Chereads / CEO Dadakan / Chapter 43 - Jalan Terbaik

Chapter 43 - Jalan Terbaik

Putra dan Imelda menghubungi Nyonya Zen pagi2 sekali...

Ibu teriak Imelda seperti biasanya...

Sweety, kamu sudah sadar... kamu terlihat segar pagi ini?

Selamat Pagi Ibu, sapa Putra...

Ibu teriak Imelda?

Putra tersenyum sambil menaikkan satu alisnya...

Ternyata kamu sudah mendapatkan restu ibu ya, canda Imelda...

Sweety kamu belum menjawab pertanyaan ibu?

Aku sudah sehat bu, semalam aku tersadar dan Puku memberikan asupan makanan yang baik dan tidur ku sangat nyenyak semalam...

Puku? Siapa?

Imelda tertawa, Putra maksudnya bu... Kami membuat panggilan sayang, agar terkesan natural!!

Oh baiklah! Ibu senang akhirnya kamu sadar kembali dan akan segera bertunangan dengan Putra. Tapi kalian berdua harus sepakat, jika hasil rapat menyatakan kalian harus menikah untuk mengambil posisi Direktur maka kalian pun harus siap..

Kami akan mendaftarkan pernikahan kami bu segera jika itu yang diinginkan pemegang saham, tapi kami akan menunda pesta hingga Imelda menyelesaikan study nya...

Kalian bisa mengaturnya, yang penting hal ini harus dirahasiakan. Ibu yakin Putra bisa mengatur semuanya.

Bu, kami berencana pulang besok lusa untuk menyiapkan pesta pertunangan dan bertunangan 1 minggu sebelum rapat.

Baiklah, ibu akan carikan gedung dan mulai menghubungi kerabat dan menyebarkan undangan digital ke para kolega ayahmu. Begitu kalian tiba di Indonesia tinggal mengecek persiapan saja.

Gumawo Omma... Imelda dengan senyum ceria menjawab ibunya...

Terima kasih bu jawab Putra sambil menundukkan badannya...

kalau begitu ibu tutup dulu, dan Putra tolong jaga Imelda ya...

Semoga ibu selalu sehat dan dilindungi jawab Putra...

Dokter Zain mengetuk pintu ruangan Imelda...

Bagaimana Nona, apakah ada keluhan hari ini?

Dok, kami akan minta izin pulang besok lusa. Apakah bisa?

Tapi, kaki Imelda masih belum bisa digerakkan. Pagi ini kita akan melakukan scanning dan rontgen.

Tapi ada yang harus kami selesaikan di Indonesia. Setelah semuanya selesai, kami akan segera kembali ke sini untuk menjalankan pengobatan ujar Imelda.

Kita akan lihat dulu hasil dari scanning dan rontgennya, jika semuanya baik2 saja. Maka kita akan melakukan fisiotherapy dan obat2an.

Imelda menjalani scanning dan rontgen, selama menunggu hasilnya. Putra mencoba mengajak Imelda jalan2 ke taman untuk mendapat sinar matahari yang cukup.

Puku, kalau seandainya hasilnya tidak baik dan aku harus pulang dalam kondisi memakai kursi roda apakah nanti kamu tidak akan menjadi bahan pembicaraan orang2?

Jangan memikirkan hal yang belum tentu terjadi, kamu sehat dan baik2 saja. Kalau kamu memikirkan hal ini, maka kamu tidak akan cepat sembuh. Sekarang kamu harus menyakini bahwa kamu baik2 saja.

Hay Imelda, teriak Zai...

Bang Zai... Imelda melambaikan tangan...

Kamu sudah bangun?

Yah, seperti yang abang lihat...

Syukurlah, setidaknya perasaanku jadi tenang. Apakah kamu tau, selama hampir 2 minggu ini aku terus menyalahkan diriku karena teledor menjaga mu...

Tidak bang! Kamu sudah cukup membantuku kemarin2.

ah... aku sungguh tenang dan senang melihat kamu sudah sadar kembali ujar Zai...

Baiklah, waktunya kita kembali. Matahari sudah mulai meninggi.

Bolah aku yang mendorong Imelda bang?

Tentu ujar Putra, Putra menepuk pundak Imelda beberapa kali dan berbisik kepada Imelda.

Silahkan zai.. Aku bisa titip Imelda sebentar?

Aku bermaksud menemui dokter Zain untuk melihat hasil scanning Imelda.

