Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 17 - Pertama Kali Bagi Gu Zhishen, Kulit Yang Sensitif

Chapter 17 - Pertama Kali Bagi Gu Zhishen, Kulit Yang Sensitif

Bibir Gu Zhishen mengangkat sebuah senyuman dingin, "Melawan? Yun Jianyue, coba kamu pikir sendiri, seorang wanita telanjang mengambil inisiatif memeluk dirimu, jika kamu seorang pria, apa kamu bisa menolaknya?"

Yun Jianyue terpaku di tempat, karena tidak bisa menolak, jadinya ia dengan patuh menerima paksaannya itu?

"Dasar bajingan!"

Wajah Gu Zhishen seketika terlihat dingin, "Apa kamu bilang?"

Auranya yang ganas mampu membuat suhu udara dalam ruangan menurun beberapa derajat, Yun Jianyue pun merinding dan segera berkata, "Aku marah karena aku sendiri bajingan! Mana boleh memperlakukan Presdir Gu dengan paksa!"

Kalau bisa, Yun Jianyue ingin minta maaf atas sikapnya yang pengecut ini, siapa suruh Gu Zhishen adalah seekor harimau, sedangkan dirinya hanyalah seekor biri-biri! Langsung diserang habis olehnya.

Gu Zhishen sepertinya sangat puas dengan jawaban Yun Jianyue, sikapnya pun mulai melembut. Tangannya yang ada di sandaran tangan kursi pun mulai terangkat dan mengelus kepala Yun Jianyue seperti sedang mengelus seekor peliharaan, "Kamu dapat mengintropeksi diri sendiri dan menyadari kesalahanmu sendiri, bisa dikatakan kamu memiliki kesadaran ideologis yang tinggi. Jangan khawatir, asal kamu bersedia bertanggung jawab kepadaku, aku akan memaafkanmu!"

Yun Jianyue hanya bisa melotot dan tertegun mendengar ucapannya. 

Dalam hati ia hanya bisa memprotes, 'Dasar Gu Zhishen, dasar tidak tahu malu!'

Walaupun telah mabuk, dan memintanya bersetubuh dengannya, hal ini juga karena Gu Zhishen sendiri tidak mau menolaknya dan akhirnya terjadilah akibat dari permasalahan ini, kan! Kenapa Gu Zhishen malah mendorong semua kesalahan kepadanya?

"Walaupun memang begitu ceritanya, kamu pun sepertinya juga sudah bukan pertama kalinya melakukan itu, kan! Kenapa aku harus bertanggung jawab? Aku saja tidak menyuruhmu bertanggung jawab kepadaku…"

Yun Jinyue menundukkan kepalanya, tangannya meremas sudut bajunya dan bergumam. Gu Zhishen yang tidak mendengarkan kata-katanya dengan jelas, memintanya untuk mengulanginya lagi, "Kamu bilang apa tadi? Lebih keras lagi!"

"Aku bilang, kamu pasti juga sudah pernah tidur dengan perempuan lain. Lalu, kamu mau tanggung jawab apa…?" Yun Jianyue mengangkat kepalanya dan melihat ke mata Gu Zhishen yang panas, hati Yun Jianyue meloncat sejenak, suaranya pun terhenti dan langsung menundukkan kembali wajahnya untuk menghindari tatapan matanya.

Jari panjang Gu Zhishen tiba-tiba mengangkat dagu Yun Jianyue, memaksanya melihat ke matanya, wajah yang mendekat membuat bibirnya hampir mengenai bibir Yun Jianyue, "Siapa bilang aku sudah pernah tidur dengan perempuan lain?"

Apa?

Pupil matanya yang jernih langsung membesar, tidak bisa mempercayai kata-katanya, bahkan mengira dirinya memiliki halusinasi pendengaran.

Apa maksudnya? Ia, Gu Zhishen, sebelumnya, ia masih... perjaka?

Ya tuhan...!

Jika berita ini diketahui oleh para penggemar Gu Zhishen, badannya mungkin akan ditembak oleh tatapan mata mereka menjadi sarang lebah.

Tetapi….

Apa mungkin ia masih perjaka sebelumnya?

Yun Jianyue sangat meragukannya, tatapannya mulai melirik pelan ke bagian bawah perut Gu Zhishen itu. Ia pernah dengar dari Zhu Jingyi, jika pria yang melewati umur 25 tahun dan masih perjaka, maka ia bisa digolongkan sebagai gay atau memiliki kemaluan yang impoten.

"Segera hentikan pemikiranmu yang berantakan itu, kalau tidak, kamu harus tanggung jawab sendiri!" Gu Zhishen melihat tatapannya yang mulai menurun ke selangkangannya itu. Dari perubahan ekspresinya, ia bisa langsung menebak dengan mudah kalau di dalam otaknya itu pasti tidak memikirkan hal-hal yang baik tentangnya.

Perempuan ini, selalu melakukan sesuatu yang diluar dugaannya!

Tenaga tangan yang masih di dagu Yun Jianyue kemudian menguat, Yun Jianyue pun langsung merasa sakit di dagunya, "Sakit!"

Gu Zhishen melihat ke dagunya yang merah karena cubitannya tadi. Ia pun mengerutkan alisnya. Kulitnya itu pun juga sungguh sensitif, disentuh sedikit saja sudah merah.

Mengembalikan tangannya, Gu Zhishen membalikkan badannya dan mengambil jas yang di gantungan baju, "Temani aku ke suatu tempat!"

"Kemana?" Yun Jianyue bertanya bingung.

