Chereads / CEO Dadakan / Chapter 38 - Gelisah

Chapter 38 - Gelisah

Hari itu karena Imelda dipindahkan ke ruangan khusus, Zai bisa mengajukan minta pulang dari RS. Setidaknya ada Putra yang akan menjaga Imelda 24 Jam di ruangan yang sekarang. Hampir 1 minggu dia hanya tidur dan makan diruangan ICU, ayahnya 2 hari sekali mengunjunginya sedangkan abangnya malah membuang muka ketika mereka setatapan mata setelah memeriksa Imelda. Karena abangnya tidak suka, Zai yang sehat2 saja malah tidur2an diruangan ICU demi menunggu Imelda sadar dari komanya..

Hari itu Zai sudah memesan VIP room disebuah restoran karena mau mengajak ayahnya makan malam. Dia sudah jenuh dengan masakan RS, untung saja Nyonya Zen dan Tuan Anggo sering membelikan Zai cemilan dari luar. Hari terasa sangat lama bagi Zai, biasanya dia kan membaca buku dan menonton film dan menoleh kearah Imelda beberapa menit sekali selama menjaga Imelda di ICU. Zai iseng2 menelepon ke nomor Nyonya Zen...

Hallo ibu...

Hay, nak... Bagaimana keadaanmu? Sudah sampai di rumah?

Zai sehat bu dan sudah pulang dari tadi siang, bagaimana Imelda?

Syukurlah, terima kasih karena sudah menjaga Imelda 1 minggu kemarin... Imelda sudah di pindahkan ke President Room, jadi kami semua bisa mengawasinya.

Bu, aku dengar kemarin Bang Putra sudah bersedia menikahi Imelda! Apakah ada hal mendesak? Imelda 1 minggu lagi baru 17 tahun, apakah tidak terlalu muda untuk menikah?

Nyonya Zen menghembus nafas panjang, ini keinginan Imelda. Dia butuh seseorang yang bisa menggantikan posisinya di perusahaan, karena Putra adalah orang yang dipercaya Imelda jadi dia akan menikah dengan Putra. Karena Putra bukanlah anggota keluarga maka dia harus memiliki ikatan keluarga untuk bisa menggantikan posisi Imelda sementara waktu.

Apakah pernikahan mereka palsu?

Tidak nak, pernikahan mereka tidak palsu. Mereka akan betul betul menikah, jika keduanya sudah sepakat akan menikah.

Kenapa ibu terdengar tidak senang?

Ibu sebetulnya sangat bahagia, karena dari pertama bertemu Putra. Ibu yakin Putra adalah lelaki yang baik untuk Imelda. Tapi...

Kenapa ibu terdengar ragu?

Apakah ini adil untuk Putra? Dia adalah lelaki yang baik dan memiliki kemampuan diluar batas orang biasa. Jika dia tidak di perusahaan ayahnya Imelda, dia bisa saja menjadi CEO di perusahaan internasional. Tapi dia meletakan kemampuannya dan malah menyerahkan masa depan hidupnya demi Imelda. Ibu hanya takut, Imelda tidak memperlakukan Putra dengan baik seperti Putra memperlakukannya. Karena seperti katamu Zai, Imelda baru mau beranjak dewasa.

Zai akan membantu menjaga Imelda bu, ibu tenang saja. Imelda juga anak yang baik, bagaimana pun Imelda tetap harus menjalani masa mudanya hingga dia menemukan jati dirinya...

Nyonya Zen tertawa, kita dari dua negara yang berbeda nak. Kami akan segera pulang sebelum rapat pemegang saham. Karena Imelda harus melanjutkan studinya setelah dia sadar dan Putra akan menggantikan posisi CEO diperusahaan ayahnya Imelda.

Secepat itu bu?

Bagaimana pun keputusan telah diambil Putra, setelah ini dia akan bertanggung jawab pada Keluarga Zen. Kami harus membereskan semuanya di Indonesia. Ibu dan Tuan Anggo akan kembali ke Indonesia besok. Putra dan Imelda akan segera menyusul dalam waktu 2 minggu lagi.

Dengan kondisi Imelda seperti itu? Apakah tidak menunggu Imelda sadar dulu dan menanyakan sekali lagi apakah dia memang mau menikahi Putra?

Imelda walaupun masih muda, tapi dia tidak pernah salah dalam mengambil keputusan. Dan tidak pernah ragu pada keputusannya.

Zai merasakan perasaan yang sangat aneh, dia tidak bisa jauh dari Imelda. Sejak mengenal Imelda, ada rasa yang tidak bisa dia ucapkan. Dia sangat menyayangi Imelda dan tidak bisa jauh dari nya. Bagaimana ini pikirnya? Mereka akan membawa Imelda, dia tidak bisa diam saja. Imelda juga miliknya bukan hanya Putra.

