Chapter 9 - Membuat Kontrak Pelayan

Aku sudah membeli 50 kontrak dengan seharga 5000 energi, sekarang tinggal mencoba membuat kontrak.

"Fuuuh"

Aku menghela nafas ringan, dan mulai mencoba menyebarkan kontrak perlahan.

.

.

Di dungeon 50 tali putih transparant menyebar dari Core menuju kekosongan, mencoba mencari kontraktor .

Di tempat lain seekor naga sedang tidur dengan nyenyaknya , di sekitarnya api yang menyala-nyala ada membakar segala yang ada, tapi anehnya tidak ada stupun api yang menyentuh tubuh naga . Saat ia melihat kontrak mencoba membuat hubungan dengannya, ia hanya menepisnya dan melanjutkan tidurnya lagi .

Di suatu tempat di kekosongan angkasa , 2 orang sedang bertarung dengan sengit, setiap serangan dari mereka menciptakan ledakan yang membuat setiap mahluk didekatnya bergetar.

"Iblis jelek, berhenti menghindar, bertarunglah dengan jantan seperti layaknya seorang lelaki." Kata lelaki dengan sayap burung.

"Diamlah, merpati sialan, sudah kubilang aku ini perempuan bukan laki-laki" sambil berbicara iblis perempuan yang mirip lelaki ini mengeluarkan serangan lain.

Saat kedua orang masih bertarung, sebuah kontrak yang bercabang mengelitik mereka berdua, mencoba untuk membuat hubungan tuan dan bawahan dengan mereka .

"F*ck, berhenti menggelitikku sialan." Pria yang memiliki sayap putih ini berteriak.

Di sisi lain iblis entah mengapa merasa agak familiar dengan jenis kontrak ini. Ia merasa kontrak ini adalah produk dari rasnya.

Kalau tidak salah kontrak ini adalah kontrak "..."

"Entah kenapa aku merasa harus meminta maaf." Iblis bergumam tanpa sadar.

Tapi bahkan jika gumaman tersebut cukup rendah, pria pemarah dengan sayap putih ini masih bisa mendengarnya.

"huh?!! Apakah ini trik yang kau lakukan iblis rendahan"

Iblis wanita sendiri tidak terlalu peduli dengan tuduhan pria bersayap putih tersebut,

Seolah memiliki pemahan diam-diam mereka berdua menyingkirkan kontrak secara bersamaan dan melanjutkan pertarung.

Situasi yang sama terjadi di berbagai planet dan sudut dunia. Di dalam Dungeon, tubuh Alan sudah dialiri keringat yang membasi seluruh pakainya, mulut nya beberapa kali batuk darah, meski Gaia sudah menerapkan perlindungan dari serangan luar, tapi tetap masih ada sisa kekuatan dari orang-orang kuat yang kesal dengan kontrak yang mendekatinya.

Dari 20 kontak yang sudah yang ia coba buat tidak ada satupun yang berhasil terhubung .

Alan tidak tahu orang seperti apa yang sedang coba ia buat kontrak, karena ia sudah membayar sebanyak 5000 energi, ia tidak bisa menyerah . Tingkat Rasa sakit ini masih bisa ia tahan.

Sekali lagi ia menyebarkan kontraknya kembali.

Di situasi tempat di dunia iblis, Seorang kakek berpakaian butler sedang duduk dibawah pohon memandang langit dengan tatapan kosong.

Darah mengalir dari dahinya, sudut mulut dan pipinya terdapat lebam ungu yang cukup parah. Sarung tangannya yang putih telah diwarnai dengan warna biru, darah dari iblis.

Ia melirik tali kontrak yang sedang membuat hubungan dengannya , melihat hal ini mulutnya membuka mengeluarkan suara lemah .

"Hm.. Kontrak? Dilihat dari jenisnya ini adalah Dungeon, juga peringkat rendah."

Entah apa yang ia pikirkan, ia kemudian memutuskan kontrak master-bawahan yang entah dari mana itu. Sebuah retakan ruang muncul didepannya menarik tubuhnya ke dalam.

Di sudut di dunia binatang, sebuah pemukiman kumuh, seorang anak lelaki terbaring di jalan yang kotor, memegangi perutnya kesakitan.

Bahkan ketika sebuah kontrak mencoba membentuk hubungan dengannya, ia sama sekali tidak punya tenaga untuk memperhatikan jenis kontrak apa itu, meski begitu ia tetap menyetujuinya.

