Fu Wenqing baru saja mau membuka mulut untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada Yun Jianyue, namun sudah terdengar suara rendah dari belakangnya, "Ibu..."
Mendengar suara ini, Yun Jianyue dan Fu Wenqing sama-sama menoleh ke belakang Fu Wenqing dan melihat Gu Zhishen sedang berjalan menuju mereka dengan cepat. Yun Jianyue yang melihat kehadiran Gu Zhishen, matanya pun menjadi cerah.
Alis mata Fu Wenqing malah mengerut, ia tidak menyangka Gu Zhishen bisa datang secepat ini.
Gu Zhishen mendekati meja mereka, ia melihat ke Fu Wenqing duluan kemudian ke Yun Jianyue. Melihat kondisi Yun Jianyue sepertinya tidak ada yang aneh, ia pun diam-diam menghela napas dengan lega.
Cahaya matanya sekali lagi memandang pada ibunya. Ia tidak pernah mengira tindakan ibunya bisa secepat ini, bahkan begitu panik untuk menemui Yun Jianyue.
Fu Wenqing tentu tahu dengan ketidaksenangan putranya tetapi ia tidak peduli, dengan enggan menyapu ke Yun Jianyue.
Sepertinya kata-katanya yang belum sempat keluar hanya bisa disimpan dulu sementara waktu.
Fu Wenqing berdiri dengan elegan, "Kini Zhishen sudah datang maka aku juga tidak mengganggu kalian lagi."
Yun Jianyue melihat ke Fu Wenqing dengan tatapan yang senang dan cerah, "Tante, Anda tidak mau duduk sebentar lagi?"
"Kamu nanti siang masih harus kerja maka aku juga tidak mengganggu pekerjaanmu lagi." Sudut bibir Fu Wenqing mengangkat sedikit, namun senyumannya itu sama sekali tidak tulus.
Gu Zhishen berkata dengan nada rendahnya, "Aku akan meminta Xu Shi mengantarmu."
"Tidak usah, He Huan akan mengantarku." Fu Wenqing dengan halus menolak penawaran Gu Zhishen.
"Tante, selamat jalan." Yun Jianyue menyapa Fu Wenqing meninggalkan cafe.
Ketika Yun Jianyue masih melihat ke punggung belakang Fu Wenqing, mata Gu Zhishen sudah menatap kepadanya, mengangkat alisnya dan bertanya, "Apa yang dikatakan ibuku kepadamu?"
"Tidak ada apa-apa juga! Hanya saja..." Yun Jianyue memikirkan sesuatu dan dengan jujur mengangkat tangannya yang masih memegang lembaran cek itu.
"Tante telah memberikanku hadiah pertemuan sebesar ini. Dulu kamu pernah bilang kalau setiap keluargamu yang akan membriku sesuatu maka kita harus menerimanya, kalau tidak sangat tidak sopan, jadinya aku pun menerimanya!"
Hah, cek?
Gu Zhishen melihat serangkaian angka nol yang indah di lembaran cek itu, cahaya matanya pun menggelap.
Berdasarkan pengetahuannya terhadap ibunya. Ibunya bukanlah jenis orang yang boros. Jadi, tidak mungkin akan memberikan hadiah pertemuan sebesar ini kepada Yun Jianyue terutama ketika ia masih tidak suka dengan menantunya ini.
Kecuali…...
Gu Zhishen segera mengetahui makna yang ada di belakang lembaran cek ini.
Hanya saja ia tidak mengerti, kenapa Yun Jianyue bisa mengira itu adalah hadiah pertemuan dari ibunya kepadanya? Pantas saja tadi wajah ibunya begitu buruk.
Yun Jianyue melihat Gu Zhishen tidak bicara untuk waktu yang lama. Dalam hatinya langsung menjadi bimbang, dengan hati-hati ia berkata, "Apa aku tidak seharusnya menerimanya?"
Gu Zhishen mendengar kata-katanya yang hati-hati, ia pun memberikan sebuah senyuman, "Tidak ada salahnya kamu menerimanya, kali ini kamu memberikan penampilan yang sangat bagus di depan ibuku!"
Gu Zhishen memikirkan bahwa sekarang Yun Jianyue telah salah mengira lembaran cek ini adalah hadiah pertemuan dari ibunya. Alhasil ia pun tidak punya pilihan lain selain menyimpan makna sebenarnya atas hal yang disadarinya.
