Chereads / Azvara : Magic Forest / Chapter 29 - (28)

Chapter 29 - (28)

Nona Peony tidak beranjak dari gelembungnya. Ia menatap sinis ke arah tubuh si tetua goblin yang terkapar lemas tak berdaya di tanah.

Detik berikutnya, ia melirik jaring kusut dengan Lila yang berada di dalamnya. Jarak antara jaring itu dengan permukaan lava tinggal beberapa sentimeter saja. Lila sudah bermandikan keringat sedari tadi sangking panasnya lava yang ada di bawahnya.

Dengan cepat, Nona Peony kembali merapalkan mantra dan memerintahkan gelembung-gelembung mabuknya untuk menyelamatkan Lila. Perlahan namun pasti, gelembung-gelembung itu berhasil membawa jaring Lila menjauh dari rekahan tanah.

Nona Peony kembali melakukan hal yang sama kepada jaring Cia dan Aliga. Ia memindahkan jaring mereka ke tempat yang aman dan jauh dari lautan lava itu.

Wanita bersorot mata layu itu masih berada dalam keadaan mabuk. Kepalanya pusing luar biasa dan ia bisa terjatuh kapan saja. Namun, demi menyelamatkan para penyihir junior dampingannya, ia harus tetap kuat.

"Huaa, Nona Peony menyelamatkanku!" Lila sesenggukan. Wajahnya sudah memerah karena menahan tangis.

Nona Peony hanya tersenyum. Yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya untuk mengeluarkan ketiga penyihir junior itu dari jaring sihir ini. Sudah dapat dipastikan jika hanya dengan mengandalkan kekuatan tangan saja, maka jaring ini tidak akan pernah terbuka sampai satu dekade berikutnya. Yang harus wanita itu lakukan adalah mencoba membuka jaring ini dengan kekuatan sihir yang ia punya.

"Lila tunguuu di sini dulu, yaaa. Peony mau berpikir duluu," ucapnya. Lila mengangguk kecil untuk membalasnya.

Nona Peony melayang mengitari lapangan. Ia mencoba mencari cara terbaik dan tercepat agar bisa membebaskan Lila, Cia, dan Aliga dari belenggu sihir itu.

Akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba menghancurkan jaring itu dengan mantra peledak. Ia mulai memosisikan jaring Lila sedemikian rupa agar lebih mudah untuk dibidik.

Wanita itu mengayun-ayunkan tongkat sihirnya dan mulai melepaskan kilatan sihir. Bunyi ledakan terdengar, namun jaring Lila hanya bergoyang saja.

Nona Peony kembali berpikir. Jika mantra peledak tidak bisa, apa lagi yang harus ia coba?

Ia kemudian teringat akan mantra pemurnian. Mantra yang bisa membuat beberapa kutukan hilang hanya dalam beberapa detik saja. Tapi, kemungkinan mantra ini berhasil hanya sekian persen saja. Kutukan yang bisa dihilangkan oleh mantra ini adalah kutukan ringan, seperti sakit karena gigitan kumbang kematian atau rasa pusing setelah mencium bunga deadwidow.

Jaring ini tentu saja bukan kutukan ringan. Benar saja, ketika Nona Peony mencoba untuk memurnikan jaring ini, mantranya langsung meluluh. Gagal.

Nona Peony akhirnya sadar bahwa tidak ada kekuatan sihir yang bisa menembus masuk mau pun keluar dari jaring itu. Jaring ini hanya bisa dihancurkan oleh seseorang. Si tetua goblin, si empunya dari jaring ini.

Nona Peony kembali mengitari lapangan untuk mencari tongkat sihir milik pemimpin bangsa goblin yang sempat terhempas jauh saat pertarungan sengit tadi. Tak butuh waktu lama bagi wanita itu untuk menemukannya. Tongkat itu terpental tidak jauh dari tubuh si tetua goblin.

Penyihir senior itu buru-buru melayang menuju jaring Lila. Jika tongkat sihirnya tidak bisa, maka tongkat milik goblin ini pasti berhasil menghancurkan jaring itu. Ia mengangkat tongkat kayu itu tinggi-tinggi, merapalkan mantra pemurnian, kemudian menembak jaring itu menggunakan kekuatan sihir.

Berhasil! Jaring itu berhasil hancur. Lila senang bukan main ketika ia bisa keluar dan dapat kembali bergerak dengan bebas. Nona Peony memberikan perlakuan yang sama kepada jaring lainnya. Cia dan Aliga akhirnya bisa ikut keluar setelah cukup lama terjebak di jaring itu.

Lila langsung berlari menuju Nona Peony yang masih duduk di gelembung raksasanya ketika semua rekannya telah berhasil diselamatkan. "Huaa, terima kasih banyak Nona Peony!"

Nona Peony mengulas senyum tipis. Ia menghilangkan gelembung raksasanya dan memeluk Lila. Fase 'Peony Mabuk'-nya telah selesai. Matanya kembali berubah menjadi coklat dan nada bicaranya tidak kacau lagi. "Peony juga senang sekali. Untung saja tongkat goblin itu bisa menghancurkan jaringnya."

"Iya."

"Hehe."

"Nona, awas!"