Setelah satu bulan Alanda menjalankan perusahaan dan perusahaan mengalami peningkatan pada keuntungan yang sangat baik sekali dan rapat pun di adakan dengan resmi dan di lakukan sekaligus menyambut pimpinan baru.
Alanda memasuki gedung dan menuju ruang rapat dengan pakaian yang rapi namun terlihat anggun dan elegan, pintu dibukan dan nerjalan menuju kursi pimpinan "Selamat pagi semua...".
Mereka semua berdiri menyambut kehadiran Alanda yang memang tampak seperti seorang wanita yang memiliki aura seorang pemimpin "Pagi Nyonya Alanda".
"Baiklah mari kita mulai rapatnya" Alanda ingin segera menyelesaikan semua agenda hari ini dan segera kembali ke kediamannya yang nyaman.
Rapat pun di mulai dan dengan efisien waktu yang sangat cepat rapat telah selesai dan hasilnya memuaskan mereka semua.
Mereka semua merasa puas dengan hasil kerja pimpinan sehingga semua mempercayakan segala sesuatunya kepada pimpinan yang baru.
Alanda menuju Ke ruangannya dan duduk di kursi kebesarannya "Ella apa jadwal ku hari ini?" tanya Alanda setelah memencet sambungan telpon dengan ruangan sekretaris.
"Hari ini Bu Alanda hanya akan berada di satu tempat yaitu undangan makan siang bersama Tuan Alex dari Global Grup" jawab Ella.
Mendengar itu Alanda kemudian berkutat dengan berkas berkas yang perlu di tanda tanganinya.
Tepat pukul 11.30 Alanda keluar dari ruangan dan masuk kedalam lift turun ke loby "Ting" suara lift terbuka.
Alanda keluar dan mendapatkan tundukan hormat dari beberapa pegawai yang di temuinya.
Alanda keluar gedung menuju parkiran di mana mobil mewahnya terparkir di sana.
Alanda memasukinya dan menyetirnya sendiri tudak biasanya Alanda menyetir seorang diri biasanya pakai sopir pribadinya, karena sopirnya ijin nggak masuk pulangkampung kardna sang ibu sakit.
Di seberang jalan seseorang yang telah di bayar untum merusak kendaraan yang di kendarai Alanda mengawasi dan mengikuti kemana Alanda akan pergi dan nanti baru akan segera di laksanakan oerintahnya itu.
Alanda memarkirkan mobilnya di parkiran tempat pertemuanya dengan Tuan Alex di sebuah restoran mewah itu.
Seorang pelayan menyambut kedatangannya "Selamat siang Nona apakah Anda mau pesan tempat?".
"Ah... tidak aku datang untuk menemui Tuan Alex, jadi apa ada reservasi atas nama Tuan Alex?" Alanda bertanya.
"Oh ya Anda sudah di tunggu oleh beliau" kata pelayan tersebut dan mengantarkannya keruangan VVIP.
Disaat pertemuan berlangsung....
Di luar gedung Seseorang telah membuat rem mobil Alanda menjadi blong saat nanti di gunakan.
"Aku sudah melakukan perintah mu, aku menantikan bayaranku" kata orang itu melalui telpon genggamnya.
"Oke Aku akan mentransfernya" jawabnya dari seberang.
Orang itu kembali kedalam mobilnya dan menunggu Alandà keluar dia harus melihat kejadiannya jika tidak maka dia akan dalam masalah.
Dalam ruangan Alanda dan Alex sudah mencapai kesepakatan untuk menjalin kerja sama setelah berbicara banyak tentang perusahaan keduanya.
"Aku yakin jika kita bisa menjalin kerja sama dengan baik" Alex berkata dengan yakin sekali.
"Anda begitu yakin dengan hasilnya nanti, oke Saya akan mengirimkan surat kontrak kerjasama nanti setelah saya balik ke kantor" Alanda menutup pembicaraan dengan senyum yang tulus dan bangkit dari duduknya dan menuju mobilnya yang ada di parkiran .
Alanda memasuki kendaraannya dia tampak lelah dan merasa pening, Alanda menyandarkan punggung dan kepalanya di sandaran kursi kemudi, dia memejamkan sejenak matanya.
"Hubby.... i miss you so much..." Air matanya berlinang mengingat suaminya yang sudah menghadap Sang Khaliq.
Alanda mengambil nafas panjang dan menegakkan tubuhnya untuk bersiap melajukan kendaraanya kembali ke kantor, karena jam makan siang telah usai.
Dengan santai Alanda mengendarai kendarannya namun tiba tiba saja ada telpon masuk dan memberitahukan bahwa Davino sedang tidak sadarkan diri, jelas saja Alanda menjadi panik dan mengendarai kendaraan dengan menaikan kecepatan dari yang normal.
Namun dari arah berlawanan juga ada kendaraan dengan kecepatan di luar batas sehingga Alanda memilih untuk mengurangi kecepatanya, namun apa yang tidak di sadarinya bahwa remnya telah tidak berfungsi sehingga dia membelokkan kendaraan kearah pembatas jalan dan menabrak pohon besar.
Mobil Alanda ringsek karena menabrak pohon tersebut dan keadaan Alanda mengalami luka di kepalanya, Namun karena benturan itu cukup keras sehingga bahan bakar yang menjalankan mobil menjadi bocor, sebelum kehilangan kesadarannya Alanda keluar dari kendaraan tersebut dan beberapa saat kendaraan itu meledak dengan keras "Boooomm....".
Setelah itu Alanda sudah tidak sadarkan diri, pandangannya menjadi gelap sepenuhnya.