Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 18 - Cepat Hamil, Pantat Besar Mudah Melahirkan

Chapter 18 - Cepat Hamil, Pantat Besar Mudah Melahirkan

Mendengar kata-kata Gu Wei, hati Yun Jianyue bergelombang dan melirik ke Gu Zhishen dengan sudut matanya, ia sudah tahu pasti akan begini hasilnya, haah!

Namun Gu Zhishen hanya menjawab dengan tenang, "Anda salah ingat, yang aku sebutkan selalu adalah Yun Jianyue."

"Aku yang salah ingatkah?" Gu Wei melihat ke cucunya dengan tajam, ia sempat tidak percaya dengan kata-katanya.

"Nenek, Anda sudah tua, sangat normal jika Anda salah ingat sesuatu, Jianyue tidak akan keberatan." Kemampuan menipu Gu Zhishen membuat Yun Jianyue sangat kagum kepadanya. Apalagi ia dengan tidak malu menariknya ke jurang ini, "Jianyue, katakan, betulkah kata-kataku?"

Yun Jianyue memamerkan sebuah senyuman yang kaku dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Jari tangannya mencubit tangan Gu Zhishen dan menandakan agar Gu Zhishen jangan terlalu keterlaluan!

Kelinci saja bisa menyerang orang ketika panik, apalagi ia bukanlah seekor kelinci!

Gu Zhishen bagaikan tidak merasakan sakitnya, mengangkat alisnya ia bilang, "Tolong tuangkan air buat nenek."

"Baik." Yun Jianyue mengambil termos air yang ada di meja sebelah tempat tidur pasien dan keluar menuju ruang makan. Namun ia tidak langsung kembali ke kamar pasien, ia mengerti kalau Gu Zhishen ingin berbicara berduaan dengan neneknya makanya Gu Zhishen mengeluarkannya dari kamar pasien.

Begitu Yun Jianyue berdiri di depan meja makan, ia mulai penasaran. Nenek Gu Zhishen kelihatannya memiliki penyakit khusus, sepertinya sudah lama tinggal di rumah sakit ini.

Di sisi lain Gu Zhishen yang ada di kamar tidur pasien sudah duduk di tepi tempat tidurnya. Saat melihat wajah Gu Wei yang pucat dan tua, dengan nada rendah ia berkata, "Nenek, jangan menakutinya! Sifatnya sedikit penakut dan malu-malu, kalau nanti ia lari, jangan salahkan aku tidak mencarikan menantu cucu untukmu!"

Meskipun Gu Wei sudah tua, badannya tidak sehat, namun pikiran otaknya masih jernih. Ia yakin bahwa tidak mungkin salah mengingat nama Yun Siwan, tadi ia hanyalah sengaja mempersulit Yun Jianyue dan memberikan pelajaran kepada Gu Zhishen.

"Tekanan kecil seperti ini saja dia tidak bisa menahan, bagaimana dia bisa menjadi menantu perempuan keluarga Gu." Gu Wei memikirkan Yun Jianyue, jelas-jelas ia sangat puas dengan istri cucunya ini. Malahan ia memelototi Gu Zhishen, "Selain itu, tidak perlukah kamu menjelaskan alasan memilih menantu perempuan untuk Keluarga Gu bukan jatuh pada putri pertama Keluarga Yun, Yun Siwan melainkan menjadi putri kedua Keluarga Yun, Yun Jianyue? Dasar kamu, jangan-jangan kamu sembarang merekrut orang membohongi nenekmu ya!"

Gu Zhishen mengulurkan tangan untuk memegang tangan neneknya yang kurus, sambil terkekeh dengan suara rendah, "Aku mana berani membohongi Nenek! Nenek begitu pintar dan licik, aku tidak mungkin bisa bertingkah sembrono di depan Nenek!"

