Ketika Gu Wei keluar dari ruang operasi, dokter menyatakan bahwa dirinya sudah terlepas dari kondisi berbahaya, kemudian Gu Wei pun dibawa balik ke kamar pasiennya
Fu Wenqing ingin tinggal di rumah sakit tetapi Gu Zhishen membujuknya pulang. Ia merasa bahwa cukup dirinya saja yang menjaga neneknya di sini untuk semalam..
Gu Zhishen pun menyuruh Xu Shi mengantar Fu Wenqing pulang ke rumah untuk istirahat.
Subuh jam 3 pagi, Telepon seluler Gu Zhishen berbunyi. Ia terbangun meninggalkan kamar pasien dan berdiri di luar koridor untuk mengangkat panggilan itu. Telepon itu adalah panggilan dari luar negeri, ia menjawab dengan singkat dan memutuskan panggilan itu.
Ketika ia berniat membalikkan badan dan kembali ke kamar pasien, langkahnya tiba-tiba berhenti, matanya yang tajam menatap ke bonsai yang tidak jauh darinya.
Gu Zhishen meringankan suara langkahnya dengan perlahan dan berjalan menuju bonsai itu. Ketika masih tersisa satu langkah, ia tiba-tiba mengulurkan tangannya menangkap orang yang bersembunyi di belakang bonsai itu.
Pihak lain yang ada di belakang bonsai ini hampir teriak keluar karena terkejut dengan situasi ini. Kemudian ia terpikir bahwa ini adalah rumah sakit, ia pun menggigit bibir bawahnya untuk menghalangi suara teriakannya keluar dari mulutnya.
Gu Zhishen tertegun, "Jianyue? Kenapa kamu bisa di sini?"
Mata Yun Jianyue yang cerah menatap kepada Gu Zhishen, bersinar terang dibawah lampu dan menerangi kegelapan ini.
"Bai Chang'an menghubungiku, ia bilang nenek telah masuk ke ruang operasi. Jadi aku datang mencemaskannya dan ingin melihat keadaannya!"
Sebenarnya kata asli Bai Chang'an seperti ini, "Kakak Ipar, Nenek Kakak hari ini telah masuk ke ruang operasi. Meskipun sudah diselamatkan, tetapi perasaan kakak sekarang pasti sangat buruk. Laki-laki sangat lemah ketika menghadapi masalah seperti ini, dan sangat membutuhkan perhatian perempuan yang penuh kasih sayang keibuan! Kakak Ipar, kami menyerahkan kakak kepadamu sekarang."
Setelah Bai Chang'an memutuskan teleponnya, Yun Jianyue tidak bisa berpikir normal lagi. Ia pun segera berangkat ke rumah sakit. Padahal dirinya tahu kalau nenek sudah tidak apa-apa tetapi ia tetap merasa gelisah memikirkan Gu Zhishen. Ia merasa bahwa perkataan Bai Chang'an ada benarnya dan mengira Gu Zhishen sedang terpuruk dalam kesedihan.
Memikirkan Gu Zhishen akan sedih, hati Yun Jianyue juga ikut sedih dan sakit.
Gu Zhishen mengerutkan alis matanya, dasar brengsek si Lao Er itu. Aku akan memperhitungkan masalah ini dengannya nanti.
Gu Zhishen melihat penampilan Yun Jianyue. Mungkin karena tadi terlalu buru-buru, ia hanya mengenakan sebuah jaket. Penampilannya sedikit berantakan dan di bawah kakinya…...
Satu kakinya memakai sandal rumah, sedang satu kakinya tidak mengenakan alas kaki apapun.
"Bagaimana kamu bisa keluar?" Gu Zhishen ingat Chen Xiaoxiao membatasi waktu keluar masuk rumah Yun Jianyue.
Yun Jianyue mengikuti tatapan Gu Zhishen dan melihat ke kakinya yang telanjang itu. Dengan malu-malu ia segera menyembunyikan kakinya yang telanjang itu ke belakang kakinya yang memakai sandal rumah, "Aku… menyelinap keluar dari rumah."