Hello, bang...

Hmmm...

Jangan marahlah sama Zai, Zai sayang Abang...

Abang tak sayang ke sama Zai?? Jawablah bang...

Apa lagi sekarang Zai?

Bukannya kemarin kamu sudah langsung minta ke ayah?

Zai minta maaf karena kemarin tak bilang dulu kat Abang... tapi Zai merasa bersalah sangat karena sudah membuat Imelda celaka...

Baiklah, sekarang apa lagi yang nak Zai minta kat Abang?

Ish... Abang nie... Zai cuma mau tanya kabar Imelda tak nak yang Laen?

Imelda sehat, perkembangannya sangat pesat semenjak Putra datang kemarin... Putra seperti obat untuk Imelda, respon Imelda sudah mulai ada. Kalau dilihat dari gigihnya Putra menstimulus Imelda sepertinya Imelda akan segera bangun dalam waktu dekat.

Stimulus? Macam mana caranya bang?

Putra mengajak Imelda berkomunikasi, dan menceritakan kembali hari2 mereka...Putra membuat komunikasi mereka seolah dua arah padahal hanya 1 arah... Dia benar2 gigih menjaga Imelda.

Zai... kamu masih di sana tak?

Iya bang, apakah ada kemungkinan yang bisa membuat Imelda di bawa pulang dengan kondisi sekarang?

Imelda sebenarnya sehat, hanya kesadarannya yang hilang. Mereka bisa memutuskan meneruskan pengobatan di sini atau di negara mereka.

Kenapa kamu menanyakan ini Zai?

Tidak ada apa2 bang...

Ingat Zai, dia bukan barang yang harus kamu miliki.

Abang ini apalah, Zai tau itu. Abang tak perlu cemaskan Zai... Sudah dulu ya Bang, Zai ada janji kat ayah, kalau Abang free mampirlah ke restoran biasa, Zai sudah pesan room...

Zain adalah dokter psikolog terbaik di negaranya, mana mungkin dia tidak menyadari kalau ada perubahan sikap pada adiknya... Zai sangat dimanjakan oleh Ayahnya dari kecil, semua keinginannya akan dituruti sehingga membuat Zai kadang egois. Jika dia menginginkan sesuatu maka harus dimilikinya... ayahnya akan melakukan apa saja demi mengikuti keinginan Zai. Pernah dia meminta Yacht punya temannya sedangkan dia sudah memiliki Yacht sendiri. Yang lebih mengerikan lagi, Zai tidak suka orang yang dia sukai menolaknya, karena dia sendiri rela memberikan nyawanya demi orang2 yang dia sukai. Ini sudah terjadi sangat lama, Zain berhasil merubah Zai sedikit2. Ada rasa ketakutan di dalam diri Zai yang membuat dia melakukan itu sebenarnya, jadi bukan karena dia jahat. Tapi ayahnya yang menyalurkan keinginan an anaknya itu dengan cara yang salah. Masalah Zai minta dirawat di ruangan ICU kemarin membuat Zain marah karena tidak ingin Zai kembali seperti dulu. OCD yang diderita Zai, masih dalam tahap penyelidikan oleh Zain. Karena OCD biasanya diturunkan melalui Gen. Sedangkan di keluarganya belum ada yang terdeteksi OCD oleh Zain.

Dia merasa Zai akan melakukan sesuatu terhadap Imelda, apakah Zai menyukai Imelda? Tapi bukannya Zai mempunyai Hirah. Zain merasa perlu mendatangi makan malam ini, karena Zai tidak bisa menutupi perasaannya. Dia harus bertemu langsung dengan Zai untuk melihatnya.

Tolong kosongkan semua jadwal saya malam ini, saya ada urusan keluarga. Zain menelepon ke perawat dan segera mengganti pakaiannya untuk menuju Restoran yang biasa mereka datangi. Dia harus menghalangi Zai mengatakan keinginan yang tidak2 pada ayahnya. Karena selama ini ayahnya sering menggunakan berbagai macam cara untuk memenuhi keinginan Zai. Bahkan sampai melukai orang lain. Zain bersusah payah melakukan therapy dan memaksa Zai meminum obat selama ini. Dia tidak mau semuanya sia2. Sudah hampir 5 tahun ini Zai tidak pernah mau makan berdua saja ayahnya. Kalau saja dia tau, ayahnya akan datang ke rumah sakit hari itu. Zain pasti akan mendampingi Zai ketika ada ayahnya.