Pagi ini Alanda sudah siap untuk pergi ke Perusahaan mendiang suami tercintanya, dia berpakaian rapi dan formal sebagaimana seorang pemimpin yang elegan dan berwibawa serta anggun sekaligus kecantikan yang terpancar walaupun di usianya yang ke 30 tahun.
Alanda memasuki kendaraan mewahnya dan sang sopir melajukan membelah jalanan Ibu kota yang padat dengan aktifitas penduduknya.
Tidak butuh waktu yang lama Alanda sampai di depan loby kantor gedung bertingkat 20 tersebut dengan langkah yang pasti dia memasuki ruang rapat dimana semua pemegang saham dan jajaran direksi sudah berkumpul.
Mendengar bahwa mereka akan mengadakan rapat dadakan setelah pimpinan terdahulu meninggal dunia mereka ingin segera mengganti atau menunjuk salah satu pemegang saham mayoritas untuk mengantinya.
Pintu besar ruang rapat terbuka lebar dan dengan elegan Alanda masuk dan berjalan menuju kursi yang biasa di duduki oleh Alm. suaminya Ariel.
"Selamat pagi semua para pemegang saham dan para jajaran direksi yang hadir di sini, terimakasih atas kesediaan kehadiran kalian semua, Saya Alanda yang akan mengantikan suami saya sebagai pemimpin perusahaan ini sesuai dengan wasiat yang ditinggalkan oleh alm. Suami saya." Alanda memulai berbicara dirapat tersebut.
Mereka gaduh mendengar penuturan dari sosok wanita muda yang sedang berdiri di depan kursi pimpinan saat ini, mereka belum bisa menerima keputusan tersebut karena mereka juga baru kenal dengan Alanda.
"Kami tidak akan setuju bsgitu saja dengan apa yang anda ucapkan tapi kami perlu suatu bukti yang bisa membawa perusahaan ini maju, kami ingin hasil bukan hanya omongan saja jadi buktikan bahwa Anda sanggup untuk memimpin" salah seorang memberikan pendapatnya dan yang lain puntampak berfikir yang sama serta mengangguk setuju.
"Baiklah Saya akan buktikan kinerja saya selama satu bulan kedepan apa perysahaan ini mengalami progres atau tidak" Alanda menyetujui dan menyanggupinya.
"Baik kami akan tunggu kabar selanjutnya satu bulan kedepan" jawab seseorang pemegang saham yang lainnya.
"Oke rapat Saya akhiri sampai disini dan sampai ketemu lagi di rapat selanjutnya" Alanda meninggalkan ruang rapat menuju ruang CEO dan menghempeskan diri duduk di kursi pimpinan.
"Nit...nit...". Alanda menekan no ekstensen sekretarisnya untuk memanggilnya.
"Segera keruangan Saya!" Alanda berkata singkat.
"Baik Bu..." sekretaris itu langsung bergegas menuju ruang CEO.
"Tok..tok..tok.." dia mengetuk pintu dan langsung membukanya setelah mendengar jawaban dari dalam.
Ia pun masuk dan berjalan menuju meja sang pimpinan "Ibu memanggil saya?" tanya nya.
"Ee..." Alanda melihat ada papan nama di dada kanan sekretaris itu yang tertera di sana.
"Ella... apa jadwal Saya hari ini?" Alanda bertanya.
Ella melihat tabnya dan menggulirnya, kemudian dia berhenti dan segera membacakan jadwal CEO nya hari ini.
"Hari ini ada pertemuan dengan Tuan Jaya dari PT. Perkasa untuk menjalin kerja sama di di bidang konstruksi pada pukul 11.00 tepat sekalian untuk makan siang, dan satu pertemuan lagi pada pukul 14.00 setelahnya" Ella menjawab semuanya.
"Oke siapkan saja semua berkasnya dan kita berangkat setelah kamu siap!" perintah Alanda.
"Baik Bu.." Ella keluar setelah itu menyiapkan segalanya dan dalam waktu 30 menit semua sudah siap.
" Tok.. tok...tok..., semua sudah siap Bu..." Ella melaporkannya.
Mendengar itu Alanda beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu dan berkata "Ayo berangkat dan selesaikan tugas hari ini dengan hasil kesuksesan".
"Baik Bu" jawab Ella dengan tegas.