Semua sudah dipersiapkan, seperti hari sebelumnya Zai pagi2 sudah dirumah sakit mengajak Imelda berjemur sembari menunggu Putra sarapan pagi. Imelda belajar melangkah, hari ini Imelda tidak menggunakan alat lagi hanya saja jalannya belum secepat orang biasa dan belum bisa terlalu lama berdiri. Dilanjut dengan Fisiotherapy dan sudah selesai sebelum waktunya makan siang. Putra mendorong Imelda di dampingi Zai.
Setelah diruangan Zai izin karena akan ada kelas Jam 1 ini. Putra mengantar Zai ke depan pintu dan mengirim pesan ke Chan untuk Chan memastikan Zai berangkat ke Kampusnya. Putra menyiapkan baju ganti, passport dan mengangkat Imelda ke kursi roda kembali serta menghubungi Dokter Zain. Mereka sesuai rencana akan langsung berangkat. Dokter Zain sudah menunggu Putra di depan pintu serta mobil yang akan mengantar mereka ke bandara sudah di lobby utama rumah sakit. Imelda menitipkan sebuah kado untuk Zai dan bersalaman dengan dokter Zain.
Putra dan Imelda segera berangkat ke bandara, dan Chan sudah memastikan Zai sudah tiba di kampus. Dia menuju bandara karena penerbangannya hanya selisih 1 jam dengan Putra dan Imelda. Sekretarisnya sudah menunggu dibandara, membantu proses check in Imelda dan Putra dan memastikan Imelda dan Putra tidak ada masalah di imigrasi.
Imelda tetap dibantu dengan kursi roda hanya saja memang Putra sengaja menutupi Imelda sedemikian rupa agar tidak ada yang mengenali mereka berdua. Imelda menggunakan hoodie dan kacamata Hitam serta masker yang hanya dibuka pada saat memasuki pemeriksaan imigrasi sedangkan Putra memakai pakaian Casual yang ditutupi dengan Topi dan Masker. Kepulangan Imelda memang sengaja dirahasiakan sampai Imelda tiba di rumah dengan selamat. Kejadian yang menimpa Meldyan dan Imelda tidak pernah ada yang tau kecelakaan atau memang ada yang mau menyakiti mereka. Putra akan memperketat keamanan dirumah Imelda khususnya serta Zepri dan Pak Asep yang akan menemani Imelda jika dia sedang tidak bisa mendampinginya. Semua sudah dipersiapkannya, dibandara pun Pak Asep dan Zepri serta tambahan 1 tim pengamanan sudah menunggu mereka. Mereka harus memastikan tidak boleh ada Media yang memfoto keadaan Imelda sekarang, karena akan mempengaruhi persiapan pertunangan mereka.
Putra dan Imelda naik pesawat duluan karena mereka memilih business class dan Putra kaget karena tiba2 melihat Datuk Noer ayahnya Zai duduk di kursi samping mereka. Beliau beberapa kali memperhatikan Imelda dan sepertinya ingin memastikan sesuatu.
Putra mencoba menyandarkan kepala Imelda ke bahunya...
Aku belum mengantuk Puku...
Iku, dengarkan aku... Selama penerbangan, aku tidak ingin kamu membahas soal Dokter Zain dan Zai sama sekali, Putra berbisik ke telingan Imelda sambil mencoba merangkul bahunya.
Imelda langsung menarik kepalanya, kenapa?
Putra langsung menarik kepala Imelda kembali agar bersandar di bahunya...
Kamu percaya padaku kan?
Aku sudah berjanji akan menceritakan semuanya padamu ketika kita sudah tiba di Indonesia. Putra mencoba menjawab Imelda pelan. Sekarng teruslah berakting, karena kita sedang di depan umum. entah mereka kenal atau tidak sama kita. Tapi jika ada yang memfoto, maka hal seperti ini akan menguntungkan penilaian publik untuk kita.
Mau ambil foto tanya Putra?
he eh... jawab Imelda sambil tersenyum...
Mereka mengambil beberap foto, untuk melengkapi video perjalanan cinta mereka yang akan di tayangkan di Video lamaran mereka.
Putra sempat melirik Datuk Noer menelepon beberapa orang, mungkin dia menggunakan koneksinya untuk memastikan bahwa ini Imelda atau bukan. Sedangkan Putra sungguh deg2an karena ingin rasanya pesawat ini cepat lepas landas, agar mereka tidak perlu berurusan sama keluarga Zai. Karena bagaimana pun, penyelidikan Putra terkait Datuk Noer yang berhubungan dengan Zai sungguh mengerikan. Dia tidak ingin, menambah beban Imelda dengan masalah Zai.
Putra sangat terlihat tidak nyaman, dan Imelda memperhatikan hal itu dari tadi...
Kenapa kamu terlihat tidak nyaman?
