Masa cuti Yun Jianyue pun telah berakhir. Saat waktu istirahat pada hari pertama ia masuk kerja, ia menerima satu panggilan kantor bahwa ada yang mencarinya.
Yun Jianyue merasa aneh, 'siapa yang mencariku?' Ia turun ke lantai bawah kemudian melihat seorang perempuan yang memakai baju setelan, rambutnya diikat dan disisir dengan rapi seperti rambut pramugari berdiri di sana. Ketika perempuan itu melihatnya muncul, ia pun menyapa dengan sopan, "Nona Yun, selamat siang, namaku He Huan, Nyonya kami mau bertemu dengan Anda."
"Nyonya?" Yun Jianyue semakin penasaran, ia tidak mengingat dirinya mengenal dengan Nyonya suatu keluarga yang kelihatannya sangat penting, "Siapa Nyonya kalian? Apa aku mengenalnya?"
"Nona Yun akan segera tahu setelah mengikutiku." Usia He Huan kurang lebih 40 tahunan, dirinya tampak khidmat dan serius, "Nyonya kami sudah menunggu Anda di cafe itu."
Yun Jianyue mengikuti He Huan ke cafe yang ada di sebelah gedung perusahaan dengan penuh penasaran. Seluruh ruangan cafe hanya ada satu meja yang diduduki oleh seseorang, He Huan hanya mengantarnya ke depan pintu. Tidak memerlukan isyarat dari He Huan, ia juga sudah tahu orang yang duduk di meja itulah yang dinyatakan sebagai "Nyonya" itu.
Nyonya yang duduk di dalam posisi itu mengenakan Cheongsam berwarna merah, kelihatan bermartabat dan elegan. perempuan itu juga memakai riasan wajah yang ringan menutupi garis-garis usianya namun juga tidak terlihat terlalu norak.
Yun Jianyue berjalan menuju meja itu, ketika ia melihat wajahnya, alis matanya sedikit mengerut, ia sepertinya tidak mengenal Nyonya ini sebelumnya!
Biasanya ia sangat jarang mengikuti acara perkumpulan bersama ibunya, sehingga ia merasa dirinya akan jarang dikenal oleh para perempuan paruh baya kalangan atas.
Perempuan itu juga sudah melihat kemunculannya, bibirnya meremas sedikit, dengan elegan ia membuka mulutnya, "Silahkan, aku memperkenalkan diri dulu, aku adalah ibu dari Gu Zhishen."
Astaga, Ibunya Gu Zhishen?
Pupil mata Yun Jianyue yang hitam segera membesar, otaknya pun kosong dalam seketika, jantung kecilnya juga mendebar dengan kencang.
Kenapa ibu Gu Zhishen bisa tiba-tiba mencari dirinya?
Yun Jianyue merasa sangat tegang hingga sesak napas di dalam hatinya, namun ia masih bisa berusaha mengendalikan ekspresinya. Sambil menghela napas, dengan sopan ia menyapanya, "Tante, selamat siang."
Fu Wenqing menganggukkan kepalanya, "Duduklah."
Mendapatkan ijin dari Fu Wenqing kemudian Yun Jianyue baru duduk di tempat duduk yang ada di depannya.
Fu Wenqing melihat ke Yun Jianyue dengan teliti, fitur wajahnya cantik, kulitnya putih halus, terlihat cukup bagus. Namun melihatnya mengenakan pakaian kerja, ia sudah tidak bisa melihat sesuatu yang lebih banyak lagi. Secara keseluruhan, ia hanya bisa dinilai di tingkat "masih pantas dilihat".
Fu Wenqing tidak mengerti hal yang bagus dari Yun Jianyue ini layak membuat putranya menikahinya tanpa sepengetahuan dirinya terlebih dahulu.
Bagaimanapun ia melihatnya, ia tetap masih tidak bisa mengerti.
Yun Jianyue tahu bahwa Fu Wenqing sedang menyelidiki dirinya sehingga ia juga tidak bertindak tertutup dan membiarkannya menatapnya.
Ada satu pepatah yang mengatakan, "menantu jelek tetap harus bertemu dengan ayah dan ibu mertua". Ya, ia tetap harus mengalami kejadian ini. Hanya saja dengan kemunculan mimpinya semalam, apa hal ini bukan suatu kebetulan? Pagi ini ia baru saja memimpikan ibunya Gu Zhishen menganiaya dirinya, dan sekarang ini ia sudah bertemu dengannya.
