Cheng Yufei tidak segera menjawabnya, ia hanya bertanya kembali dengan tenang, "Kalau Nyonya saja tidak dapat membujuknya, Presdir Gu mana mungkin mendengarkan bujukanku?"
Ugh... Masalahnya sepertinya berbeda.
"Nyonya, mungkin aku tidak seharusnya mengatakannya, namun tujuanku mengatakannya adalah agar Nyonya bisa mengenal lebih dalam kepada Grup Bolun dan juga Presdir Gu!" Cheng Yufei berhenti sejenak kemudian ia mulai memperkenalkan situasi Bolun.
"Ketika Presdir Gu mulai mengambil alih sebagai pemilik Bolun, Presdir Gu masih sangat muda. Dari permukaannya, Bolun terlihat sangat mulia namun sebenarnya telah mengalami kerugian internal yang sangat serius. Tidak ada seorang pun dari dewan direksi perusahaan atau eksekutif senior yang menganggap serius Presdir Gu sebagai pengambil alih perusahaan dan juga merendahkan kemampuannya. Nyonya takutnya tidak akan bisa membayangkannya hal yang dialami Presdir Gu ketika ia berusaha untuk sepenuhnya mengendalikan kekuasaannya di Bolun. Meskipun sekarang ini kebanyakan rayap yang mencelakakan perusahaan sudah dihilangkan, namun tetap akan ada beberapa tumor yang tersisa dan berusaha bertindak. Presdir Gu selalu menunggu kesempatan yang pas muncul, hari ini hanya sebuah kebetulan saja, memberikan Presdir Gu kesempatan untuk melakukan sesuatu yang selalu ingin dilakukannya. Sedangkan Li Manman itu..."
Kata-kata Cheng Yufei terhenti, dengan bermakna ia pun tersenyum, "Presdir Gu tidak pernah suka dengan karyawan yang tidak ada kemampuan, namun Bolun adalah perusahaan yang besar, ia tidak mungkin bisa mengaturnya satu per satu. Namun jika ia mengetahuinya maka ia tidak akan memberikan toleransi sama sekali kepada karyawan yang tidak memiliki kontribusi untuk perusahaan dan bahkan mungkin akan mendatangkan masalah yang tak berkesudahan bagi perusahaan."
Yun Jianyue tidak mengerti sepenuhnya hal yang dikatakan Cheng Yufei, namun ia mengerti bahwa dirinya hari ini tidak membawakan permasalahan kepadanya, bahkan membantunya mencabut tumor di perusahaannya.
Berpikir sampai di sini, akhirnya ia menghela napas dengan leganya, asalkan dirinya tidak membuat masalah kepadanya, maka dirinya sudah senang.
Cheng Yufei melihat wajah Yun Jianyue yang lega, berpikir mungkin Yun Jianyue sudah mengerti lika-liku yang ada di keseluruhan masalah ini. Setelah menjelaskannya, ia seharusnya sudah keluar dari ruang kantor. akan tetapi, setelah ia memikirkan sesuatu, ia pun bertanya kepada Yun Jianyue, "Nyonya, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu."
"Ng?" Yun Jianyue mengangkat kepalanya, dengan tatapan mata yang terang ia melihat kepadanya, "Masalah apa? Silahkan tanya!"
"Anda sudah kenal dengan Zhu Jingyi untuk waktu yang lama, apa Anda tahu dia itu berasal dari mana?" Cheng Yufei bertanya.
"Jingyi berasal dari Liancheng, dulu keluarganya pindah ke Harbin ketika masih sekolah dasar. Mungkin karena takdir, kami akhirnya satu sekolah, kenapa?" Yun Jianyue tidak mengerti penyebab Cheng Yufei bisa tiba-tiba bertanya mengenai Zhu Jingyi.
Cheng Yufei tidak menjawabnya dan bertanya lagi, "Kalau begitu apa Nyonya tahu bahwa Zhu Jingyi pernah merubah namanya? Atau dia memiliki saudara perempuan lainnya?"
Yun Jianyue menggelengkan kepalanya, "Jingyi adalah anak tunggal, tidak memiliki saudara lain, tetapi..."