Alan merasa senang ketika mengetahui kontraknya telah berhasil dibuat dengan beberapa orang , selama orang yang buat kontrak tidak membatalkannya lagi, 5000 energi yang ia gunakan tidak sia-sia .

"Sekarang tinggal 15 kontrak..lagi" Suara lemah keluar dari mulutnya.

Meski pikirannya masih bisa menahan rasa sakit, tapi tubuhnya tidak, lagi pula hingga kemarin malam tubuhnya masih tubuh orang biasa, setelah perubahan pun sama sekali tidak ada peningkatan kualitas.

Alan merasakan tubuh nya begitu lelah, kelopak matanya terasa sangat berat, meski telah berusaha bertahan pada akhirnya ia pun kehilangan kesadarannya dan pingsan.

*************

Ah apa yang terjadi?

Saat aku membuka mataku, kulihat seorang pelayan wanita dan bocah laki-laki menatapku dengan khawatir, meski ada kain dibawah tubuhku, tapi dinginnya lantai masih begitu terasa menusuk tulang punggungku.

Siapa mereka? Mengapa mereka ada disini? – Bersamaan dengan munculnya pertanyaan ini kejadian terakhir terlintas dikepalaku, dari saat aku mencoba membuat kontrak hingga saat aku pingsan karena efek serangan balik, aku kemudian teringat kontrak yang belum selesai "Oh sial, 15 kontrak terakhir"

Ketika mlihatku bangun, wanita lain yang sebelumnya menungguku mencoba mendekat.

"Ah akhirnya master bangun juga."

"Kakek, Master sudah bangun" Teriak seorang anak lelaki.

Aku memandang sekeliling, mencoba memahami situasi lebih lanjut.

Saat ini ada 4 orang di sekitarku, 2 orang wanita, 1 anak lelaki, dan 1 kakek tua. Selain anak lelaki yang memiliki gigi taring sedikit lebih panjang dari orang biasa, semua orang memiliki ciri fisik normal.

Dari segi pakaian, semua juga normal kecuali penampilan kakek tua yang sedikit mencolok. Dia mengenakan pakaian seorang Butler yang telah terkoyak dan mendapat banyak sekali noda cairan berwarna biru .

Saat aku bangun dia juga tidak banyak menunjukkan reaksi, masih dengan tenangnya mencoba meracik obat herbal untuk mengobati lukanya sendiri.

Di dekatnya ada beberapa tanaman obat , sekantung air serta buah-buahan seperti apel, pisang, dan beberapa butir kelapa.

"Kakek butker, apakah kau mengambil semua itu dari Lantai 1?"

Aku mencoba bertanya untuk meringankan situasi.

"Ya, saat kau pingsan tadi aku sedikit bertanya kepada avatar core, dan mengunjungi lantai 1 untuk mengambil beberapa hal" Katanya dengan sikap acuh tak acuh.

Sikapnya dan nada bicaranya, tanpa sadar membuatku mengerutkan alis.

"Kakek tua sparing denganku sebentar"

"Untuk apa?, memperjelas posisi kita berdua? Tidak diperlukan, selama kau bersedia membalaskan dendam untukku, aku akan setuju melanjutkan kontrak. Apalagi... dengan kekuatan rendahmu yang sekarang, itu hanya akan menjadi pertarungan satu sisi, aku tidak memiliki hobi untuk menyiksa anak kecil"

Urat didahiku benar-benar menonjol sekarang, singkap sombong dan meremehkannya itu benar-benar membuatku kesal.

Ini adalah kelemahan lain membuat kontrak dengan gacha, kita tak akan tahu kepribadian seperti apa nantinya kontraktor di sisi lain.

"Soal balas dendam, tentu aku akan memenuhi itu, untuk sekarang ayo kita bertarung sebentar."

"Meski orang yang harus dibalas adalah seorang bangsawan iblis sekalipun?" Nada meremehkan sekali lagi keluar dari mulutnya.

Bangsawan iblis? Kau pikir aku akan takut?, bahkan aku sudah pernah membunuh anak raja iblis di garis waktu sebelumnya, seorang bangsawan biasa belakan hanya membutuhkan sedikit usaha untuk membunuhnya.

"Kau akan mengetahuinya setelah kita bertarung nanti"

Sekaligus, kau akan lebih menghormati tuanmu setelah kita bertarung.