Yun Jianyue masih saja tertegun dan kaget dengan kedatangan Gu Zhishen di rumahnya. Ia sungguh panik melihat ke Gu Zhishen. Gigi putihnya menggigit bibir bawahnya, merasa sangat bersalah ia memanggilnya, "Kakak ipar..."
Gu Zhishen tidak mengatakan apapun, dan juga kini Su Xu sudah berjalan menuju mereka bertiga di ruang tamu. Di tangannya masih membawa hadiah-hadiah yang disediakannya yang jelas-jelas adalah menantu yang mengunjungi rumah pacar untuk pertama kalinya.
Mereka berdua saling memandang dengan tatapan yang berbeda.
Tatapan Su Xu adalah kaget, ia tidak menyangka bisa melihat Gu Zhishen di sini, ia merasa aneh.
Sedangkan Gu Zhishen, tatapannya tetap tidak berekspresi, bagaikan sudah tahu dengan kedatangan Su Xu dari awal.
Suasana dalam seketika menjadi canggung dan aneh, apalagi Yun Jianyue yang ada di bawah tatapan dingin Gu Zhishen itu. Ia sungguh canggung sekali dan ingin menyembunyikan dirinya sendiri!
Tatapan Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao pun saling bertemu, merasa suasana ketiga anak ini sepertinya ada yang aneh.
"Jianyue, tidak memperkenalkannya dulu?" Yun Xiaotian berdeham dan membuka mulut duluan untuk memecahkan suasana yang aneh ini.
Yun Jianyue bagaikan terbangun dari mimpi, di bawah tatapan Gu Zhishen yang tajam, ia dengan canggung memperkenalkan sesama, "Ayah ibu... Kakak ipar, ini adalah... adalah..."
"Paman, Tante, Tuan Gu, selamat sore, saya adalah pacar Jianyue, namaku Su Xu."
Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao hanya menganggukkan kepala mereka dengan membalas, "Selamat sore..."
Sedangkan Gu Zhishen sama sekali tidak menoleh ke arahnya, tatapannya tetap berada pada Yun Jianyue.
"Su Xu, ini adalah orang tuaku, dan ... kakak ipar!" Yun Jianyue dengan susah menyelesaikan perkenalan ini.
Ketika Gu Zhishen sekali lagi mendengar Yun Jianyue memanggilnya "Kakak ipar", matanya pun menggelap dan aura dinginnya pun mulai menyebar.
"Paman, tante, ini adalah hadiah yang saya sediakan, harap kalian bisa menyukainya." Su Xu menyerahkan hadiah yang disediakan dengan kedua tangannya kepada orang tua Yun Jianyue.
Namun Chen Xiaoxiao tidak mengambilnya, ia memberikan sebuah lirikan kepada Bibi Wen yang berdiri di sampingnya. Bibi Wen sudah bekerja di rumah mereka pada waktu yang lama, ia pun tahu dengan arti lirikan Chen Xiaoxiao itu. Ia segera ke depan mengambil hadiah itu dari tangan Su Xu, "Berikan padaku saja."
Senyuman Su Xu sedikit membeku, tetapi ia tetap memberikannya ke Bibi Wen dengan sopan.
Sama sekali tidak bermaksud melihat hadiah yang dikasihnya, inikah yang disebut keluarga kalangan atas? Sombong sekali!
Ketika Bibi Wen mau membawa hadiah itu ke belakang, Gu Zhishen yang diam semenjak kedatangan mereka tiba-tiba mengatakan, "Apa yang dibawakan oleh Pak Su? Saya sungguh tidak sopan, bertamu ke rumah mertua tetapi tidak menyiapkan hadiah."
Langkah Bibi Wen berhenti seketika, Yun Jianyue segera melihat ke arah Gu Zhishen. Di dalam matanya mengatakan ia tidak mengerti dengan tindakannya itu, apa yang ingin dilakukannya?
Memang keterhubungan Gu Zhishen pada keluarga Yun sebenarnya bukan karena dirinya sendiri. Semua bermula dari Yun Siwan yang tiba-tiba pulang ke rumah dan bilang mau menikah dengan Gu Zhishen.
