Naho membuka kotaknya, isinya nasi semua Naho yakin pasti dagingnya ada dibaliknya. Dan benar dagingnya ada dibalik nasi.
Akhirnya mereka berdua makan siang bersama.
Waktunya pulang, Isamu berada di depan gerbang sekolah sambil menaiki sepeda dan menawarkan Naho untuk pulang bersama ke apartemen.
Naho memilih pulang sendirian karena malu dan masih banyak orang di sekitarnya.
Naho kemudian pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan untuk dapur, tapi sebelum ke sana Naho ke toilet untuk ganti baju.
Setelah ganti baju, Naho bercermin, tapi Naho melihat ada sosok di belakangnya. Langsung Naho lihat ke belakang tapi tidak ada apa-apa dan menganggap hanya perasaan Naho saja yang kelelahan.
Setelah itu, Naho langsung pergi menuju ke pasar, tapi Hinata datang.
(Hinata) "Naho-chan, mau kemana?"
(Naho) "mau ke pasar buat beli bahan"
(Hinata) "kebetulan... aku disuruh oleh ibuku buat beli bahan juga, kalau gitu mau nggak kita pergi bersama?"
(Naho) "boleh"
Di tengah jalan, Hinata meminta nomor telepon Naho, tapi, Naho belum punya handphone. Dari pertama kali masuk sekolah Naho ingin mempunyai handphone agar mudah mencari informasi di internet. Tapi, uangnya Naho simpan untuk membeli Handphone untuk Isamu saja.
Beberapa jam kemudian setelah membeli bahan, mereka langsung pulang. Karena hari sudah mulai malam Naho langsung berlari menuju ke apartemennya.
BRUKKKK!!
(Naho) "aku pulang..." *melepaskan sepatu kemudian masuk* "eh, nggak ada Masamune-kun di sini?"
Naho meletakkan semua bahannya di dapur dan ke kamar untuk menaruh seragam kotornya. Setelah itu, Naho ingin Mandi sekaligus mencucikan seragamnya.
Naho membawa semua seragamnya di mesin cuci. Namun, pintunya terkunci, kemudian Naho mengetuk pintu.
(Naho) "Masamune-kun?"
(Isamu) "Iya? ini aku mau keluar" *membuka pintu*
(Naho) "kenapa kamu tidak dengar suaraku?"
(Isamu) "maaf, tadi aku ketiduran... saat ada suara pintu ditutup aku lang terbangun"
(Naho) "sudah kuduga, untung aku belum ganti baju!"
(Isamu) "yasudah, maaf, kalau mau mandi silakan"
Naho masuk, sebelum mandi Naho memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci lalu menyalakan air hangat.
(Naho) "aaaahhhhh ini baru mantap!" *bersantai* "(semoga saja airnya tidak macet seperti kemarin)"
Setelah mandi, Naho melihat Isamu sedang memasak untuk makan malam, Isamu menyuruh Naho untuk istirahat di sofa dan menonton televisi. Kemudian tertidur.
Dalam mimpinya, Naho bertemu seseorang gadis yang mengaku anaknya dari masa depan. Naho kaget, mana mungkin usia Naho masih sangat muda tapi mempunyai anak, gadis itu menenangkan ibunya dan menjelaskan.
Akhirnya Naho tenang, gadis itu memberitahu kalau Naho harus bersiap di malam hari setelah acara wisuda SMP.
Naho tanya apa yang dipersiapkan? gadis itu tidak memberitahu karena takut kepikiran.
(???) "aku pergi dulu, ibu" *menghilang*
(Naho) " eh! tung-"
Naho terbangun dari tidurnya, makan malam sudah siap. Naho makan begitu lambat, Isamu menjadi curiga apa yang Naho pikirkan.
Setelah makan, Naho pergi ke kamarnya untuk tidur, tapi, Isamu menanyakan kenapa Naho seperti itu? Naho hanya menjawab tidak apa-apa, Isamu semakin curiga.
Saat di kamar Naho menyusun rencana agar Isamu tidak memikirkan itu.
Pagi hari, keduanya sudah berada di luar apartemen dan siap berangkat ke sekolah bersama menaiki sepeda, Naho meminta Isamu untuk menurunkannya di dekat sekolah karena malu.
Di sekolah, Naho berusaha untuk melupakannya, karena mereka sampai di sekolah terlalu awal, Naho curhat dengan Isamu di pohon sakura.
Setelah itu...
(Isamu) "begitu, ya? aku juga mengalaminya"
(Naho) "eh! kamu juga?"
