Sembari berjalan menuju ke taman, Qiran pun menjawab pertanyaan Alby, "Sedikit,"
Jawabannya begitu singkat, tapi membuat Alby mengerti. Karena memang Qiran sudah terlihat kelelahan, jadi Alby tidak tega melihatnya, ia pun berinsiatif untuk menggendongnya dari belakang.
"Kalau begitu, naik saja kepunggungku, biar kamu tidak terlalu capek," kata Alby sembari berjongkok di depan Qiran.
"Ti-tidak perlu, By. Aku masih bisa berjalan," kata Qiran gugup.
" Katanya capek? Ya udah ayo naik! Lagi pula, besok kan kita harus siap-siap memulai untuk skripsi, kamu jangan sampai sakit, ayo naik lah!" Alby memaksa Qiran agar secepatnya naik ke punggungnya. Namun, tetap saja Qiran merasa tidak nyaman.
"Ya ampun, dia begitu perhatian banget. Memang iya aku sangat capek, tapi aku juga gak mau merepotkan dia, araghh membingungkan sekali kalau begini," kata Qiran dalam hatinya.
"Hayo! Kenapa bengong? Naiklah!" kata Alby yang sudah tidak sabaran ingin secepatnya berlalu dari tempat itu.