Chereads / Light the world / Chapter 5 - Before the war

Chapter 5 - Before the war

"Baiklah, di dalam versi Lightness dahulu.

Dahulu kala, Lightness dan Darkness adalah satu sekutu. Mereka berdamai dan tinggal bersama di Central City (yang sekarang adalah City of Lightness). Tetapi, banyak hal terjadi. Para Darkness tiba-tiba memutuskan untuk berpisah dari Lightness dan melawan kami. Kami tidak tahu mengapa bisa seperti itu. Menurut para Lightness, para Darkness ingin menguasai dan menjadi sangat bebas, sementara Lightness tidak pernah berpikir seperti itu. Akhirnya, peperangan terjadi. Darkness ingin menguasai Central City sepenuhnya, tetapi mereka selalu kalah meskipun dengan strategi yang hebat. Akhirnya, pemimpin Lightness (aku tidak tahu jumblah pemimpin dengan pasti) memutuskan untuk mengusir para Darkness dari Central City. Para Darkness hanya boleh tinggal di sekitarnya. Tetapi rasa ingin menguasai tetap ada dan akhirnya, mereka mendapatkannya. " kata Greisy.

Tetapi, setelah mendengar hal itu, Dalbert menjadi terkejut dan sedikit kesal.

"Bukan seperti itu yang kudengar..." jawabnya.

Greisy melihat ke arah Dalbert dan bertanya,

"Lalu seperti apa?"

Dalbert mulai berbicara,

"Dahulu, seperti yang dikatakan Greisy, Lightness dan Darkness adalah sekutu. Mereka hidup bersama. Damai, tenang, indah... begitulah suasana yang dikatakan kakek buyutku. Tetapi, ada perselisihan paham antara Darkness dan Lightness. Ada beberapa Lightness yang percaya bahwa mereka adalah utusan para dewa dan kami para Darkness adalah utusan iblis. Jadi, mereka merendahkan kami dan menindas kami. Bagi mereka, melakukan hal seperti itu adalah sebuah pelayanan untuk dewa... aku tidak tahu dewa apakah itu tetapi sepertinya sudah tidak ada. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk membebaskan diri dari sebutan 'utusan iblis' itu. Kami ingin melepaskan diri dari para Lightness. Kami pikir dengan berbicara dengan pemimpin kami, para Darkness bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak.. maksudnya seperti Central City yang dibagi menjadi dua. Tetapi, para pemimpin Lightness justru mengusir kami dan menyuruh kami tinggal di sekitar Central City yang sekarang adalah City of Lightness."

Greisy memandang ke arah Dalbert dengan kebingungan,

"Kenapa kaket buyutku bercerita sangat berbeda dengan kakek buyutmu?" Tanya Greisy.

Dalbert menghela nafas.

"Mungkin... setiap orang bisa berubah-ubah, paham maksudku kan? Terkadang kita hanya mendengar 'A' tetapi saat kita menceritakannya, kita menambahkan 'B' dan 'C' dan seterusnya." Kata Dalbert.

Aira hanya memerhatikan mereka berdua berbincang. Aira mulai sedikit kebingungan.

Greisy mulai mematikan api unggun.

"Ayo, kita tidur saja, besok kita akan ke sebuah desa rahasia." Kata Greisy

"Desa rahasia?" Tanya Dalbert dan Aira.

Greisy melihat ke arah mereka berdua sambil tersenyum antusias.

"Desa di mana mereka menerima Lightness dan Darkness! Di sana juga banyak pedagang! Dan juga ada sebuah rumah yang ingin kukunjungi!" Kata Greisy antusias.

"Ada desa seperti itu?" Kejut Dalbert.

Greisy cemberut,

"Masakah kamu tidak tahu? Padahal kamu adalah kesatria penjaga pinggir hutan." Kata Greisy.

.

.

Aira meletakkan kepalanya di atas sebuah batu, tetapi ia tidak bisa tertidur. Greisy melihat hal itu dan memutuskan untuk menemaninya.

"Kenapa? Tidak bisa tidur?" Tanya Greisy.

Aira hanya diam.

Greisy tidur di sampingnya dan memeluknya,

"Tidak apa-apa, tidak ada yang perlu ditakutkan." Katanya lembut.

Aira yang belum pernah merasakan sebuah pelukan, mulai takjub dengan perasaan yang ia rasakan.

"Apa ini? Kenapa rasanya... menyenangkan...." pikir Aira.

Ia pun akhirnya tertidur. Greisy dan Dalbert juga beristirahat.