"Kamu sudah menikah dengan Zhishen." Akhirnya tetap Fu Wenqing yang membuka mulut duluan.
"Betul, Tante." Yun Jianyue menjawab dengan sopan dan patuh.
"Orang tuamu tahu, mereka setuju?"
Wajah Yun Jianyue sedikit membeku, diam-diam mengambil napas kemudian menjawab, "Saya masih belum mendapatkan kesempatan untuk memberitahukan masalah ini kepada mereka."
Ketika kesempatan yang pas itu datang, ia pasti akan memberitahukan kepada mereka!
Mendengar hal itu, Fu Wenqing langsung mengerutkan alis matanya dan bertanya lagi, "Orang tuamu bahkan tidak mengetahui masalah ini, apa kamu tidak merasa keputusan mu mengenai hal ini terlalu tergesa-gesa?"
Yun Jianyue menggigit bibir bawahnya, tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini.
Sejujurnya hal ini bukan hanya bisa dijelaskan sebagai tergesa-gesa dan ceroboh saja, namun pernikahan ini benar-benar pantas disebut sebagai tidak masuk akal.
Tetapi Yun Jianyue juga tidak mungkin mengatakan bahwa dirinya pada hari itu telah mabuk hingga tidak menyadari hal ini, dan ketika ia bangun esok harinya, ia sudah melihat akta nikah dirinya bersama putranya.
Fu Wenqing melihat Yun Jianyue menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun. Dalam hatinya pun merasa tidak nyaman, semakin merasa Yun Jianyue ini tidak cocok dan tidak pantas untuk putranya, Gu Zhishen.
Kesunyian ini berlanjut sejenak, Fu Wenqing mengambil sebuah cek dari tasnya dan mendorong ke hadapan Yun Jianyue.
Kuku yang dicat merah masuk ke tatapan Yun Jianyue. Ia disodorkan sebuah cek yang dalam pandangan pertama tidak tahu jumlah angka nol di belakangnya. Cek itu seakan sedang dilemparkan kepadanya. Mendapat perlakuan seperti itu, Yun Jianyue mengangkat kepalanya dan melihat ke Fu Wenqing dengan bingung. Ia tidak mengerti maksud dari sikapnya itu.
Fu Wenqing mengangkat dagunya dengan angkuh, dengan ringan ia mengatakan, "Aku tahu perusahaan Yun tidak kekurangan uang, namun ini hadiah kecil dariku, silahkan diterima."
Yun Jianyue memeras bibirnya, merasa ragu apakah dirinya mau mengambil cek ini atau tidak, "Tante, Anda sepertinya tidak perlu begitu baik."
"Ambil saja, orang pintar mengambil tindakan pintar, aku rasa kamu adalah orang yang pintar." Fu Wenqing adalah putri dari keluarga kalangan atas, kata-kata vulgar yang tidak bermoral tidak akan keluar dari mulutnya itu.
Sikapnya sekarang sudah jelas, ia tidak suka dengan Yun Jianyue, tidak bisa menerima Yun Jianyue sebagai menantu perempuannya. Ia berharap Yun Jianyue bisa mengambil uang itu dan meninggalkan Gu Zhishen.
Kalau Yun Jianyue merasa uang yang ditawarkannya terlalu sedikit, ia juga bisa menambahkannya.
Selain itu, ibunya merasa bahwa melihat dari sosok Yun Jianyue, keluarga Yun tidak begitu menyayangi dan memperdulikan anak bungsu ini. Hal itu membuatnya seperti seorang yang tidak memiliki pengalaman sosial dan tidak berpengetahuan dasar.
Yun Jianyue melihat pada cek yang ada di hadapannya. Ia sedang menghitung dengan teliti banyaknya angka nol yang ada di belakang angka "5" itu. Dalam hatinya menghitung lima, lima puluh, lima ratus, lima ribu, lima puluh ribu, lima ratus ribu, lima juta.
Lima juta Yuan!
Kalau bukan karena Yun Jianyue masih harus menjaga sikapnya saat ini, ia pasti sudah meloncat dari kursinya.
Hadiah pertemuan ini apa tidak terlalu besar?