Gu Wei pun tersenyum dengan kata-kata cucunya, ia menepuk tangan Gu Zhishen yang ada di telapak tangannya itu, "Kalau kamu berani membohongiku, lihat aku bagaimana menghukummu nanti!" Sambil terdiam seketika, ia bertanya lagi, "Masalah ini, kamu belum memberi tahu ke ibumu?"

Gu Zhishen menganggukkan kepalanya.

Senyuman Gu Wei seketika memudar. Dengan serius, ia bilang, "Mendengar sifat putri pertama Keluarga Yun sangat pemarah, angkuh dan manja , jika ia masuk ke keluarga Gu, takutnya ia tidak bisa akur dengan ibumu, maka keluarga kita juga tidak akan damai. Namun putri kedua ini sepertinya bagus, sifatnya sepertinya kalem dan tenang. Tetapi kemarin kamu baru sempat mengumumkan pertunanganmu dengan Yun Siwan, kemudian berbalik menikahi adik perempuannya, tindakan ini pasti akan membuat gosip tentang keluarga kita. Melihat dari sifat ibumu yang begitu memperdulikan pandangan orang luar, ia mungkin akan tidak menyukai Yun Jianyue."

Hal yang dikatakan Gu Wei juga dalam pemikiran Gu Zhishen, dan ini juga tujuannya membawa Yun Jianyue menemui neneknya, "Jadi, aku akan mengandalkan nenek tentang masalah ini."

Gu Wei melepaskan tangannya dari tangan Gu Zhishen dan berpura-pura marah, "Hal ini adalah masalah kalian para orang muda, tidak ada urusan dengan orang tua sepertiku!"

Jelas-jelas ia tidak ingin membantu Gu Zhishen, hanya ingin menjadi penonton.

Gu Zhishen juga tidak panik, dengan nada ringan ia berkata, "Maka Nenek hanya bisa melihat ibuku mempersulit istriku dan meninggalkanku!"

Di bawah kalimat ini, artinya Gu Zhishen telah meyakinkan Yun Jianyue sebagai istrinya dan tidak akan ada perubahan lagi.

Gu Wei melihat ke cucu kesayangannya, dengan serius ia bertanya, "Kamu sudah meyakinkannya, tidak akan berubah?"

Gu Zhishen tidak segera menjawab pertanyaannya, terdiam beberapa saat, dengan nada rendah ia berkata, "Kami sudah menikah."

Gu Wei mengerti arti Gu Zhishen dan mengangguk dengan serius, "Baiklah, nenek tahu."

Setelah pembicaraan yang serius itu, Yun Jianyue dan Gu Zhishen menemani Gu Wei makan malam. Seorang perawat ikut mengantarkan makan malamnya ke kamar pasien, Yun Jianyue membantu menyajikan makanannya.

Gu Zhishen membantu Gu Wei turun dari tempat tidurnya dan memberikan tongkat jalan kepadanya, karena sakit, kini Gu Wei sudah tidak bisa berjalan tanpa tongkat jalannya.

Yun Jianyue melihat mereka keluar, karena kali ini baru pertama kali bertemu, ia takut kalau Gu Wei tidak suka dirinya menyentuhnya, maka ia hanya bisa menggeserkan kursi yang menghalangi jalan mereka.

Walaupun hanya sebuah tindakan kecil, namun tindakan ini sangat menarik perhatian Gu Wei. Ia pun melirik ke Gu Zhishen bagaikan mengatakan, lumayan juga pandanganmu memilih orang!

Gu Zhishen mengangkat alisnya, dengan bangga ia melirik kembali, pandanganku selalu bagus.

Ketika sedang makan, Yun Jianyue tetap memegang etika untuk tidak berbicara ketika makan ataupun tidur. Sebaliknya justru Gu Wei yang selalu memberikan pertanyaan kepadanya.

Umur, pekerjaan, hobi dan lain-lain.

Yun Jianyue menjawabnya satu per satu, Gu Wei masih ingin bertanya, Gu Zhishen sudah menjepitkan sayur kepada mangkuknya, "Nenek, makan yang banyak."

Maksudnya adalah ingin Gu Wei jangan bertanya lagi.