Ternyata, untuk mencegah orang tuanya mengetahui tindakannya. Hal pertama yang dilakukannya adalah meretas CCTV rumahnya dulu. Kemudian mencabut alarm keamanan rumah dan menghindari petugas keamanan yang menjaga malam ini. Ketika ia memanjat dinding untuk keluar dari rumahnya, sandal rumahnya yang imut pun tanpa sengaja jatuh di sana.
Gu Zhishen sepertinya bisa menebak tindakan Yun Jianyue ini, kemudian ia bertanya lagi, "Terus tadi kamu sedang menghindari apa?"
"Perawat rumah sakit mengatakan kalau waktu menjenguk pasien sudah lewat, tidak membiarkan aku masuk sehingga aku hanya bisa diam-diam menyelinap masuk."
Oh, Yun Jianyue ternyata berusaha menghindar dari perawat rumah sakit, sungguh usaha yang melelahkan.
Mata Gu Zhishen yang jernih menatap ke wajah Yun Jianyue yang bersih dan cantik itu. Ia memikirkan bahwa istrinya ini telah diam-diam melanggar perintah ibunya dan datang ke sini. Bahkan, ia juga kehilangan satu pasang sandal rumahnya. Kemudian dihalangi perawat tidak bisa naik ke atas, ia berusaha diam-diam masuk ke rumah sakit membuat dirinya begitu kotor dan semua ini dilakukannya karena Gu Zhishen seorang. Menyadari hal itu, dalam seketika hati Gu Zhishen pun melembut dan sangat tersentuh.
Kedua lengannya yang kuat pun membuka lebar dan memeluk Yun Jianyue ke dalam pelukannya.
Yun Jianyue yang tiba-tiba terperangkap di dalam pelukannya termenung selama sepuluh detik, kemudian hatinya yang gelisah pun akhirnya melega.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Yun Jianyue sangat khawatir keadaan Gu Zhishen tetapi juga merasa tindakan dirinya terlalu berani.Dengan menyelinap keluar kamar pada tengah malam ini, kejadian ini adalah hal pertama baginya untuk melakukan hal semacam ini. Ia sendiri pun sulit untuk mempercayainya usahanya ini.
Namun sekarang ini ia berada di dalam pelukan Gu Zhishen, kenyamanan dan kehangatan dari pelukannya membuat Yun Jianyue merasa bahwa semua ini sepadan.
"Apa kamu tidak sekalian membawa otakmu keluar?" Mulut Gu Zhishen yang menempel di telinganya kemudian mengatakan, "Dihalangi oleh perawat tidak bisa naik ke atas, kenapa tidak mau menelponku saja, atau kamu juga bisa melaporkan namaku?"
Gu Zhishen, dengan nama ini sebenarnya sudah cukup membuatnya bebas bertindak di seluruh kota Harbin.
"Ugh..." Yun Jianyue dalam seketika sangat ingin menghilang dari udara, "Aku tadi terlalu panik tidak memikirkannya."
Gu Zhishen tidak bisa menahan sudut bibirnya, ia mengaitkan sebuah senyuman yang menawan. Dalam hatinya ia merasa bahwa istri kecilnya ini sungguh bodoh tetapi bersamaan dengan itu terlihat keimutan yang menggelikan!
Setelah ia dipeluk Gu Zhishen hingga sedikit terangkat ke udara oleh kedua lengan kuatnya, Gu Zishen sudah pasti tidak akan membiarkannya pulang secepat itu. Diluar itu, ia masih cemas dengan keadaan nenek yang ada di rumah sakit, maka cara yang paling efektif adalah menginstruksi Xu Shi mencarikan hotel yang ada di sekitar rumah sakit dan memesan satu kamar untuk istirahat di sana malam ini.
Karena jarak antara hotel dan rumah sakit sangat dekat, maka Gu Zhishen juga tidak melepaskannya. Ia menggendongnya sambil berjalan menuju hotel yang dipesankan Xu Shi. Pada tengah malam ini, meskipun jalanan sudah sepi namun Yun Jianyue tetap merasa sangat malu dan menutup wajahnya di gendongannya.
Xu Shi membukakan pintu kamar mereka dan memasukkan kartu kunci pintu di tempatnya. Seketika semua lampu kamar menyala dan ia langsung pamit mundur dari kamar.
Gu Zhishen dengan hati-hati meletakkan Yun Jianyue di atas sofa, kemudian ia membalikkan badannya dan mengambil sandal dari rak sepatu dan berjalan kembali kepadanya.