Selain itu tidak salah juga bila ini dianggap sebagai hadiah pertemuan antara ibu mertua dengan menantunya. Lagi pula ketika bertemu dengan menantu perempuannya untuk pertama kali, memang harus ada hadiah pertemuan juga.
Gu Zhishen merasa tidak ada perlunya Yun Jianyue mengetahui hal yang sebenarnya, mungkin peribahasa "orang bodoh selalu dilindungi oleh Tuhan" memang ada benarnya, sehingga Yun Jianyue bisa hidup bahagia dan polos hingga sekarang.
Sebaliknya, Yun Jianyue yang mendengar pujian dari Gu Zhishen hanya merasa sangat senang, namun sedetik selanjutnya ia merasa keberatan dengan hadiah ini, "Tetapi aku juga tidak memerlukan uang sebanyak ini."
"Jadi maksudmu?" Gu Zhishen bertanya.
Yun Jianyue berpikir sebentar dan tiba-tiba mengatakan, "Bagaimana kalau kita menyumbang uang ini atas nama Tante saja?"
Yun Jianyue tidak sering melakukan kegiatan amal seperti ini, tetapi Yun Xiaotian selalu melakukan amal, ia sangat suka dengan perbuatan baik ayahnya yang membantu orang yang membutuhkan.
Gu Zhishen merasa kaget dengan pemikiran Yun Jianyue ini kemudian senyumannya pun semakin mendalam, "Kini cek ini sudah diberikan padamu maka kamu yang berhak memikirkan bagaimana memakai uang yang ada di dalam cek ini."
Yun Jianyue tahu Gu Zhishen mendukung keputusannya, senyumannya pun semakin bersinar dan ceria.
"Oh iya, kamu belum bilang kenapa kamu bisa tiba-tiba di sini? Bagaimana Tante bisa tahu hubungan kita? Kamu yang memberitahunya? Tante akan pergi mencari orang tuaku dan mengatakannya tidak? Bagaimana ini, aku belum sempat memberi tahu ayah dan ibuku..."
Yun Jianyue mengajukan serangkaian pertanyaan, semakin bertanya ia semakin gelisah, matanya yang jernih dipenuhi dengan kecemasan ketika ia melihat ke Gu Zhishen.
"Tidak usah khawatir, sebelum kita mengumumkannya, ibuku tidak akan mengatakan kepada siapapun apalagi kepada orangtuamu!" Gu Zhishen menangkap tangannya yang gemetaran dan masih menggenggam lembaran cek itu. Dengan nada suara yang penuh kekuatan dan kelembutan, ia menghiburnya, "Jangan takut, kalau memang ketahuan juga tidak ada apa-apanya, kita sudah menikah secara legal, mereka juga tidak mungkin memaksa kita bercerai, kan?"
Yun Jianyue memikirkan sifat ibunya itu, ia tidak berani meyakinkan kata-katanya, "Belum tentu!"
Gu Zhishen tidak melanjutkan pembicaraan ini.
Jika benar Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao menentang hubungan mereka, namun bagaimana cara mereka memutuskannya?
Lagi pula, gadis yang telah menarik perhatiannya ini, Gu Zhishen sama sekali tidak ada alasan untuk melepaskannya begitu saja.
Yun Jianyue kembali bekerja setelah pertemuan itu, Gu Zhishen juga kembali ke Bolun untuk menghadiri rapat. Sedangkan Fu Wenqing, ketika keluar dari cafe, dirinya tidak pulang ke rumah justru langsung pergi ke rumah sakit.
Fu Wenqing tahu, Gu Wei sudah tahu dari awal hubungan Gu Zhishen dan Yun Jianyue namun dirinya tetap membantu Gu Zhishen merahasiakannya kepadanya. Ia ingin bertanya dengan jelas kepadanya mengenai masalah ini!
Gu Wei tidak senang dengan kedatangan Fu Wenqing pada jam Istirahat siang, ia malah merasa jam istirahatnya telah terganggu. Ditambah lagi kedatangan Fu Wenqing adalah untuk mempertanyakan masalah Yun Jianyue, membuatnya semakin tidak senang.
"Ada masalah apa dengan Xiao Yueyue yang sebenarnya adalah adik Yun Siwan? Apa ada undang-undang yang menerapkan bahwa Zhishen tidak boleh menikah dengan Xiao Yueyue setelah berpacaran dengan Yun Siwan?"