Kata-katanya mulai terhenti dan memikirkan sesuatu, alisnya mulai mengerut dan tiba-tiba ia teringat kembali, "Aku ingat aku pernah mendengarkan Jingyi mengatakan bahwa nama aslinya dulu bukan nama ini, dulu ia sepertinya bernama Zhu... apa ya?"
"Dia dulu bernama apa?" Cheng Yufei memandangi Yun Jianyue dengan serius saat membahas hal ini, ia mulai tegang dan dengan tidak sabar menanyakannya lagi.
"Zhu Xiaoxin!" Mata Yun Jianyue menerang, dengan yakin ia berkata, "Betul, namanya itu Zhu Xiaoxin! Aku ingat dia pernah bilang dulu ia diberikan julukan Xiao Xin'gan!"
Zhu Xiaoxin!
Mata Cheng Yufei menyipit seketika, ternyata memang betul…...
Perempuan sialan itu benar-benar telah menipunya!
Pindah rumah, ganti nama, pantas ia tidak bisa menemukannya selama ini. Bagaikan orang ini telah musnah dari bumi ini, masih berani berpura-pura di depannya bilang dirinya bukan berasal dari Liancheng.
Bagus sekali.
Xiao Xin'gan, kamu mampus!
******
Panggilan telepon yang didapatkan Gu Zhishen tadi sebenarnya bukan dari orang lain melainkan ibunya sendiri, Fu Wenqing.
Mengenai Lin Haoxuan, ia dulu adalah bawahan ayahnya, merupakan karyawan lama perusahaan ini. Ia memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga Gu, kalau bukan karena tindakan Lin Haoxuan yang semakin keterlaluan, ia juga tidak akan bertindak hingga langkah ini.
Gu Zhishen tidak menyangka, Lin Haoxuan baru saja diberhentikannya, detik ini ia sudah ditelepon oleh ibunya dan mengeluh kepadanya.
Fu Wenqing yang ada di ujung telepon membujuknya dengan keras, memintanya agar memberikan ampun kepada orang lain juga memberikan ampun kepada diri sendiri.Ibunya merasa bahwa Lin Haoxuan juga merupakan karyawan lama yang sudah mendampingi ayahnya seumur hidup.
Gu Zhishen kembali mengangkat telepon selulernya sambil berdiri di koridor. Ia melihat ke pemandangan kota Harbin lewat jendela Perancis yang besar, matanya berkumpulan aura yang dingin. Dengan sekejap, ia berkata dengan nada rendahnya yang dingin, "Dulu kalau bukan karena mereka bermain metode dua wajah, aku tidak akan bertindak sejauh ini. Mereka hanya di muka saja terlihat taat, namun diam-diam mereka telah mengkhianati ayah. Mereka bahkan membuat Bolun mengalami kerugian hingga miliaran yuan. Aku ingat saat ayah jadi marah besar hingga serangan jantungnya kambuh kembali. Aku bisa mempertahankannya hingga sekarang sudah merupakan pengampunan terbesarku kepadanya!"
Fu Wenqing mendengar putranya mengungkit suaminya yang sudah meninggal, ia pun terdiam di ujung telepon.
Gu Zhishen tahu dirinya telah mengungkit kesedihan ibunya, ia pun melembutkan nadanya, "Ibu, masalah perusahaan tidak usah kamu khawatirkan, aku memiliki rencanaku sendiri."
"Baik!" Fu Wenqing tidak lagi bersikeras memintanya mempekerjakan kembali Lin Haoxuan, namun ia tetap memberikan nasehat kepadanya, "Zhishen, ibu bukan lupa dengan penyebab kematian ayahmu, juga bukan menyalahkanmu terlalu kejam. Ibu hanya khawatir kamu terlalu keras sekarang, tidak meninggalkan jalan mundur kepada orang lain, membuat semakin banyak musuh. Aku takut kedepannya kamu juga akan tidak memiliki jalan mundur!"
Meskipun sekarang Grup Bolun sudah merupakan andalan di kota Harbin dan memiliki posisi yang tidak tergoyahkan, namun tidak ada bunga yang selalu subur, ia harus mempertimbangkan masa depan putranya.
"Ibu, kamu jangan mengkhawatirkan aku, aku akan hati-hati. Aku juga akan melindungi kamu dan nenek." Suara Gu Zhishen yang rendah memiliki emosi yang terkendali, ia jelas-jelas memiliki tanggung jawab seorang pria.
