Disepanjang jalan pulang Putri terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Nia tentang colon suami rekomendasi itu,saat ia kembali ia mulai mengeluarkan sifat kegilaannya karena bagi dia rumah adalah tempat melepaskan kekalemannya,Putri yang biasanya terlihat kalem di luar rumah menjadi lebih gila dan tomboy ketika di dalam rumah.
"O swear not by the moon woah" teriak Putri yang sedang menyanyikan lagu Got7 kesukaannya.
Putri memasuki ruang tamu dengan penuh semangat karena headset yang menggantung di daun telinganya serta musik Got7 membuat Putri menarikan koreografi dari boyband itu sampai ia tidak sadar jika ada tamu yaitu keluarga dari Syafid,Syafid yang melihat Putri menari dengan lihainya membuat tak heran jika wanita yang sedang menari itu banyak memenangkan banyak perlombaan dance,wajar jika Putri hampir menjadi idol.
"wah kak Putri dancenya keren banget! " teriak Nia yang menyadarkan Putri jika ada orang yang sedang bertamu di kediamnya,ia yang sangat malu karena saat ia dance dilihat oleh orang luar termasuk Syafid.
"sini Put,ada tamu lho" ajak Ibu Putri untuk mengalihkan perhatian,Putri pun duduk di sofa tepat dengan Syafid yang berada disebelahnya.
"Jadi gini Put,kedatangan kita disini itu mau ngelamar kamu" Putri mendadak diam tanpa suara karena mendengar ajakan dari ayah Syafid, ia tidak bisa membayang kan jika ia akan memiliki suami yang sama sekali tidak mencintainya tapi malah berteriak serta mengatakan benci.
"ini kesempatan kalian berdua,katanya kalian berdua harus capet ke Jakarta buat ngurusin pekerjaan" timpal ibu Syafid lagi membuat Putri mengurungkan niatnya untuk menolak lamaran.
"kalo kalian menolak artinya kalian nggak boleh pergi ke Jakarta" timpal ayah Putri.
"oke,kita setuju" ujar mereka bersama dengan penuh keyakinan,mereka memilih itu karena tak ada pilihan lagi selain menerima tawaran itu.
"kalau begitu kita keluar dulu ya buat nyiapin keperluan pernikahan kalian,nggak perlu yang megah kok" ujar ibu Putri dengan penuh semangat.
Lalu mereka meninggalkan Putri dan Syafid sendiri dalam keheningan,Ia pun mulai berpindah tempat untuk menjauhi laki-laki itu untuk mencegah fitnah ataupun zina,namun kebencian Putri membuat dadanya tiba-tiba sesak membuat sangat sulit bernafas,Syafid yang coba mendekatinya Pun dihalang oleh Putri dengan sebuah isyaratnya supaya tidak mendekati,cepat-cepat ia mengambil alat bantu pernapasan yang ada di dalam tas untuk dihirup.
"kamu sakit apa? " tanya Syafid yang terlihat khawatir.
"kenapa kamu peduli? toh bukannya kamu benci sama aku kan? " jwab Putri dingin,kedinginannya membuat Syafid yang tak menyangka jika perkataannya telah membuat seorang tuan putri yang sangat ramah dan hangat kini berubah menjadi Putri yang dingin dan tak berperasaan.
"bukan gitu,kamu kan calon istri aku" bela Syafid yang mulai luluh dan tak ada rasa benci untuk Putri sekarang ini,jujur ia menyesal mengatakan benci kepada Putri tempo lalu setelah Ia diberi tahu oleh Jae Min.
"huh,aku mau menikah karena ini terpaksa... karena karir ku lebih penting,toh nanti aku nggak bakal tinggal sama kamu" jawab Putri ketus membuat dada Syafid yang sedikit nyeri.
"terus kamu kalo nggak ke rumah aku,kamu tinggal dimana? " tanya Syafid.
"aku udah beli apartemen,sebentar lagi rumahku juga jadi" jawab Putri yang masih saja ketus ketika menjawab pertanyaan dari Syafid.
"kamu bisa nggak,menyampingkan karir kamu buat lebih belajar soal cinta" jawab Syafid untuk menyadarkan Putri akan haus karirnya.
"cinta? huh... cintaku sudah mati karena orang yang aku cinta membenciku sambil berteriak,toh kalau pendapatku lebih baik memilih karir yang bisa mendapatkan uang dari pada Cinta yang hanya mendatangkan sakit hati saja"