Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 53 - Kanker Lambung Stadium Lanjut, Terlalu Tergesa-gesa

Chapter 53 - Kanker Lambung Stadium Lanjut, Terlalu Tergesa-gesa

Malam harinya Yun Jianyue tetap menemani Gu Zhishen menjenguk neneknya, Gu Wei. Meskipun Gu Zhishen mengatakan bahwa Yun Jianyue boleh mengabari neneknya jika mereka akan menjenguknya pada lain hari, namun Yun Jianyue tidak mau mengecewakan nenek Gu Wei.

IA memahami bahwa nenek Gu Wei sudah sangat tua, juga tidak memiliki permintaan lain dan hanya berharap ada seseorang yang bisa menemaninya tepat di sampingnya.

Lokasi menjenguk tetap di rumah sakit kemarin, Gu Wei melihat Yun Jianyue menjenguknya, ia sangat senang sekali. Dengan gembira ia menarik tangannya dan memberikan banyak pertanyaan seperti apa kabarnya, apa kabar perutnya.

Yun Jianyue yang masih merasa canggung terhadap pertanyaan seperti itu pun hanya diam dengan penuh rasa malu.

Ketika Gu Wei melihat telapak tangan Yun Jianyue yang terluka, ia pun memarahi Gu Zhishen karena tidak bisa melindungi istrinya sendiri, sungguh tidak berguna.

Yun Jianyue sudah pasti harus membela Gu Zhishen dan menjelaskan bahwa ketika ia terluka, Gu Zhishen tidak ada di sampingnya, sehingga ini juga bukan kesalahannya!

Tanpa sepengetahuan Yun Jianyue, diam-diam Gu Wei memberikan sebuah tatapan yang bangga kepada Gu Zhishen, 'lihat istrimu ini, begitu membela dirimu.'

Mata Gu Zhishen terlukis sebuah senyuman, nenek benar-benar adalah orang tua yang nakal, hatinya masih seperti anak kecil yang suka bermain.

Setelah makan malam dengan Gu Wei, meskipun ia tidak rela melepaskan Yun Jianyue pulang, namun agar Yun Jianyue bisa cepat-cepat istirahat, Gu Zhishen tetap memaksanya pulang bersamanya. Lagi pula ia masih ada urusan yang harus membuat cepat-cepat pulang ke Jia Yuan.

Pada perjalanan Gu zhishen mengantar Yun Jianyue pulang, Yun Jianyue tidak bisa menahan penasarannya dan bertanya, "Penyakit nenek sangat seriuskah?"

Kalau bukan penyakit yang serius, mana mungkin bisa menginap terus di rumah sakit.

Cahaya mata Gu Zhishen menggelap, "Kanker Lambung stadium lanjut, dokter menyatakan dirinya paling banyak masih memiliki waktu setengah tahun."

Yun Jianyue tertegun, ia tidak pernah berpikir ternyata nenek tidak akan hidup lama lagi, ia merasa dirinya telah menanyakan sesuatu yang tidak diperlukan.

"Maaf, aku tidak tahu..."

Kata-kata Yun Jianyue belum selesai, tiba-tiba Gu Zhishen memegang tangan kecilnya, matanya yang gelap melihat kepadanya. Dengan tenang, ia pun berkata, "Nenek memiliki sifat yang ceria. Ketika ia tahu kabar kedatangan kita ini, selama dua hari kemarin dirinya hanya merasa lesu saja. Setelahnya, seperti yang kamu lihat. Nenek terlihat kembali menjalani hidupnya dengan gembira! Nenek bilang bahwa kematian itu akan dialami oleh siapapun, ia bisa hidup sampai sekarang juga merupakan berkah yang diberikan padanya."

Gu Zhishen terlihat sangat tenang, namun Yun Jianyue bisa merasakan hubungannya dengan nenek sangat baik, sangat dalam. Nenek memiliki penyakit seperti ini, sebenarnya Gu Zhishen yang paling merasakan kesedihannya!

Yun Jianyue tidak tahu kata yang bisa menghiburnya. Sambil meragu sejenak, ia mengambil inisiatif memeluk Gu Zhishen. Ia pun menepuk-tepuk pundaknya seperti sedang memberikan semangat baru padanya.

Alis mata Gu Zhishen meloncat, tatapan matanya menggambarkan sejenak kekagetan, hari ini ia sudah mengambil tiga kali inisiatif kepadanya.

Di mulai dari pagi ini, Yun Jianyue telah berinisiatif mencium bibirnya. Kedua, ia mengambil inisiatif mencium bulu matanya di dalam kantornya saat siang tadi dan ketiga kalinya yaitu sekarang, ia mengambil inisiatif memeluknya.