Pernyataannya ini membuat Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao sangat terkejut dan tidak pernah mendengar bahwa anaknya memiliki seorang pacar. Tentu mereka berdua merasa aneh mendengar permintaan ingin menikah itu. Apalagi saat mengetahui bahwa pasangannya adalah Gu Zhishen yang kekuasaannya meliputi seluruh kota Harbin itu!
Sebelum acara pertunangan di mulai, kedua keluarga sudah mengadakan sebuah pertemuan resmi. Saat itu karena Yun Jianyue tiba-tiba ada pekerjaan, sehingga ia tidak menghadiri acara tersebut. Setelah pekerjaannya selesai, para orang tua Keluarga Gu sudah pulang dan hanya melihat Gu Zhishen yang masih bertahan dalam acara itu.
Dalam hati, Yun Xiaotian sebenarnya tidak ingin anaknya menikah dengan Gu Zhishen. Namun karena Yun Siwan memiliki keinginan yang kuat, maka ia pun menyetujuinya. Selain itu, dari segi bisnis, perusahaannya juga tidak memiliki kerja sama dengan perusahaan Gu Zhishen.
Namun saat mendengar penilaian orang luar bahwa Gu Zhishen memiliki kemampuan berbisnis yang bagus. Yun Xiaotian pun menyetujui bujukan anak perempuannya dan bersedia mengadakan pernikahan dengannya.
Kemudian segala sesuatu tentang acara pertunangan diatur oleh Zeng Pei. Gu Zhishen sendiri masih sibuk dengan pekerjaannya dan tidak pernah bertamu lagi ke rumah keluarga Yun. Oleh sebab itu, belum pernah ada yang namanya hadiah pertemuan antara Gu Zhishen dengan keluarga Yun..
Sayangnya, Yun Siwan malah melarikan diri dari acara pertunangan itu dan tidak ditemukan sampai sekarang. Tindakan ini sangat mempermalukan keluarga Gu. Meskipun kedua keluarga berusaha memendam berita ini agar tidak diketahui orang luar, tetapi Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao tetap merasa bersalah kepada Gu Zhishen.
Alhasil saat mendengar kata-kata Gu Zhishen yang seperti itu, hati mereka pun mengerat. Dirinya tidak marah saja, mereka berdua sudah sangat berterima kasih, apalagi sampai memikirkan hadian pertemuan itu lagi.
"Sesama keluarga, tidak harus seperti itu!" Yun Xiaotian menjawab dengan nada rendahnya. Matanya melihat ke arah Su Xu, berkata dengan tidak menunjukkan banyak ekspresi, "Lain kali bila datang, kamu juga tidak perlu bawa barang lagi."
"Saya akan mendengarkan kata-kata Paman." Sikap Su Xu di hadapan mertua sangat rendah hati dan sopan. Ia tidak ingin membuat kesalahan apapun.
Chen Xiaoxiao sepertinya telah mendengar inti dari kalimat yang dikatakan Su Xu. Ia pun tersenyum, "Karena ini adalah hadiah dari Su Xu, mari kita melihat apa yang dibawakannya."
Su Xu sendiri sebenarnya merasa sedikit kesal. Namun ia berusaha terlihat tersenyum dengan manisnya.
Apalagi melihat Chen Xiaoxiao sama sekali tidak berniat mau mengambil hadiah dari tangannya. Namun saat mendengar satu kata Gu Zhishen saja, ia mengatakan mau membuka hadiahnya, ini jelas-jelas adalah tindakan yang membedakan tinggi rendah status seseorang.
Bibi Wen mendengarkan kata-kata Chen Xiaoxiao, ia segera meletakkan hadiah itu di meja dan membukanya satu-satu.
Yun Jianyue juga tidak enak terdiam di tempat, "Ibu, ini adalah produk perawatan kulit yang dibelikan Su Xu kepadamu. Ayah, Su Xu membelikanmu daun teh dan catur Xiangqi!"
Chen Xiaoxiao langsung mengerti ketika ia melihat produk perawatan kulit itu, "Terima kasih."
Su Xu menjawab, "Tidak tante, asal tante menyukainya."