Gu Wei melirik ke Gu Zhishen, 'Hou, kini kau sudah mulai melindungi istrimu dan tidak menyayangi Nenekmu lagi?!'

Gu Wei menundukkan kepalanya dan makan, matanya melirik ke Yun Jianyue dan tiba-tiba ia mengatakan, "Meskipun kamu tidak memiliki kecantikan yang menawan, namun pantatmu lumayan montok, kedepannya pasti bisa melahirkan bayi yang gendut!"

"Phuh!" Sup yang baru diminum Yun Jianyue langsung menyemprot keluar, wajahnya langsung memerah, daun telinganya pun memanas, sambil canggung ia sambil meminta maaf atas ketidak sopanannya, "Maaf, maaf, maaf..."

Gu Zhishen mengerutkan alis matanya, mukanya tidak menunjukkan ekspresi yang menonjol.

Justru Gu Wei yang menarik tangannya dan senyum, "Tidak apa-apa, sudah kenyang juga."

Tapi aku masih lapar! Yun Jianyue melihat ke makanan semeja yang disemprot air ludah olehnya, merasa sayang dengan makanannya, air matanya pun mulai mengalir di dalam hatinya.

"Dikatakan bahwa pantat yang besar gampang melahirkan, percayalah kepada nenek! Kapan kalian berencana memiliki anak? Menurutku sebaiknya kamu bisa hamil dalam tujuh hari..."

Untungnya Yun Jianyue sudah tidak melanjutkan makannya lagi, kalau tidak pasti ia akan sekali lagi menyemprotkan makanannya.

'Hamil dalam tujuh hari? Nenek, aku dan cucu Anda hanya suami istri palsu!' Jeritnya dalam hati.

Namun kata-kata ini tidak boleh dikatakan di depan Nenek Gu Wei, apalagi sekarang nenek masih sedang sakit. Pada akhirnya ia hanya tersenyum diam dan melihat ke Gu Zhishen.

Sebaliknya, Gu Zhishen sendiri bertatapan dengannya selama dua detik. Tanpa memberikan isyarat apapun, ia pun bangun dan pergi.

Yun Jianyue hanya bisa membuka matanya lebar-lebar saat melihat sikap Gu Zhishen yang tidak dipahaminya ini. Ia pun hanya bisa menggerutu dalam hatinya dengan heran, 'Hah, dia pergi begitu saja? Pergi meninggalkan kami?'

Dengan sikap Gu Zhishen yang terasa acuh baginya, ia pun jadi sedikit kesal dan mengumpat dalam hati, 'Kenapa ada pria seperti ini! Selain itu, perempuan tua ini juga adalah Nenekmu, Ne...nek...mu! Kamu harus cepat menenangkannya dan menyelamatkan aku yang hanya tokoh sampingan saja! Dasar brengsek!'

"Xiao Yueyue, kamu tunggu sebentar." Gu Wei melepaskan tangan Yun Jianyue dan berdiri dengan tongkat jalannya.

Xiao Yueyue? Nama apa ini! Meskipun Yun Jianyue tidak mengerti dengan nama yang diberikan nenek, namun ia tetap berdiri dan mau membantunya, "Nenek, pelan-pelan."

"Tidak apa-apa, nenek masih tangguh, bisa jalan sendiri! Kamu duduk saja"

Gu Wei bersikeras tidak mau Yun Jianyue membantunya, Yun Jianyue hanya bisa melihatnya memasuki kamar tidur dan setelah itu duduk kembali.

Gu Zhishen kembali dengan segelas air ditangannya, memberikan kepada Yun Jianyue dan bertanya, "Apa yang mau dilakukan Nenek?"

Yun Jianyue mengambil gelas air dari tangan Gu Zhishen dan menggelengkan kepalanya, "Tidak tahu." Melihat ke gelas airnya ia kembali melihat ke Gu Zhishen, "Kenapa tiba-tiba menuangkan air kepadaku?"