Gu Zhishen tidak memberikan jawaban, hanya memberikan sebuah tatapan yang berwibawa dan Yun Jianyue pun langsung mengalah. Ia pun dengan patuh mengikutinya di belakang sejak keluar dari kantornya.

Setelah turun dari gedung perusahaan, terlihat supir Gu Zhishen bernama Xu Shi sudah menunggu di pintu masuk. Setelah mereka naik ke mobil, tidak perlu perintah dari Gu Zhishen, Xu Shi pun langsung masuk dan menyetir mobil itu keluar dari gedung perusahaan setelah menyapa Yun Jianyue dengan ramah.

Yun Jianyue dan Gu Zhishen duduk bersampingan di mobil, namun jarak mereka bagaikan dipisahkan oleh sungai. Posisi mereka seakan Yun Jianyue sedang berada di ujung sungai sini, dan Gu Zhishen berada di sisi sungai lain.

Sepanjang perjalanan, Yun Jianyue sedang menyusun kata-katanya dengan tujuan agar Gu Zhishen setuju menemaninya ke Biro Urusan Sipil mengurus perceraian mereka berdua.

Namun setiap Yun Jianyue selesai memikirkan alasannya dan menolehkan kepalanya kepada Gu Zhishen untuk menyampaikan pikirannya, Gu Zhishen segera memberikan satu lirikan kepadanya bagaikan sudah mengetahui isi hatinya itu. Yun Jianyue pun langsung menundukkan kepalanya bagaikan seekor burung unta.

Yun Jianyue diam-diam menangis di dalam hatinya, sekarang ini ia sangat rindu kepada kakaknya yang sekarang entah di suatu tempat itu, kenapa ia harus melarikan diri? Kalau tidak, ia juga tidak akan terlibat dengan Gu Zhishen ini!

Selain itu, Su Xu yang juga menyebalkan itu, kenapa ia harus memilih mengatakan putus kepadanya pada hari pertunangan kakaknya? Kalau tidak ia juga tidak akan pergi minum di bar dan bercinta dengannya!

Memikirkan masalah di bar itu, Yun Jianyue sekarang sangat benci dengan seluruh minuman arak di dunia ini, kedepannya ia tidak akan menyentuh minuman keras lagi!

Yun Jianyue baru mabuk sekali ini saja dan sudah bisa menjadi istri Gu Zhishen tanpa kesadarannya. Jika ia mabuk pada kedua kalinya, siapa yang tahu bahwa akan terjadi masalah lain lagi!

Pada saat Yun Jianyue tertimbun dalam pikirannya, mobilnya tiba-tiba berhenti. Gu Zhishen dan Yun Jianyue langsung turun dari mobil dan ternyata mereka telah sampai pada suatu rumah sakit.

Tapi kenapa?

Belum sempat bertanya kepada Gu Zhishen, Gu Zhishen sudah menghentikan langkahnya. Ia menolehkan wajahnya dan melihat kepadanya, dengan nada serius ia berkata, "Nanti di dalam, kamu jangan ngomong sembarangan, cukup menganggukkan kepalamu dan senyum saja, mengerti?"

"Ha?" Mendengarkan perintahnya yang tiba-tiba itu, Yun Jianyue dalam sejenak tidak mengerti dan kemudian ia segera menjawab 'ouw' setelah melihat tatapan dingin Gu Zhishen.

Gu Zhishen melihat wajahnya yang kusam, ia sedikit khawatir, namun ia juga tidak memiliki cara lain lagi. Ia membuka pintunya sambil menggandeng tangan Yun Jianyue.

Yun Jianyue sebenarnya berusaha melepaskan tangannya dari telapak tangannya. Tetapi, Gu Zhishen merendahkan matanya dan memberikan tatapan dingin. Yun Jianyue pun segera menghentikan gerakannya karena merasa takut.

Mereka pun berjalan menuju suatu kamar pasien. Saat masuk, ternyata kamar pasien ini sangat besar. Di dalamnya bahkan memiliki ruang tamu, ruang makan dan kamar tidur. Gu Zhishen membawanya menuju kamar tidur itu.

Jendela kamar tidur terbuka menghembuskan angin yang segar, di tempat tidur pasiennya sedang diduduki oleh seorang nenek tua berambut putih yang sedang membaca buku menggunakan kacamata bacanya. Gu Zhishen memanggilnya nenek.

'Hah? Nenek?' Mata Yun Jianyue memancarkan sejenak rasa panik dan keterkejutannya. Ia tidak menyangka Gu Zhishen akan membawanya menemui neneknya. Tentu ia ingin melarikan diri namun tangannya sedang digenggam kuat oleh telapak tangan Gu Zhishen.

Nenek Gu Zhishen dengan pelan mengangkat kepalanya, mata di belakang kacamata tebalnya menggambarkan ekspresi yang mengagetkan. Ia menatap terus ke perempuan yang digandeng oleh Gu Zhishen ini.

"Nenek, ini adalah tunanganku yang kemarin aku sebutkan, namanya Yun Jianyue. Sekarang kami sudah menikah, acara pernikahannya akan menyusul." Gu Zhishen memperkenalkan Yun Jianyue kepada neneknya, Gu Wei dan kemudian berkata lagi kepada Yun Jianyue, "Panggil nenek."

Yun Jianyue sekarang sedang berada di tepi jurang, mau atau tidak ia pun harus memanggilnya 'nenek'. Dengan tidak menghilangkan rasa sopannya, ia pun tersenyum, "Selamat sore, Nenek."

"Selamat sore." Gu Wei tersenyum. matanya menoleh ke cucunya dan bertanya, "Aku ingat kemarin yang kamu bilang sepertinya bukan dia, tapi seorang perempuan yang bernama Yun apa Wan apa itu."