Mata Yun Xiaotian melanda pada daun teh dan catur Xiangqi, mengulurkan tangannya mengambil catur itu dan membukanya, catur itu terbuat dari pohon yang sudah tua, anak catur dan papan caturnya diukir dengan bulat halus dan kilat. Hal ini juga menyebarkan sedikit aroma cendana, ia pun menganggukkan kepalanya, "Catur ini bagus, bagus!"
Yun Jianyue baru saja mau mengatakan sesuatu, sudah didahului oleh seseorang, "Benar-benar adalah barang-barang yang kecil!"
Barang-barang yang diletakkan di sini, yang paling mahal adalah catur yang ada di tangan Yun Xiaotian. Tetapi, harganya juga tidak cukup untuknya bermain satu kali permainan Mahjong.
Ini jelas-jelas adalah sebuah penghinaan, bagaimana Su Xu tidak bisa memahami intinya itu, mukanya pun segera berubah.
Yun Jianyue juga merasa kata-kata Gu Zhishen sudah keterlaluan, apa yang dimaksud dengan "barang-barang kecil", meskipun barang-barang ini harganya tidak seberapa, tapi berharga mahal bagi sebuah hati yang tulus, apa dia mengerti?
"Ayah, bukannya kamu selalu mengajariku, hadiah tidak bisa menilai dari harga tetapi dari ketulusan seseorang ketika memberikan hadiah, betulkah?"
Selesai mengatakan itu, ia pun mengangkat alisnya dan menoleh ke Gu Zhishen, seperti sedang memprovokasinya.
Gu Zhishen mengerutkan alisnya, dalam hatinya ia sangat marah! Bagus sekali, Yun Jianyue berani-beraninya bertingkah kepadanya karena seorang pria yang mencampakkannya!
Yun Xiaotian tentu memahami perasaan Gu Zhishen, ia tidak mungkin menjawab pertanyaan Yun Jianyue dan membuat Gu Zhishen tidak nyaman. Ia meletakkan catur di meja dan berkata kepada Gu Zhishen, "Malam ini makan malam di rumah saja kalau tidak sibuk."
Yun Jianyue langsung tidak setuju dengan undangan ayahnya terhadap Gu Zhishen, kenapa harus mengundang Gu Zhishen makan malam di rumah!
Tetapi Gu Zhishen begitu sibuk dengan pekerjaannya, ia mungkin juga tidak memiliki banyak waktu untuk makan malam di sini…...
Pikiran Yun Jianyue masih berlanjut, telinganya sudah terdengar nada rendah itu mengatakan, "Baik, dulu pernah dengar dari Siwan bahwa masakan Bibi Wen sangat enak. Saya selalu ingin merasakan masakannya, hari ini saya bisa makan makanan yang enak!"
Mata Yun Jianyue yang jernih pun membesar dan melihat ke Gu Zhishen. Ia benar-benar tidak mempercayainya. Ia baru tahu bahwa Gu Zhishen bersedia makan malam di rumah ini!
Kata-katanya membuat Bibi Wen yang berdiri di samping sangat senang, "Pak Gu terlalu berlebihan, saya segera menyiapkan makan malamnya."
Yun Xiaotian melihat ke Gu Zhishen dan Su Xu, "Kalian bisa main catur Xiangqi?"
Gu Zhishen, "Saya tidak bisa."
Su Xu tersenyum, "Saya juga hanya bisa sedikit."
"Temani aku main sebentar, Siwan dan Jianyue mereka berdua tidak suka bermain, jarang bisa bertemu dengan yang bisa bermain." Di sisi lain, Yun Jianyue meminta pembantu membereskan barang-barang di meja.
Su Xu tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan baik ini untuk mengekspresikan dirinya. Namun mulutnya berkata dengan rendah hati, "Saya bisa bermain dengan paman asal paman jangan merasa standar caturku terlalu rendah."
Yun Jianyue berdiri ingin ganti baju di kamarnya, Chen Xiaoxiao juga berdiri mau ke dapur. Sambil berjalan ke samping ibunya, Yun Jianyue pun meringankan nadanya dan bertanya, "Gu... Kakak ipar, kenapa tiba-tiba bisa datang ke rumah?"