Suasana hening nampak terasa diantara mereka,Putri yang nampak sendu dan dingin setelah mendapatkan pertanyaan dari Rama secara tiba-tiba.
" aku nanti setelah 5 tahun bakal balik kesini" akhinya Putri angkat bicara namun membuat mereka yang ada disana tercengang dengan apa yang dikatakan.
" apa? LIMA TAHUN? " teriak Putri membuat beberapa orang yang mendengar menengok ke arah mereka, beruntung mereka tidak di usir oleh penjaga karena telah membuat kegaduhan.
" tauk nih lo Put,kalo gue nikah lo nggak dateng gimana? " Lagi-lagi mereka dikagetkan oleh perkataan dari sahabat mereka,namun bukan mengundang rasa cemas tapi malah mengundang rasa gelak tawa membuat mereka tertawa geli lantaran ucapan Adi yang terdengar Lucu.
" hahahaha lo mau nikah umur 20 tahun di? jadi papah muda dong" ejek Haikal yang mewakili mereka yang ingin berkomentar tapi terhalang oleh tawa mereka.
" hahah iya tuh kal,nggak nyangka kalo lo mau jadi papah muda" komentar Dika yang sudah tak bisam enakan lagi hasrat untuk membuka sahabatnya yang satu ini.
"ck kalian ini sukanya bully orang deh,nggak boleh kayak gitu,bukan git-" Adi yang tadinya hendak membela kini harus berhenti karena mendengar suara telepon dari salah satu HP sahabatnya.
Ternyata panggilan itu ditujukan oleh Aji,ia pun langsung memisahkan diri untuk mencari tempat yang lebih sepi supaya lebih jelas mendengar perkataan dari orang yang saat ini sedang menelepon,mereka merasa penasaran dengan informasi apa yang Aji dapatkan sampai membuat raut wajahnya yang nampak syok lalu khawatir,Putri yang melihatnya pun merasa akan ada kejadian yang tidak menyenangkan membuat penerbangannya akan terganggu.Aji yang sudah menyelesaikan panggilan pun berlari dengan raut wajah cemas membuat mereka haus dengan jawaban,Putri pun memberi isyarat untuk Aji menenangkan diri supaya lebih tenang saat menyampaikan informasi.
"kenapa jik? kok lemes gitu" tanya khofifah untuk mewakili semua.
"tadi gue dapet panggilan sama ibunya syafid,katanya Sya... Syafid..." jawab Aji yang masih saja terbata-bata walapun tadi Putri sudah memberinya waktu untuk menenangkan diri.
"Syafid kenapa jik" tanya Putri yang tak sabar lagi mendengar jawaban dari Aji.
"dia kecelakaan"
Dada seperti disambar petir,jantungan seakan telah berhenti berdetak,seluruh tubuh yang tiba-tiba kehilangan tenaga untuk berdiri disertai ari mata yang berlinang menuruni pipi Putri membuat mereka menatap kaget.ia tak memperdulikan perkataan Sahabatnya karena dipikiran ia hanya perlu ke rumah sakit untuk menemani Syafid,namun usahanya terhenti karena Dika mencekal lengan sebagai isyarat untuk tak meninggalkan tempat.
"bentar lagi kita akan berangkat.tetap disini,biar mereka aja yang ke rumah sakit" ujar Dika untuk mencegah Putri pergi ke rumah sakit.
"nggak bisa dik,lepasin aku" elak Putri yang tidak Terima jika langkahnya dihentikan.
" lo biarin kesempatan buat nggapai cita-cita lepas gitu aja hanya demi cowok hatinya bukan buat lo,jangan bodoh Put" cibir Dika yang mulai merasakan amarahnya.
"iya... aku bodoh,jadi biarin aku pergi.. maaf dik"
Tanpa ada keraguan sedikitpun dari Putri membuatnya melepaskan kesempatan emas itu hanya untuk Syafid yang saat ini sedang terkapar di brankar,ia langsung menghempas tangan Dika ke udara lalu pergi keluar Bandara menuju mobil Kiki yang terbakar manis di depan,ia mengambil alih kemudi mobil Kiki lalu melaju dengan kecepatan sangat cepat bagaikan cahaya,ia seperti hilang akal karena memikirkan kondisi Syafid.
" Put lo yang tenang dong put,nyetirnya pelan-pelan" ujar Gia yang berharap pikiran Putri kembali tenang.
"iya Put,ini juga bahaya karena umur lo baru 15 tahun, belomou nya KTP" ujar Ami yang mengingat umur Putri yang masih kecil dari umur mereka.
" aku nggak peduli,aku udah hilang akal gara-gara dia. siapa dia? berani-beraninya dia membuatku hilang akal seperti ini! akan ku musnahkan dia jika sampai mati" jawab Putri yang mulai menampakkan kan sisi lain dirinya membuat mereka mengurungkan niat untuk menghentikan Putri karena wajahnya tampak menakutkan.