(Isamu) "iya, aneh banget rasanya... mending kita nggak usah memikirkannya"
(Naho) "iya... aku pergi dulu ya! sepertinya sudah banyak yang datang ke sekolah"
(Isamu) "baiklah, dadah"
(Naho) "dah"
Naho berada di kelas sendirian, Naho membersihkan kelas, mulai dari membersihkan papan kapur, jendela dan mejanya.
Karena masih mengantuk dan kelelahan, Naho tidur di mejanya.
Naho dibangunkan oleh Hinata kalau bel baru saja berbunyi.
Beberapa kemudian...
Bel istirahat berbunyi, Naho menaruh semua buku-bukunya di laci meja. Tapi, mejanya, ada sebuah kotak. Kotak itu adalah kotak handphone.
(Naho) "Handphone siapa ini?" *melihat ada kertas dan membukanya* "untuk aku? tapi ini dari siapa?"
Naho menyimpan di dalam tasnya dan pergi.
Naho melihat Isamu yang sedang sendirian, Naho menghampirinya. Namun tiba-tiba teman-teman Naho memanggilnya, Naho terpaksa harus mendatangi mereka.
Di lorong sekolah, Kelompok Naho dihampiri oleh murid laki-laki Indonesia. Murid itu memberi tahu Naho kalau ada seseorang yang yang ingin menemuinya. Naho meminta maaf kepada teman-temannya kalau Naho harus pergi.
Murid itu menyuruh Naho mengikutinya. sambil mengikutinya, murid itu tiba-tiba minta maaf belum memperkenalkan dirinya.
(Melviano) "EH! MAAF! namaku Melviano Yalti, kalau kamu?"
(Naho) "eh?! namaku Naho Sasaki, senang berkenalan denganmu, Yalti"
(Melviano) "eh, kamu juga bisa bahasa Indonesia ya? benar kata Isamu"
(Naho) "kamu teman dekatnya Isamu?"
(Melviano) "iya... oh ya ini sudah dekat, temui dia di lantai paling atas di ujung, aku pergi dulu, ya!"
(Naho) "baiklah" langsung naik ke atas*
Naho sudah berada di atas. Ternyata orang itu ada Isamu. Sedang berdiri di ujung, Naho mendekatinya, Naho berpikir positif mungkin saja Isamu meminta bantuan dan Naho berharap Isamu tidak memikirkan yang kemarin.
Isamu langsung berbicara dengan Naho, tapi Naho melihat ada sosok di belakang Isamu, Naho mencoba memerhatikan Isamu yang sedang berbicara. Sosok itu tiba-tiba menghilang.
(Isamu) "kamu tadi dengerin aku nggak?"
(Naho) "eh? tadi apa?"
(Isamu) "haaaahh... sudah kuduga kamu pasti melamun... bisa nggak sih kamu dengerin orang yang lagi bicara?"
(Naho) "maaf, entah kenapa aku lagi tidak konsen hari ini?"
Naho menjadi khawatir, Naho mengira Isamu menjadi marah.
Isamu bilang kepada Naho, kalau saat jam pulang sekolah ada yang terjadi di apartemen mereka. Naho mengira itu hanya masalah kecil, tapi Isamu tidak bisa memperbaiki sendirian karena membutuhkan bantuan orang.
Jam pulang sekolah kemudian...
Naho sudah berada di tempat parkiran sepeda untuk menunggu Isamu.
Sambil menunggu, Saika dan teman-temanya Naho datang dan bilang:
(Saika) "Naho, nanti malam boleh nggak kami ke apartemen kamu buat main-main aja?"
(Naho) "eh, boleh kok"
Kemudian, Saika dan teman-temannya pergi. Kemudian, Isamu datang dan langsung pulang bersama.
Saat di dalam, Naho siap membantu Isamu masalahnya.
Tiba-tiba Isamu diam di tempat, Naho menjadi bingung dengan Isamu.
(Isamu) "Sasaki, tadi kamu lihat nggak ada kotak di laci mejamu di sekolah?"
(Naho) "iya, kotaknya aku masukin ke dalam tas, kira-kira ini siapa?"
(Isamu) "sebenarnya itu dari aku, Sasaki"
(Naho) "eh, berati ini handphone untuk aku?"
(Isamu) "iya"
(Naho) "lalu, kamu bagaimana?"
(Isamu) "aku juga ada kok"
(Naho) "siapa yang membeli untuk kita?"
(Isamu) "kau akan tau sendiri, Sasaki"
(Naho) *tersenyum* "terima kasih, Masamune-kun!"
Di kamar Naho memakai Handphonenya, Naho bisa menjelajahi internet, dan kebetulan di dalam kotak ada nomor telepon.
Keduanya akhirnya menyimpan kontaknya masing-masing.
Naho berguling-guling di kamarnya.