dokter Zain dan keluarga pernah berlibur ke Indonesia?

Seingat kU tidak pernah? Kenapa?

Oh tidak, jika berlibur ke Indonesia jangan sungkan menghubungi saya... Akan saya sediakan akomodasi selama di Indonesia... Kalau begitu saya izin dulu kembali ke Imelda...

Baiklah...

Putra, mengirim pesan ke Zai...

Zai, Imelda sudah mau bertemu denganmu... Kamu bisa menemuinya sekarang!

Aku masih d Rumah Sakit sekarang, aku akan segera ke sana... balas Zai

Apa yang kalian lakukan tanya Putra ketika membuka pintu...

Aku sedang membalas pesan dari pacarnya Kak Chan, sepertinya dia mencurigai kak Chan selingkuh darinya...

Oh, itu sudah biasa...

jika kamu mau tau, coba baca pesan dengan nama Mami, Mommy, Bunda, dan Mimi...

Putra teriak Chan kesal dan berusaha mengambil handphonenya dari Imelda...

Putra langsung menangkap Imelda yang hampir terjatuh dari tempat tidur karena Imelda mengelak memberikan HP Chan...

Chan, tekanan suara Putra membuat Chan bergidik...

Baiklah, kamu bisa sepuasnya membaca semua isi pesan di HP ku...

Imelda sungguh kegirangan dan betul2 mencari pesan atas nama itu...

Sungguh kak Chan, kamu memang Playboy sejati...

kok bisa2nya wanita2 itu tidak curiga padamu...

Ya, aku hanya bersiap... Siapa salah satu dari mereka akan meninggalkan ku... Aku masih ada yang lain...

Kakak pikir cewek itu Ban Serep, yang ketika lepas langsung ada penggantinya...

Wah... wah... Kak Chan mengerikan ujar Imelda sambil tertawa...

Zai mengetuk pintu dan membuka pintu kamar Imelda...

Masuk Zai panggil Putra...

Sore bang, Zai menunduk ke Chan dan Putra...

Putra mendekati Zai dan mendorongnya mendekati tempat tidur Imelda...

Hay, Imelda... ini bunga dan coklat ciri khas di sini untukmu...

Terima kasih, Imelda menerima bunga dan coklat dari Zai...

Duduk Zai, Putra menarik kursi kedekat Zai berdiri... Santai saja, Putra menepuk pundak Zai...

Putra kembali duduk di Sofa dengan Chan dan pura2 mengajak Chan mengobrol tentang bisnis...

Sebelumnya aku mau minta maaf atas kejadian di Mall kemarin ujar Zai...

Bahkan kemarin kita tidak berkenalan secara benar...

Sudahlah, maafkan aku yang terlalu lancang... Aku hanya mengikuti perasaanku, entah kenapa juga aku kemarin bisa merasa seperti mengenalmu... Bahkan mengucapkan hal2 yang diluar nalar juga...

Sebetulnya aku kemarin mengira kamu wanita yang suka mengikuti ku dikampus,karena ada beberapa wanita yang bisa di sebut fans klub kU di kampus dan beberapa dari mereka suka melakukan hal ekstrem... Maaf kemarin aku mengira kamu salah satu dari mereka karena mengetahui aku tidak suka cokelat dan alergi pada kacang... Tapi setelah aku pikir2, bahkan pacarku tidak tau kalau aku alergi kacang... Aku jadi penasaran kamu bisa tau dari mana dan bermaksud menanyakan padamu?

Aku pun nga tau, tiba2 saja itu keluar dari mulutku... Apa Karena aku juga alergi Kacang? Tapi aku sangat suka cokelat, Imelda mencoba berpikir...Apakah kamu yakin kita tidak pernah bertemu tanya Imelda, karena ingatanku sebagian hilang. Aku tidak tau apakah memang mengenalmu atau tidak, bahkan aku masih meragukan dua lelaki itu sambil menunjuk Putra dan Chan yang langsung melihat ke arah Imelda ketika Imelda mengatakan itu...

Wah, kamu menyakiti perasaanku setelah apa yang sudah ku korbankan untukmu kata Chan dengan nada pura2 kecewa... mengcancel jadwal ke Bali dan Lombok, bahkan di curigai sedang liburan sama selingkuhan... Chan menunduk pura2 sedih...

Putra tertawa dan menepuk pundak Chan begitu melihat perubahan di muka Imelda...