Semakin bergaul dengan Yun Jianyue, Gu Zhishen semakin bisa merasakan sifatnya yang perhatian, ramah dan baik hati. Meski demikian, ia tidak pernah memperlihatkannya secara langsung dalam jumlah berlebihan namun juga tidak akan diam ketika dirugikan.

Ya, Yun Jianyue selalu bisa memberikannya kejutan baru.

Gu Zhishen memeluknya di bawah cahaya lampu mobil yang redup, sudut bibirnya pun mengaitkan sebuah senyuman.

Yun Jianyue kembali ke rumahnya, ayah dan ibunya berada di rumah. Mereka tidak merasa ada yang mencurigakan dengan Yun Jianyue, ia juga segera kembali ke kamarnya setelah menyapa kedua orang tuanya. Yun Jianyue mendapat panggilan telepon dari Zhu Jingyi setelah mandi. Selama obrolan itu, Zhu Jingyi banyak mengejeknya telah tidur bersama Gu Zhishen semalam. Pembicaraan mereka berdua berlanjut lama kemudian mereka pun ketiduran.

Berbeda dengan di Jia Yuan, beberapa lampu utama masih menyala terang. Meski suasana rumah sunyi dan hening, para pembantu ternyata belum istirahat.

Gu Zhishen baru masuk ke rumahnya, Zeng Pei sudah berjalan mendekatinya sambil mengambilkan jasnya. Setelahnya ia berkata dengan nada rendah, "Nyonya besar sudah lama menunggu Anda."

Gu Zhishen membalas dengan satu nada, "Ng!" Kemudian ia pun berjalan menuju ruang tamu.

Pada ruang tamu itu, Fu Wenqing sudah duduk di sofa sambil membaca buku mengenai daun teh dengan penuh konsentrasi. Saat Gu Zhishen berjalan ke sampingnya, ia baru sadar bahwa putranya baru saja pulang. Kemudian, ia pun meletakkan buku dan membuka kacamata bacanya.

"Sudah pulang."

"Hmm" Gu Zhishen duduk di sampingnya juga memberikan jawaban yang singkat.

"Pergi jenguk nenekmu lagi?" Fu Wenqing menolehkan kepalanya dan menatap lurus ke mata Gu Zhishen, "Membawa gadis itu, kah?"

Ibunya sudah tahu hal ini maka Gu Zhishen juga tidak akan menyembunyikannya dan menganggukkan kepalanya dengan ringan.

Fu Wenqing meletakkan kacamata baca yang ada di tangannya, wajahnya yang elegan dalam seketika berubah serius. Dengan suara yang tidak senang ia berkata, "Zhishen, sejak kamu mengambil alih Bolun, Ibu selalu mendukungmu apapun keputusanmu dan juga tidak pernah ikut campur. Karena ibu tahu kamu adalah seseorang yang tahu batas yang tepat ketika berbicara atau melakukan sesuatu, namun kali ini perbuatanmu ini sungguh membuatku sangat kecewa."

"Karena Lin Haoxuan?" Gu Zhishen mengangkat alis matanya.

"Karena Yun Jianyue!" Fu Wenqing dengan dingin mengatakan nama itu, tatapannya mengalirkan kekecewaan terhadap putranya.

Gu Zhishen terdiam.

Ternyata ibu sudah tahu masalah Jianyue!

Bagus juga, ia tidak perlu mencari kesempatan untuk memberitahukan kepada ibunya lagi.

Fu Wenqing melihat putranya tidak mengatakan apapun, ia dengan tenang memikirkan hal yang dipikirkan putranya sekarang. Sempat meragu sejenak, ia berkata lagi, "Meskipun status keluarga Yun cocok dengan keluarga Gu, namun Yun Siwan melarikan diri dari acara pertunangan kalian dan sudah mempermalukan keluarga Gu. Sekarang ini kamu melibatkan dirimu dengan adiknya, Yun Jianyue. Bila masalah ini diketahui orang luar, bagaimana mereka akan menilai keluarga Gu kita? Zhishen, kamu bukan anak yang tidak mempertimbangkan situasi secara menyeluruh..."

Kata-kata Fu Wenqing dipotong oleh nada rendah Gu Zhishen, "Aku sudah daftar nikah dengan Jianyue."

Fu Wenqing tertegun dalam seketika, "Siapa?"

Daftar nikah dengan siapa?

"Aku dan Yun Jianyue sudah menikah secara hukum." Gu Zhishen sekali lagi mengulangi kata-katanya dengan tenang, "Jianyue sekarang sudah menjadi istriku secara sah."

"Kamu..." Mata Fu Wenqing membuka lebar tidak percaya dengan hal yang didengarnya.