Yun Jianyue mengangkat tangannya mau menerima sandal dari tangan Gu Zhishen, tetapi tidak disangkanya…...
Gu Zhishen tidak memberikan sandal kepadanya, ia justru menjongkokkan badannya dan jari tangannya yang panjang memegang kaki Yun Jianyue. Saat disentuh oleh tangannya, suhu panas dari jari-jarinya membuat napas Yun Jianyue menjadi tidak lancar.
Suhu jarinya itu bagaikan mengalir ke lubuk hatinya lewat sentuhan kulit kakinya itu, jantung Yun Jianyue mendebar dengan kencang, wajahnya juga menjadi merah pekat dalam seketika.
Gu Zhishen memegang kaki Yun Jianyue, tangannya yang satu lagi dengan ringan menepuk telapak kakinya yang kotor itu untuk membersihkan debu dan tanah dari kakinya.
Tindakannya yang lembut dan teliti ini membuat hati Yun Jianyue terpesona kepadanya.
Tidak pernah ada yang memperlakukan dirinya seperti ini, dan ia juga tidak pernah tahu tindakan membersihkan kotoran kaki yang elegan, seksi dan mempesona seperti yang dilakukan oleh Gu Zhishen.
Udara yang ada disekitarnya tampak dipenuhi dengan gelembung merah jambu yang manis.
Setelah Gu Zhishen selesai memakaikan sandal, ia pun mengangkat kepalanya dan melihat bahwa Yun Jianyue sedang melihat kepadanya dengan tatapan yang dalam dan mempesona.
"Kedepannya aku panggil kamu Shenshen bagaimana!" Yun Jianyue menatap lurus kepadanya, nada suara yang manis terdengar begitu nyaman di telinga.
"Ng?" Gu Zhishen mengerutkan alisnya, apa itu Shenshen?
"Aku suka memanggil orang yang aku sukai dengan memanggil akhir namanya dua kali. Jadi, mulai hari ini aku akan memanggilmu Shenshen, Bagaimana!" Sekali lagi Yun Jianyue bertanya kepadanya, takut Gu Zhishen tidak suka dengan panggilan ini. ia berhenti sejenak dan kemudian menambahkan, "Atau Zhizhi, Gugu?"
Gu Zhishen terdiam dan merasa bahwa istrinya memang punya pemikiran yang unik.
Yun Jianyue yang melihatnya diam saja, matanya memancarkan sejenak kekecewaan, "Kamu tidak suka semuanya, ya?"
Yun Jianyue ingin memanggilnya dengan panggilan yang lebih spesial, memanggil nama sepertinya terasa kurang akrab.
"Shenshen saja." Meskipun Gu Zhishen tidak suka dengan panggilan konyol seperti ini, namun kalau Yun Jianyue menyukainya, juga bukan masalah.
"Benarkah?" Mata Yun Jianyue seakan bersinar cerah dan segera memeluk lehernya dengan kedua tangannya, "Shenshen, kamu baik sekali!"
Telapak tangan Gu Zhishen yang besar dan hangat mengelus rambut hitamnya yang bersandar di belakang punggung Yun Jianyue. Sekejap sudut bibirnya pun mengaitkan sebuah senyuman yang bermakna.
Yun Jianyue, panggilan ini kamu yang mau, kedepannya jangan sampai menyesal!
Esok paginya, ketika Yun Jianyue masih tertidur pulas di pelukan Gu Zhishen. Ia belum menyadari bahwa dirinya telah menjadi tokoh utama di berita koran pagi ini yang menggemparkan masyarakat kota Harbin.
Isi beritanya pun penuh kontrovesi
Putri bungsu dari keluarga Yun, pemilik perusahaan marga Yun tengah malam ini bertemu dengan Presiden perusahaan Grup Bolun, Gu Zhishen. Keduanya telah menginap di hotel dengan satu kamar untuk satu malam.
Skandal buruk keluarga kalangan atas, adik ipar keluarga Yun jatuh cinta dengan kakak iparnya, Gu Zhishen. Kedua orang tersebut berkencan pada tengah malam, apakah Yun Siwan dapat menahan pukulan sebesar ini?!