Beberapa hari kemudian mereka berdua pun ke Jakarta tepat setelah pernikahan usai,hanya ada kerabat yang menjadi saksi penyatuan mereka melalui janji suci,Putri langsung berpisah setelah sampai ke bandara menuju tempat tinggal mereka masing-masing.
"Tuhan.... rencana apa yang sedang engkau atur,kenapa aku harus mengikat janji suci bersama laki-laki yang menyukai wanita lain" lirih Putri saat sedang merebahkan tubuhnya diatas kasur.
Keesokan harinya Putri mulai bekerja di perusahaan besar tempatnya mendapatkan panggilan,suasana yang baru sedikit membuatnya gugup lantaran mendengar rumor dari pekerjaan lain perihal bos perusahaan yang terkenal dingin dan ditambah lagi ia akan sering berkomunikasi dengan bos itu.
"Ka.... Kamu" mulut putri yang setengah menganga karena tidak menyangka jika bos yang dirumorkan dingin itu adalah suaminya sendiri.
"Jadi kamu kepala tim yang baru di bagian komik dan novel itu? " tanya Syafid dengan nonformal karena mengingat Putri adalah istrinya sendiri dan mereka sedang berdua di ruangan.
"Ya itu Saya.Perkenalkan nama saya Alya Putri Fawwaza,mohon bantuan kedepannya" cepat-cepat Putri mengganti pembicaraan itu menjadi formal sambil ia memperkenalkan dirinya walapun mereka berdua sudah saling kenal.
"nggak usah formal gitu" ujar Syafid.
"tidak bisa.Ini kantor,sementara bos adalah atasan saya" tolak Putri yang sudah enggan berbicara dengan Syafid secara santai.
"Hah.... seterah kamu" pasrah Syafid karena mengetahui jika istrinya keras kepala dan pendapatnya tidak bisa diganggu gugat.
"SYAFID" Pintu terbuka ketika ada teriakan dari luar,terlihat seorang wanita berjilbab yang cantik nan rupawan mendekati Syafid.
"bisa nggak ketuk pintu dulu" Syafid yang mengingatkan wanita itu dengan lembut.
" Ya maap,nih gue bawain bekal yang gue buat khusus buat lo,sama nanti temenin ke toko buku ya" rengek wanita itu membuat bulu kuduk Putri merinding karena ia sangat geli melihat wanita merengek kepada seorang laki-laki.
"kalau begitu saya permisi" pamit Putri karena sudah merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi,ia pun pergi dengan rasa biasa saja walaupun melihat suaminya berduaan dengan wanita lain.
"Putri? "
"lho kalian kok ada disini?
Putri amat terkejut karena semua sahabatnya menjadi rekan satu tim bahkan bisa dibilang menjadi dua tim karena ada bagian komik dan novel,bagian novel yang ditempati oleh Khofifah,Kiki,Rama,Aji dan Haikal sementara di bagian komik di tempati oleh Gia,Ami,Riska, Adi dan Eggi.
" Jadi ketua tim yang baru itu lo? " tanya Haikal yang masih tidak percaya jika akan bekerja sama lagi dengan sahabatnya yang jenius dibidang dua hal itu.
"Hehehe iya.Perkenalkan nama saya Alya Putri Fawwaza,mulai hari ini saya akan menjadi ketua tim kalian jadi mohon Bantuannya" jawab Putri yang tak lupa formal dulu walaupun sedang berhadapan dengan sahabatnya sendiri.
"wah mantap-mantap" komentar Riska dengan tepuk tangan yang meriah menggema di setiap sudut ruangan itu.
"tapi kok lo kerja di perusahaan Syafid sih put? bukannya lo lagi ngindarin dia ya" tanya Gia yang curiga.
" hah... aku nggak tau kalo perusahaan ini milik dia" jawab Putri yang merasa bodoh karena dia harus bertemu dengan Syafid setiap hari.
" lo kebiasaan yang nggak liat-liat dulu latar belakang perusahaan yang lo lamar" geram Khofifah karena sangat mengetahui jika Putri hanya asal melamar saja dan tidak mencari latar belakang perusahaan tersebut karena malas.
"eh lo tadi di ruangan Syafid liat Ava nggak? " tanya Ami.
"cewek tadi namanya Ava? "
"iya Putri.... dia yang lo maksud cewek yang disukai Syafid dulu" jawab Ami,namun Putri yang tak kaget karena melihat Syafid yang tidak memarahi Ava lalu bersikap lembut kepadanya.
"Awalnya dia itu pendiam,tapi saat tau kalo Syafid menyukainya dia jadi nguber-nguber mulu" cibir Adi dengan suara Khasnya yang tak pernah ada jeda ketika bercerita.
"oh" jawab Putri singkat karena ia sekarang sudah tak ingin memperdulikan hal-hal mengenai Syafid karena masih tertanam rasa benci yang amat teramat dalam.