Chereads / Light the world / Chapter 3 - Weird noises

Chapter 3 - Weird noises

Aira mulai mengangkut bahan-bahan itu lagi. Setelah sangat lama, akhirnya Aira sudah sampai di penampungan bahan tambang. Ia meletakkan kotak yang berisi bahan-bahan tambang itu. Ia mulai kembali ke area penambangan. Sebuah kotak sudah siap. Ia mengangkut kotak itu. Ia mulai berjalan ke penampungan bahan tambang. Itulah pekerjaannya.

Seorang anak mulai mengejeknya,

"Kamu lamban sekali! Padahal aku sudah meletakkan 10 kotak, dan kamu baru saja 1 kotak? Dasar tidak berguna!"

Aira hanya diam. Aira berpikir bahwa itu benar.

"He? Berlagak kuat kau? Hahaha, tentu saja setelah tidak ada siapapun, kamu akan menangis! Dasar cengeng!" Ejek gadis itu. Gadis itu meninggalkannya.

"Dadah, lemah!" Kata gadis itu.

Aira hanya terdiam. Ia melanjutkan perjalanannya.

Setelah waktu yang sangat lama, ia akhirnya sampai. Ia meletakkan kotak itu.

Hari sudah mulai malam, tetapi budak-budak itu masih disuruh bekerja.

Karena Aira kelelahan, ia tertidur di sebuah gua kecil dekat penampungan bahan tambang itu.

Penjaga mencari-cari ia, tetapi ia tidak ditemukan.

Akhirnya, saat bekerja sudah selesai. Anak-anak mulai dikumpulkan untuk beristirahat. Aira masih tertidur di sebuah gua yang sangat kecil.

"Duh, dimana bocah itu?" Tanya salah satu penjaga.

"Mana aku tahu? Mungkin ia tertidur di suatu tempat?" Jawab penjaga lainnya.

"Dan juga, si rambut hijau itu, kawan kita menghilang!" Kata penjaga A

"Astaga, bagaimana mungkin? Dia kan penjaga perbatasan, pastinya ia kuat, lebih kuat daripada penjaga budak sih, hahahhah!" Tawa penjaga B.

"Benar, ia hilang tanpa jejak." Kata penjaga A.

Penjaga B mulai khawatir,

"Benar-benar aneh... ia tidak akan menghilang tanpa jejak. Jika ia hendak pergi, ia pasti meminta ijin kepada kita, dan kepada pemimpin kita." Kata penjaga B.

Penjaga-penjaga itu mulai khawatir.

Tetapi penjaga B mulai tertawa,

"Jika ia diculik, ia pasti bebas! Hahaha." Tawa penjaga B.

Penjaga A mulai ikut tertawa.

"Benar juga!" Kata penjaga A sambil tertawa.

Lalu mereka diam lagi.

"Ayo kita cari bocah lemah itu saja." Kata penjaga A.

"Benar juga, jika kita kehilangan 1 budak, maka kita akan dimarahi oleh pemimpin kita.. dasar... menyusahkan saja.." kata penjaga B. Mereka mulai mencari Aira.

.

.

Aira yang mulai tertidur, mulai terbangun dari tidurnya.

"Ah.. sudah malam... aku harus kembali..." kata Aira.

Tetapi ia terkejut. Ia mendengar suara yang aneh di balik gua kecil yang ia tidur di sana tadi. Aira mulai melihat gua itu dengan seksama.

Aira memegang dinding gua.

"Aneh sekali, padahal ini adalah ujung gua, tetapi mengapa banyak suara aneh di sini?" Tanya Aira. Lalu ia mengelus dinding gua.

"Batu semuanya, tidak ada yang mencurigakan." Kata Aira.

Ia hendak pulang ke tempat para budak-budak beristirahat, tetapi suara aneh itu terdengar lagi.

"Suara apa ini?" Tanya Aira.

Ia memasuki gua lagi, tetapi ia tidak menemukan apa-apa.

"Sudahlah, aku pulang saja.." kata Aira.

Aira berjalan keluar dari gua kecil itu. Para penjaga yang mencarinya melihat dia dan berteriak "DARIMANA SAJA KAU?!"

Aira hanya diam.

"Ayo, semua sudah beristirahat!" Kata penjaga yang lain.

Dengan muka tanpa ekspresi ia berjalan bersama kedua penjaga itu.

Tak lama kemudian berjalan, mereka mendengar suara dari gua yang tadi Aira tidur di sana.

Suara ledakan yang besar. Sebuah robot rakitan aneh berjalan keluar dari gua itu.

"YAAAAAHOOOOO! BERHASIL! BERHASIL BROKOLI! BERHASIL!" Teriak seorang gadis di atas mesin itu.

"TOLOOOOOOOONG!" Teriak seorang lelaki berambut hijau yang digantung tubuhnya di mesin itu. Mesin itu setinggi kastil.

Penjaga-penjaga itu terkejut.

"Masih ada penduduk lagi?" Kejutnya.

"Bukannya dia kawan kita? Yang menghilang itu?" Tanya penjaga lainnya.

Gadis itu melihat Aira.

"Kamu manis!" Kata gadis itu.

Dari mesin itu, sebuah tangan aneh muncul. Tangan itu mengangkat tubuh Aira. Tangan itu meletakkan Aira di samping gadis itu.

"AYOOO!" Teriak gadis itu.

Robot itu berjalan dengan cepat ke hutan.

Penjaga-penjaga itu tidak bisa berbuat apa-apa karena robot itu sangat besar dan kokoh.

Gadis itupun pergi bersama Aira.