Akhirnya, mereka sampai di suatu hutan di pinggir sungai. Mereka sudah tidak bisa melihat City of Lightness (kota para penduduk Lightness). Aira dan gadis itu keluar dari mesin itu. Gadis itu berambut keunguan.
Aira hanya melamun dan melihat kepada api unggun di tengah-tengah mereka.
Gadis berambut keunguan itu mengambil beberapa ikan, dan ia membakarnya di atas api unggun itu.
"Siapa namamu?" Tanya gadis berambut keunguan itu.
Aira hanya diam.
Gadis itu mulai kebingungan,
"Ada apa?" Tanyanya.
Aira rupanya tidak mendengar suara gadis itu.
"Eto.. baiklah..." kata gadis berambut keunguan itu. Ia memberikan ikan yang sudah dimasak itu kepada Aira.
"Kamu boleh panggil aku Greisy." Kata gadis berambut keunguan itu.
Sementara itu, lelaki berambut hijau itu masih digantung di mesin.
"Waah.. baik sekali kamu, G-G... Gray? Bahkan kamu tidak memberitahukan namamu saat kita bertemu... dan sekarang aku tergantung di sini..." keluh lelaki itu.
Greisy memutarkan matanya sebentar, lalu ia berjalan ke mesin itu.
"Baik... baik... brokoli." Katanya.
Greisy memanjat ke mesin itu, ia melepaskan gantungan lelaki itu. Ia membawa lelaki itu ke bawah dan mengikatnya di sebuah potongan kayu yang besar. Lalu Greisy memberinya sebuah ikan.
"Sekarang katakan siapa namamu." Kata Greisy sambil menyantap ikan itu.
"Aku Dalbert, salah satu kesatria dari Darkness yang diberi tugas untuk menjaga perbatasan the City of Lightness dengan hutan agar tidak ada penduduk dari Lightness yang bisa pergi dari kota mereka.." kata lelaki itu.
"Hm.. Dolbort, kamu gagal menuaikan tugasmu.." kata Greisy. Greisy sedikit menertawakannya.
"I-Itu karena kamu menghantamkan kepalamu dengan kepalaku! Dan namaku bukan Dolbort, tapi Dalbert! " Balas Dalbert.
"Oh.. begitu begitu... kupanggil kamu brokoli saja." Kata Greisy.
"Terserah deh..." balas Dalbert.
Lalu Greisy melihat ke arah Aira.
"Nak, kamu belum memberitahukan namamu." Katanya
Aira masih melihat ke arah api unggun itu.
"Kalau tidak salah kamu adalah salah satu dari budak-budak itu. Budak-budak penambang." Kata Dalbert.
"Begitu ya? Dalbert, kamu jahat sekali." Kata Greisy.
"Eh? Apa? Habisnya kalian juga!" Bantah Dalbert.
"Eeeh? Masakah begitu? Padahal kita the Lightness selalu membantu kalian sebelum perang-perang ini terjadi." Kata Greisy lembut.
"Ah, itu tidak benar! Kalian selalu memikirkan diri kalian sendiri dan tidak dengan kami, para Darkness." Kata Dalbert.
Dan mereka melakukan sedikit perdebatan.
Aira hanya melihat mereka berdua dan berpikir,
"Apakah mereka benar-benar dari pihak yang berbeda? Entah mengapa aku melihat mereka seperti..."
Aira mulai mengeluarkan suaranya,
"A-Anu..."
Greisy dan Dalbert melihat ke arah Aira.
Aira bertanya,
"A-Apakah benar... kalian dari pihak yang berbeda?"
Greisy menjawab,
"Aku dari the Lightness, mungkin kamu belum pernah melihatku sebelumnya.. heheh.. aku memang suka bekerja sembunyi-sembunyi. Dan si brokoli ini dari Darkness, dia adalah kesatria penjaga." Kata Greisy.
"A.. kak Greisy tahu darimana?" Tanya Aira.
"Dia sendiri baru saja mengatakannya, dan hei, kamu memanggil namaku!" Kata Greisy dengan girang.
Ia mulai mengguncangkan Dalbert.
"Dia memanggil namaku! Dia memanggil namaku!" Katanya.
"Terus kenapa?" Tanya Dalbert.
"AKU SENANG SEKALI~ Habis... anak ini.. sangat pendiam... dan oh ya! Siapa namamu?" Kata Greisy.
"Aku Aira.." kata Aira.
"Aira-chan!" Kata Greisy sambil tersenyum.
Lalu kesunyian datang selama beberapa lama. Greisy berusaha menghilangkan kesunyian dan ketegangan.
"Aira-chan, kamu sudah tahu tentang masa-masa dimana Lightness dan Darkness masih berdamai?" Tanya Greisy.
Aira memandang Greisy dengan muka penuh kebingungan dan semangat.
"B-Belum... aku hanya tahu soal 4 pemimpin Lightness dan 4 pemimpin Darkness." Kata Aira.
Greisy berkata,
"Bagaimana jika kita akan bercerita tentang itu? Kupikir cerita versi Lightness dan Darkness akan berbeda, jadi..."