Chereads / Xaina yang Manis / Chapter 3 - Aku tidak suka Sayur

Chapter 3 - Aku tidak suka Sayur

Keesokan harinya Xaina bangun setelah Jidda membangunnya. Ia langsung turun kebawah setelah selesai mandi dan berganti pakaian. Ia mengenakan gaun berbunga-bunga kecil yang terlihat simple dan anggun. Hanya sampai lutut dan tak berlengan

" Pagi Kakak Ipar! " Sapa Rheja dengan sebuah senyuman hangat terbit dibibirnya

" Iya " Respon Xaina seadanya lalu duduk dikursi yang Jidda tarik untuknya. Xaina tidak duduk disamping ataupun dihadapan suaminya. Tapi, lebih memilih dihadapan Rheja yang sangat cerewet itu

" Kakak Ipar, coba tumis jamur ini. Kamu tahu jamurnya dari Italia " Rheja mengambilkan tumis jamur untuk Xaina, sembari memperkenalkan jamur itu.

" Tidak " Jawab Xaina sembari menggeser mangkuk kosongnya.

" Capcay? Atau Paprika dari gurun ini sangat lezat cobalah. "

" Tidak " Xaina kembali menolaknya. Rheja tidak putus asa dan kembali menawarinya " Terong baladonya? Ini dari Jepang rasanya pasti enak apalagi dimasak oleh chef terbaik keluarga "

Sebelum Xaina kembali menolak, Jidda segera meminta maaf dan menjelaskan dengan sopan " Maaf tuan, Nona saya tidak menyukai sayuran "

" Oh maaf! Kalau begitu kamu ingin aku ambilkan apa? " Rheja memasang wajah rasa bersalah, lalu menawarkan diri ingin diambilkan apa. Sementara, Gavin sudah makan dari tadi tanpa menghiraukan mereka

" Jidda " Panggil Xaina dengan nada rendah

Jidda menatap Nonanya sekilas lalu berkata " Maaf tuan, Nona tidak ingin merepotkan anda. Biar saya saja yang mengambilkannya untuk Nona saya " Jidda menatap Rheja dengan nada memohon maaf. Jelas sekali Xaina menolak tawaran pria itu.

" Oh begitu " Rheja yang mengerti maksud ekspresi dan kata-kata Jidda tidak lagi menawarkan diri untuk mengabilkan makanan untuk gadis itu.

Akhirnya mereka makan dengan tenang.

🍁🍁🍁

Setelah Xaina selesai sarapan dia kembali lagi ke dalam kamarnya. Entah apa yang dilakukannya, dia sangat senang menyendiri dalam keheningan. Entah, itu dia sedang belajar atau merancang rencana tidak ada yang tahu. Setahu, Jidda Nonanya adalah penggemar penyendiri dan ketika dia periksa ternyata Nonanya suka melukis

Sementara Gavin dan Rheja berangkat ke kantor. Rheja yang menyetir mobilnya.

" Apa kamu tidak merasa aneh? " Tanya Rheja disaat mereka berhenti karena lampu merah

Gavin meliriknya sekilas, sebelum melontarkan kalimat pertanyaan tidak mengerti " Aneh apa? "

" Xaina Rahasya Allantazia. " Jawab Rheja, matanya menatap kedepan dengan pandangan menerawang. Ia bisa dibilang ahli dalam memahami perasaan perempuan.

" Kenapa dengannya? "

" Aku merasa dia sedang dalam keadaan tertekan " Jawab Rheja penuh keyakinan. Dia sangat paham dengan karakter dan gerak-gerik seorang wanita. Terlebih, Ia adalah playboy cap sandal jepit ceweknya dimana-mana. Kata setia baginya pacar setiap tikungan ada 🤣

" Haha terserah. Aku sengaja membuatnya tertekan dengan begitu dia akan sangat tersiksa " Respon Gavin acuh, ia tertawa samar

" Bukan, dia sudah lama mengalami hal itu sebelum kamu lakukan. Coba deh kamu sedikit perhatikan dia. Disetiap gerak-gerik dan tatapannya "

" Ah ngapain ngurusin dia. Kamu tahu dia itu bodoh dan gagu "

" Kurasa tidak seperti yang kamu bilang " Kata Rheja misterius

" Udah deh ah Rhe. Gue gak selera bahas dia " Gavin mengalihkan pandangannya ke keluar

" Suatu saat kamu akan menyesal telah menyia-nyiakan dia "

" Apanya yang perlu disesali. Orang dia gadis bodoh dan gagu "

" Aku rasa dia jauh lebih baik dari wanita lain. Bahkan, dari seorang Diva Akari mu itu " Tutur Rheja dengan tenang membandingkan istri sah seorang Gavin dengan kekasih hati Gavin

" Sok tahu kamu " Tukas Gavin dengan nada berang

" Kita lihat saja nanti " Respon Rheja dengan senyuman misterius,

lalu kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan cepat. Tapi, masih dibawah 100 km / jam