Ini penerbangan pertama kita bersama-sama, jadi ini membuat aku sangat senang sampai bingung harus dimulai dari mana...
Kita sudah bersama hampir 2 bulan lebih kamu masih saja grogi tawa Imelda?
Bagaimana pun, aku akan tetap grogi karena bagiku semua denganmu adalah hal yang harus sempurna. Jadi aku sering takut membuatmu tidak nyaman dengan perlakuanku.
Kamu tenang saja, semua yang Puku lakukan untuk Iku. Adalah istimewa buat Iku. Jadi kamu jangan cemas ya...
Sebenarnya Putra dari tadi hanya ingin segera lepas landas, setidaknya dia harus menjauhkan Imelda dari keluarga Zai dulu, tapi kenapa Datuk Noer di pesawat ini. Apakah dia ada urusan di Indonesia tapi apa? Bukannya kata Dokter Zain mereka sekeluarga tidak ada yang pernah ke Indonesia...
Putra bersyukur karena kemarin tidak bertemu Datuk Noer ketika menjaga Imelda, jadi dia bisa berpura-pura tidak tau sekarang. Penerbangan yang biasanya terasa cepat, kali ini terasa lama sekali oleh Putra karena dia merasa seperti Datuk Noer tidak berhenti memperhatikan mereka berdua. Putra sudah menghubungi temannya di bandara bahwa dia minta pengamanan dan pintu keluar paling ujung di tutup agar mereka bisa langsung keluar dan meminta izin mobil mereka stand by di situ serta mobil 1 tim pengamanan...
Pesawat landing dengan sempurna, Putra membantu Imelda berjalan keluar pesawat dan diluar pesawat sudah disiapkan kursi roda untuk Imelda. Putra mendorong kursi Imelda dan menyerahkan tiket mereka ke temannya untuk mengambil bagasinya. Boy thank you ya, tepuk Putra pada temannya... Dibawah sudah ada golf Car khusus kalian, begitu turun ada 2 golf car... 1 di situ tertulis Mr. Eka, dan mobil itu akan mengantar kalian sampai ke luar pintu utama. Mobil kalian sudah menunggu dengan satu mobil pengamanan yang sudah kamu sediakan.
Putra memeluk temannya dan langsung membantu Imelda turun dari kursi rodanya, kenapa tidak menggunakan lift. tidak apa2, sekalian latihan ujar Putra yang mencoba membantu Imelda berjalan.
Zepri dan Pak Asep sudah menunggu di depan pintu utama,,,
Nona mereka membungkuk ke Imelda dan langsung membukakan pintu mobil... Putra menaikkan Imelda ke mobil dan berbicara dengan tim pengamanan, lalu masuk ke mobil di samping Imelda... Ayo Pak kita langsung ke rumah Imelda...
Putra menelepon beberapa orang, dan mengirim pesan ke Tuan Anggo serta Ibu Imelda...
Iku, ini Pak Asep dan Zepri... Mereka adalah orang yang mendampingi mu sejak kamu di perusahaan... Secara teknis Zepri adalah Body Guard mu dan Pak Asep adalah orang yang akan mengantar kamu kemana pun.
Selamat datang kembali Nona jawab mereka...
Apakah aku harus terus bersama mereka?
Putra mengangguk,dengan atau tanpa kU mendampingimu... Mereka akan selalu di sampingmu...
Termasuk kuliah?
Ya... Zepri akan menjadi mahasiswa di kampusmu,.. dengan jurusan dan kelas yang sama...
Apakah Puku tidak berlebihan? Aku merasa seperti akan memasuki sangkar Emas...
Menikah denganku adalah pilihanmu dan beginilah adanya aku, aku akan sibuk mengurusi perusahaan ayahmu. Aku tidak ingin sampai kamu terjadi apa2? Begitu aku mengambil jabatan ayah, maka aku akan sangat sibuk untuk memulihkan kembali kondisi perusahaan. Dan kamu harus melanjutkan studi mu, aku tidak ingin hal buruk terjadi lagi padamu. Percayalah padaku, semua yang ku lakukan hanya untukmu Iku....
Imelda tiba di rumah, tapi dia merasa ada yang berbeda dengan rumahnya sekarang. Kenapa terkesan banyak kamera dan pengawal di sini!!
Bu, apa yang terjadi di sini?
Kenapa?
Perasaan Imelda, dulu tidak ada kamera dimana-mana dan mereka semua siapa?
Ini semua sudah di atur oleh Putra, kamu tenang saja. Ini demi kebaikan kita...
Puku, aku sebenarnya ingin sekali menanyakan semua ini padamu... tapi aku betul2 lelah...
Aku akan mengantarmu ke kamar... jawab Putra..
Aku janji besok akan menjelaskan semuanya padamu... sekarang kamu istirahat dulu ya...
Putra membantu Imelda berbaring ditempat tidurnya dan menyelimutinya dan menunggu sampai Imelda tertidur.