"Ibu..." Fu Wenqing hampir muntah darah ketika mendengar kata-kata Gu Wei, "Zhishen awalnya seharusnya menikah dengan Yun Siwan, namun Yun Siwan malah melarikan diri dari acara pertunangan dan mempermalukan keluarga kita. Kini Zhishen menikahi adiknya, Yun Jianyue. Kalau masalah ini diketahui orang luar, apa ini tidak akan menjadi bahan tertawaan orang lain?"
Gu Wei membuang mukanya dengan sinis, ia pun menanggapinya dengan dingin, "Kamu tahu juga yang lari dari acara pertunangan itu adalah Yun Siwan. Lalu, apa kaitan masalah ini dengan Xiao Yueyue? Orang luar mau menertawakan atau tidak juga ada hubungan apa dengan keluarga kita! Lagi pula Zhishen menikahi Xiao Yueyue itu adalah keinginannya sendiri, tidak ada yang mengambil pistol menunjuk kepalanya dan memaksanya harus menikahinya!
Fu Wenqing tiba-tiba berdiri dari kursinya, melihat ke Gu Wei dengan menundukkan kepala, suaranya bagaikan diperas keluar dari tenggorokannya, "Apa benar tidak ada yang memaksanya? Anda benar-benar tidak tahu kenapa Zhishen yang sudah lajang selama sekian tahun ini bisa tiba-tiba mengatakan dirinya ingin menikah, apalagi setelah Anda didiagnosis menderita kanker Lambung?"
Gu Wei mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut Fu Wenqing, ekspresi wajahnya pun berubah. Sambil menekan area bagian jantungnya dan berkata, "Fu Wenqing, apa maksudmu? Maksudmu aku telah memanfaatkan penyakitku untuk mengancam Zhishen agar cepat-cepat menikah?"
Fu Wenqing menyadari bahwa emosi ibunya mulai naik. Dengan memikirkan kesehatannya, ia pun mengurungkan niatnya untuk menanggapinya lebih keras lagi. Ia pun menolehkan kepalanya ke samping, "Aku tidak bermaksud mengatakan begitu, tetapi Zhishen selama ini tidak pernah melepaskan status kelajangannya itu. Dia tidak mungkin tiba-tiba melepaskan status lajangnya dan tiba-tiba menikah begitu saja."
Pasti ada sesuatu yang mendorongnya melakukan tindakan ini.
"Tetapi tuduhanmu itu sudah jelas sekali!" Gu Wei memeras semua kekuatannya ketika mengatakan kalimat itu, kemudian badannya seketika menjadi kaku dan dirinya pun pingsan.
Fu Wenqing melihat Gu Wei tiba-tiba pingsan di hadapannya, dalam seketika ia terpana. Kemudian dengan panik dan takut ia berteriak, "Ibu, ibu... dokter... dokter, suster, cepat tolong..."
Ketika Gu Zhishen mendapat pemberitahuan dan bergegas ke rumah sakit, Gu Wei masih di dalam ruang operasi dan belum keluar. Di saat yang sama, Fu Wenqing sedang berdiri di luar pintu ruang operasi.
"Apa yang kamu katakan kepada nenek?" Gu Zhishen bertanya sambil mengerutkan alisnya, wajahnya tegang dan sangat mengerikan.
Fu Wenqing merasa bersalah namun tidak mengaku di depannya. Cahaya matanya memancarkan rasa keragu-raguan, "Aku juga tidak mengatakan apa-apa dengannya, hanya menjenguknya saja..."
"Kamu bertengkar dengannya karena masalah Jianyue?" Gu Zhishen segera mengatakan kebenarannya, tatapannya yang suram dan mengerikan mengarah ke Fu Wenqing sambil mengalirkan aura yang dingin.
"Aku..." Fu Wenqing ingin menjelaskannya tetapi tidak tahu harus cara menjelaskannya dengan tepat, ia hanya bisa mondar-mandir di tempat.
"Kamu harusnya tahu kondisi nenek, kenapa masih merangsang emosinya pada saat ini?"
"Zhishen, apa maksudmu itu? Orang yang berbaring di dalam itu adalah ibuku, tidak mungkin aku berharap terjadi sesuatu yang buruk padanya..."
Kalimat yang belum diselesaikan itu sudah dipotong oleh Gu Zhishen, "Bukan ibu kandung, bukankah begitu?!"