Apa anggota keluarga Gu ketika memberikan hadiah pada seseorang memang begitu boros?
Setelah merasakan senangnya, namun Yun Jianyue sadar bahwa dirinya tidak boleh mengambil hadiah pertemuan sebesar ini. Ia mengingat lagi dengan kata-kata Gu Zhishen sebelumnya ketika memakaikan gelang tangan kepada pergelangan tangannya, ia mengatakan bahwa "Kalau dikasih maka kamu ambil saja, jangan tidak sopan."
Kini tante mau memberikannya hadiah pertemuan sebesar ini, kalau ia menolaknya sepertinya kurang bagus.
Akhirnya Yun Jianyue mengambil keputusan untuk menerimanya!
Ketika Fu Wenqing melihat Yun Jianyue mengambil cek itu, ia pun mencibir di dalam hatinya. Dengan sangat menghina ia berpikir bahwa gadis seperti ini bisa menjadi rasa malu bagi keluarga Gu Zhishen.
"Terima kasih tante telah memberikan saya hadiah pertemuan sebesar ini, maka saya juga tidak akan menolak kebaikanmu dan menerima dengan murah hati! Anda dan nenek sungguh sangat baik kepadaku!"
Yun Jianyue berpikir dirinya kemarin masih bermimpi ibu Gu Zhishen adalah ibu mertua jahat, sungguh tidak baik!
Ketika Fu Wenqing mendengar Yun Jianyue mengatakan kata "Hadiah pertemuan" itu, senyuman penghinaan yang ada di sudut bibirnya pun membeku dalam seketika. Apalagi kalimat terakhirnya itu, membuatnya sungguh tidak bisa mengatakan apapun lagi.
Apanya yang "Hadiah pertemuan"? Apanya yang "Kebaikanmu"?
Yun Jianyue mengira cek ini adalah hadiah pertemuan ibu mertua kepada menantu perempuan?
Cek ini diberikan dengan tujuan agar Yun Jianyue bisa menerimanya dan segera meninggalkan Gu Zhishen, gadis ini benar-benar tidak mengerti atau hanya pura-pura bodoh saja?
Fu Wenqing dalam seketika tidak tahu harus membuat reaksi yang tepat. Tiba-tiba ia merasa dibuat marah tanpa alasan olehnya. Dengan geram ia mengambil gelas air yang di depannya dan langsung meminumnya hingga mau habis. Ia ingin menenangkan dirinya sendiri.
Mata Yun Jianyue yang polos dan jernih melihat ke Fu Wenqing dan merasakan bahwa ada yang salah dengan sikap Fu Wenqing. Dengan penuh perhatian ia bertanya, "Tante, Anda tidak apa-apa? Apakah Anda kepanasan?"
Padahal ia sendiri merasa bahwa suhu ruangan tidak terlalu panas.
Dalam hati Fu Wenqing ia mencibir ringan, 'Panas apanya? jelas-jelas karena dirimu ini!'
Fu Wenqing menatap ke Yun Jianyue, sepertinya ia terlalu menganggap enteng Yun Jianyue ini. Ia merasa gadis ini tidak sepolos sama sekali dari penampilannya itu.
Yun Jianyue melihat gelas airnya telah kosong, ia mengambil inisiatif mengisi air ke gelasnya, "Tante, lain kali jika mau bertemu denganku, Anda boleh menghubungiku secara langsung, tidak perlu sengaja datang, cuaca sudah mulai panas, Anda jangan berbolak-balik lagi."
Ternyata Yun Jianyue masih belum memahami situasinya. Andaikan ia tidak berkata seperti ini, tentu suasana masih terasa baik-baik saja. Namun begitu ia membuka mulutnya, Fu Wenqing menjadi semakin marah.
Fu Wenqing langsung merasa terpuruk. Ia jadi merasa bahwa pernah melakukan suatu kesalahan yang besar hingga membuatnya mendapat masalah seperti ini. Ia tidak menyangka bahwa dirinya harus menghadapi gadis yang seperti ini.
Namun dalam hatinya tetap bersikeras untuk melarang hubungan mereka berdua. Hubungan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, ia harus mengatakannya dengan jelas!
Jika gadis ini bermaksud berpura-pura di depannya, maka jangan salahkan dirinya menggunakan kata-kata yang kurang sopan!
"Yun Jianyue...!!!"