Chan langsung tertawa melihat muka Imelda...

Sumpah, aku akan segera mengembalikan ingatanku.. Kalau sampai aku tau kalian memang suka membulli aku dulu, akan aku pastikan kalian menderita... teriak Imelda marah...

Putra langsung mendekati Imelda dan mengelus kepala Imelda, bahkan ketika kamu melupakan kami pun, kami akan tetap berdiri di sampingmu. Mana mungkin kami membully mu dulu, kamu itu adalah orang paling penting untuk kami. Bahkan jika kamu bersedih, kami duluan yang akan tertawa di sampingmu...

Tu kan...

Ya agar kamu kembali tertawa rangkul Putra ke Imelda...Kami sudah berjanji menggantikan orang yang kamu sayangi dulu, dan selalu melindungimu...

Wah, aku sungguh iri pada Imelda... Bolehkan aku juga memiliki bang Putra dan Chan?

Kamu kan sudah punya Dokter Zain jawab Imelda...

Ya, Abang Zain memang sangat menyayangiku... Tapi dia tidak punya waktu untuk ku ajak main seperti mereka yang merelakan waktu dan bisnisnya untukmu, aku sungguh2 iri ujar Zai...

Bagaimana kalau kita menjadi teman tanya Imelda? Aku akan punya banyak waktu disini sendirian, ketika kedua makhluk ini harus kembali ke dunianya?!

Ide yang bagus jawab Zai, suatu kehormatan bagiku untuk menjadi teman gadis cantik seperti kamu...

Baiklah, mulai hari ini kita berteman...Imelda mengulurkan tangannya ke Zai dan disambut senang oleh Zai...

Baiklah! Sepertinya gadis kecil sudah ada teman baru... Kakak Chan harus kembali ke planet dulu ya, sambil menunjukkan pesan asistennya yang marah karena dari tadi pagi bos nya menghilang tanpa pesan... Besok sebelum terbang ke duniaku, aku akan mendatangi dunia ini lagi ujar Chan sambil tertawa...

Baiklah makhluk dunia lain, hati2 dijalan ya... Imelda melambaikan tangan ke Chan...

Gadis kecil memang tega, kemarin nga ngbolehin pulang bahkan menanyakan kenapa tidak tidur di sini... Tapi hari ini malah melambaikan tangan, sungguh kejam... Chan membuang mukanya pura2 kecewa...

Sudah sana pulang dorong Putra ke Chan, agar segera menyelesaikan dramanya yang makin lama membuat Putra mual...

bahkan kamu, belahan jiwaku... mengusir ku dari sini... Kalian berdua sungguh Jahara....

Sudah sana Putra berbicara sambil menekan intonasinya membuat Chan merinding...

Baiklah... See You Bye Bye... Muach... Muach...

Membuat Zai dan Imelda tertawa melihat tingkah Chan...

Kamu pasti sangat bahagia ada mereka di sampingmu!

Ya, begitulah... Sepertinya mereka berdua punya daya tarik sendiri, sehingga membuat aku sudah ketergantungan pada mereka... Ibarat Candu, sedikit2 mereka masuk ke dalam diriku dan sekarang aku sudah ketergantungan sama mereka... mungkin ini ada hubungannya dengan kejadian sebelum aku kehilangan ingatanku juga...

Baiklah aku harus kembali sekarang, karena ayah pasti sudah menungguku... Sampai jumpa besok ya Imelda...

Oh ya, terima kasih atas kunjungannya...

Hati2 dijalan ya...

Bang Putra, aku pamit dulu ya... Terima kasih karena sudah membantuku meyakinkan Imelda untuk mau Menemuiku...

Terima kasih juga karena sudah mau berteman dengan Imelda, aku harus segera kembali ke Indonesia... Semoga nanti Imelda tidak kesepian karena ada orang yang dikenalnya di sini...

Putra mencoba mencari profil tentang Dokter Zain dan Zai... Mencari informasi tentang keluarganya... Ternyata ayah Dokter Zain merupakan Profesor di bidang Pertambangan dan cukup terkenal karena anak dari mantan pejabat tinggi di negara ini... Putra mencari informasi tentang riwayat perjalanan Keluarga Datuk Syah Noer Hasan, karena dia masih penasaran bagaimana Imelda merasa mengenal Zai padahal mereka belum pernah bertemu secara langsung sama sekali...