Aira terlihat sangat rapi. Liana memang pintar mendandani teman-temannya.
Seorang kakek pun datang,
"Oohhooo, Liana, terimakasih sudah merawat tamu kita dengan baik." Kata kakek itu.
Liana pun memberi salam kepada kakek itu, lalu meninggalkan mereka semua sendiri.
"Kakek, maaf, semenjak aku memilih pihak Lightness, aku jadi jarang mengunjungi kakek." Kata Greisy.
"Hooh hoh tidak apa-apa." Kata kakek itu.
Aira hanya terdiam melihat mereka berdua berbincang.
Kakek itu mulai berbicara lagi,
"Mulai banyak anak-anak yang bertambah di sini.. aku sedikit heran mengapa mereka bertambah setiap harinya. Dimanakah orangtua mereka?"
"Orangtua?" Pikir Aira dan Dalbert.
"Yah, aku tidak tahu, bahkan aku tidak pernah mengerti muka ibu dan ayah." Kata Greisy.
Kakek itu melihat ke arah Aira dan Dalbert,
"Hooo? Kalian masih kebingungan ya? Benar, ini adalah panti asuhan di desa ini. Kita menerima semua anak yang tidak memiliki orangtua. Anak-anak yang tersesat, yang dibuang, atau anak-anak yang tidak memiliki orangtua lagi. Jika ada orangtua yang merasa kehilangan anaknya, mereka akan datang kesini, siapa tahu mereka menemukan anak mereka. Atau mungkin ada pasangan yang tidak bisa memiliki anak, mereka akan mengambil satu atau dua anak di sini." Kata kakek itu.
"Panti asuhan...?" Tanya Aira.
"Aira belum paham ya? Mereka menampung anak-anak di sini, itulah panti asuhan." Kata Greisy.
Dalbert mulai berpikir,
"Berarti, Greisy adalah anak panti?"
Kakek itu melihat Greisy,
"Lingkar hitam di matamu besar sekali! Apakah kamu bergadang lagi selama ini?" Tanya kakek itu.
"Heehee... iya kakek, maaf. Aku terlalu bersemangat untuk membuat mesin-mesin dan terkadang aku lupa tidur dan makan." Kata Greisy sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Aduh, Greisy... hati-hati. Kamu bisa sakit." Kata kakek itu.
"Maaf maaf.." kata Greisy.
.
.
"Omong-omong, aku baru saja menemukan Liana, gadis kecil tadi, sebulan yang lalu. Ia mengembara di hutan selama ini." Kata kakek itu.
"Benarkah?" Tanya Greisy.
"Ya, entah mengapa ia bisa berada di hutan, memang awalnya dia sedikit liar saat dibawa ke sini. Tetapi, sekarang ia adalah gadis kecil yang manis. Kita memberi nama Liana, karena pikirku akan cocok padanya." Kata kakek itu.
"Oooh begitu. Lalu, bagaimana dengan Lis dan juga Amelia?" Tanya Greisy.
"Ooh... mereka sedang bekerja hari ini, sebentar lagi mereka akan pulang. Apakah kamu mau tinggal sebentar malam ini? Kita akan adakan perjamuan makan bersama malam ini dan malam seterusnya." Kata kakek itu.
"Baiklah, boleh." Kata Greisy.
Kakek itu melihat ke arah Dalbert dan Aira,
"Kalian juga boleh ikut." Kata kakek itu.
"Perjamuan makan?" Tanya Aira.
"Hohoho... nanti kamu juga akan tahu." Kata kakek itu.