Fu Wenqing merasa lega dengan kata-kata putranya itu dan memutuskan panggilan teleponnya, ia juga tidak bertanya detail masalah Lin Haoxuan.
Selain itu, bila ada suatu masalah, ia lebih suka bertanya berhadapan dengan putranya.
Gu Zhishen kembali ke kantornya setelah menghubungi ibunya. Saat ini Yun Jianyue sedang minum air dengan tangan kirinya dan melihatnya dengan senyuman manis.
"Apa yang kamu senyumkan?" Gu Zhishen duduk di sebelahnya, bertanya dengan penasaran.
"Aku telah membantumu menyelesaikan hal yang besar, apa kamu tidak mau berterima kasih kepadaku?" Yun Jianyue mengedipkan matanya yang terang dan jernih. Ia sepertinya sangat mengharapkan Gu Zhishen berterima kasih kepadanya.
Gu Zhishen mengerutkan alis matanya, "Kamu yakin bahwa bukan sebaliknya, kamulah yang seharusnya berkata seperti itu?"
Sebaliknya?
Yun Jianyue berpikir kembali kata-kata yang dikatakannya, berpikir kenapa bisa sebaliknya? Jadi maksud Gu Zhishen dia bukan hanya tidak membantu, bahkan telah menyebabkan keributan?
Wajah kecilnya pun menjadi suram dan melotot memandangnya, kenapa dirinya malah membuat keributan?
Gu Zhishen melihat tindakan Yun Jianyue yang mengembungkan pipinya itu, sudut bibirnya pun mengait sedikit. Ia pun berkata dengan suara yang lebih lembut dari tadi, "Kamu mau aku berterima kasih kepadamu? Ya sudah, sini!"
Mendengar Gu Zhishen mau berterima kasih kepadanya, Yun Jianyue segera mendekat ke depannya, "Kamu mau gimana... Ugh..."
Kata-katanya dipotong oleh wajah Gu Zhishen yang membesar di tatapan matanya dan ciumannya yang menekan ke bibir halusnya itu.
Ciumannya menempel lama dan lembut membuat otak Yun Jianyue sekali lagi merasakan kekurangan oksigen. Di telinganya telah terdengar suara Gu Zhishen yang menyebalkan, "Hadiah terima kasih seperti ini, apakah istriku senang?"
Kedua tangannya mencengkeram jasnya dengan erat dan menjadi kusut, Yun Jianyue terengah-engah tidak dapat mengatakan apapun.
Di dalam hatinya ia protes, apanya yang senang!
Ya, tindakan ini sama sekali bukan hadiah terima kasih, ini jelas-jelas adalah mengambil keuntungan darinya!
Gu Zhishen mengabaikan tatapannya yang memprotes itu, kedua lengannya yang kuat memeluk Yun Jianyue di pelukannya dengan erat, dengan sayang menciumi rambutnya yang halus.
Baik ibu, nenek maupun Yun Jianyue, mereka yang memiliki posisi berat di dalam hatinya. Ia akan berusaha sekuat tenaga melindungi mereka, pasti!
Sekarang ini Gu Zhishen masih belum menyadari bahwa ia telah mengkategorikan Yun Jianyue sebagai orang terpenting di dalam hatinya.
Yun Jianyue yang telah dirugikan dengan cepat mendapatkan kompensasinya.
Makan siang mereka dipesan oleh Xi Xia dan mengantarkannya ke dalam kantor Gu Zhishen. Karena tangan kanan Yun Jianyue yang terluka, maka Gu Zhishen sendiri yang menyuapinya makanannya.
Sebenarnya ia bisa makan dengan tangan kirinya, namun ia sangat suka disuapin oleh Gu Zhishen, sangat suka dengan perasaan ia telah disayang oleh Gu Zhishen dari lubuk hatinya itu.
Sekarang ini Yun Jianyue juga belum menyadari bahwa tatapannya terhadap Gu Zhishen secara tidak sengaja akan menumpahkan sedikit kasih sayangnya. Bersamaan dengan itu, ia juga menaruh sedikit rasa takut, panik dan malu-malu karena perasaan sukanya terhadap Gu Zhishen.