Tentu saja bang... Jawab Zai senang...

Baiklah, aku tinggal sebentar ya Iku...

Bye, Puku... Jangan lama ya...

Tentu, ini hp mu... jika mau titip sesuatu kamu bisa menelepon ku.

Hmmm... Jawab Imelda sambil tersenyum...

Iku? Puku? ujar Zai kepada Imelda

Kenapa bang?

Hmmm... apa itu Iku dan Puku?

Aku dan Putra udah jadian Bang...

Maksudnya gimana? Coba Jelasin...

Ya, ternyata Putra selama ini menyukai ku... Dan waktu dia pulang nga' pamit dia takut aku merelakan masa depanku dengannya. Padahal aku tidak menyukainya, awalnya...

Tapi setelah kejadian kemarin, aku baru sadar kalau kegelisahanku selama ini karena aku menyukai Putra tanpa aku sadari. Akhirnya karena Putra menceritakan kebenaran kenapa dia kemarin acuh padaku, aku langsung memberi tahu tentang perasaanku. Jadilah, mengalir saja kami berpacaran.

Apakah kamu yakin dengan perasaanmu Imelda?

Aku sangat yakin bang... Kalau aku sangat menyukainya...

Baiklah, yang penting kamu yakin. Abang akan selalu mendukungmu. Ujar Zai

Zai membawa Imelda kembali keruang perawatannya...

Putra menemui Dokter Zain, dia ingin dokter Zain merahasiakan tentang rencana kepulangan Imelda dan dirinya ke Indonesia dari Zai. Menurut Putra lebih baik Zai tau ketika mereka sudah sampai di Indonesia. Karena Putra dan Imelda harus memastikan acara pertunangan mereka terlaksana sesuai jadwal, mereka tidak punya waktu kalau harus mengurusi jika ada hal yang tidak diinginkan di sini. Tiket mereka pun di pesan oleh Chan, jadi jika memang ada yang menyelidiki tentang Imelda maka tidak akan mudah terdeteksi. Karena Chan akan membatalkan penerbangan atas namanya dan sekretarisnya dan akan langsung digantikan Imelda dan Putra pada hari keberangkatan. Putra harus berjaga-jaga. Dia meminta dokter Zain membantunya, memastikan Zai tidak datang ke rumah sakit pada saat Putra dan Imelda akan ke bandara. Imelda tidak akan dalam posisi keluar dari rumah sakit, karena Putra berjanji setelah pertunangan mereka selesai akan kembali lagi melanjutkan pengobatan Imelda.

Sedangkan Chan sudah mencari referensi RS, jika sewaktu-waktu Imelda harus di rawat lagi di rumah sakit tapi tentunya bukan di negara ini. Putra harus menjauhkan setidaknya masalah dari Zai. Putra tidak membatasi ruang gerak Zai, setidaknya jika memang terjadi sesuatu tapi tidak di negara ini karena Putra tidak memiliki banyak koneksi di sini.

Putra harus bersiap pada apa pun karena bagaimana pun keselamatan dan kesehatan Imelda paling penting.

Hasil rontgen dan scanning Imelda tidak ada yang bermasalah, setidaknya Imelda harus mengikuti 11 kali fisiotherapy tapi waktu mereka hanya 3 hari. Semua tergantung dari Imelda, mulai siang ini Imelda akan mulai di fisiotherpy dan belajar berdiri. Semoga sebelum kembali Imelda sudah mulai bisa melangkah sedikit-sedikit ujar Dokter Zain.

Putra melihat kamera yang di hubungkan di hp nya. Dilihatnya Imelda masih duduk di kursi roda dan Zai duduk di sofa di depannya. Mereka terlihat sangat dekat, dia memang belum menceritakan apa2 tentang Zai pada Imelda. Putra merahasiakan semuanya agar Imelda tidak terbawa suasana , walaupun dia tau Imelda akan marah jika hal ini tidak diberitahukan padanya segera. Bagi Putra menjaga keselamatan Imelda yang utama, jadi merahasiakan masalah ini pun termasuk menjaga Imelda.

Dok, saya izin kembali. Sepertinya Imelda mulai lelah duduk di kursi roda. Saya sangat berterima kasih karena dokter sudah bersedia membantu saya. Karena mungkin ini satu2nya jalan terbaik yang harus saya ambil untuk melindungi Imelda. Maafkan saya, karena sampai melibatkan dokter ujar Putra.