Anaknya sudah mendaftarkan akta nikah bersama Yun Jianyue dan dirinya bahkan tidak mengetahuinya!

Masalah sebesar ini, tanpa sepengetahuan orang tua di rumah sudah dilaksanakan begitu saja, keluarga besar mana yang bisa menerimanya! Apalagi yang dinikahinya itu adalah putri dari keluarga Yun yang tidak disukai Fu Wenqing.

Dalam seketika badan Fu Wenqing bergetar karena terlalu marah, "Zhishen, kamu terlalu tergesa-gesa..."

Kenapa dia begitu tergesa-gesa menikahi putri keluarga Yun? Dengan melihat kemampuan Gu Zhishen, anaknya bisa mendapatkan gadis yang jauh lebih baik lagi!

Kenapa anaknya ini harus memilih putri keluarga Yun yang telah mempermalukan keluarga Gu!

Gu Zhishen melihat ibunya benar-benar sudah marah, ia pun diam-diam menarik napas dalam dan mengatakan dengan nada yang lebih lembut, "Ibu, kamu tidak perlu marah dengan kejadian yang sudah terjadi, jangan sampai merusak kesehatanmu. Tunggu kedepannya saat kamu sudah mengenal Jianyue dengan penuh, kamu akan tahu kalau dia berbeda dengan Siwan."

"Bagaimana bisa putri dari keluarga yang sama bisa tampak berbeda!" Fu Wenqing bertanya dengan nada marah, namun sekarang ia merasa sangat sedih dan penuh dengan keluhan yang tidak bisa diungkapkan. Air matanya seketika berkumpul di rongga matanya dengan bersikeras tidak mau menjatuhkannya.

"Berbeda di sisi mana? Ibu perlu mengenal Jianyue terlebih dahulu." Gu Zhishen tidak mengharuskan ibunya menerima Yun Jianyue sekarang.

Hubungan antara ibu mertua dengan menantu perempuan memang selalu adalah hubungan yang paling rumit di dunia ini, ditambah lagi Fu Wenqing sangat membenci perlakuan Yun Siwan, maka pandangan pertama yang terlihat mengenai Yun Jianyue menjadi buruk. 

Walau demikian, masalah seperti ini juga tidak boleh Gu Zhishen paksakan kepada ibunya. Ia harus mengatur kesempatan yang bagus dengan membiarkan Fu Wenqing bertemu dengan Yun Jianyue terlebih dahulu. Ia harus membuat kesempatan agar ibunya dapat mengenal karakter Yun Jianyue. Cara ini jauh lebih efektif daripada ia berusaha membujuk dengan mulutnya sekarang!

Sekarang kalau dirinya selalu berkata baik tentang Yun Jianyue, hal itu justru akan membuat Fu Wenqing semakin tidak suka dengan Yun Jianyue. Jadinya, ia sendiri akan mendapatkan hasil yang tidak sesuai ekspektasinya.

Malam ini, perasaan Gu Zhishen terasa rumit namun santai. Rasa santainya itu muncul karena ibunya sudah mengetahui kabar bahwa Yun Jianyue adalah istrinya. Dengan demikian, kedepannya ia juga tidak perlu sengaja menyembunyikannya lagi. 

Sedangkan masalah rumitnya adalah ibunya tidak suka dengan Yun Jianyue. Jadi, ia harus mengatur dengan baik hubungan antara ibunya dengan Yun Jianyue.

Malam ini, Fu Wenqing berbaring dengan rasa penuh kegelisahan di tempat tidurnya. Ia gelisah hingga tidak bisa tidur semalaman. Ia merasa sakit hati terhadap putranya yang telah merahasiakan pernikahannya itu, juga sakit hati dengan pilihan Gu Zhishen karena harus memilih Yun Jianyue yang berposisi paling buruk dan tidak pantas itu!

*****

Malam ini, Yun Jianyue justru terlihat sedang tertidur pulas. Dalam tidurnya ia sedang memimpikan sesuatu.

Di dalam mimpinya ia tinggal bersama Gu Zhishen, dan ibu mertuanya seperti ibu mertua jahat yang ada di film-film, selalu memerintahnya mencuci baju, memasak dan menyapu lantai. Tidak segan dalam mimpinya itu, ibunya bahkan memukul, memarahinya dan memberikan peringatan agar tidak memberi tahu Gu Zhishen.

Yun Jianyue terbangun dari mimpi buruknya pada tengah malam, kemudian ia pun tidak bisa kembali tidur lagi. Ia menepuk-tepuk dadanya sendiri dan menarik napas dalam-dalam, "Ibu mertua memang adalah makhluk paling menyeramkan di dunia ini..."