"Alby! Kamu baik-baik saja kan? A-ayo kita ke rumah sakit saja," kata Qiran yang masih menangis tersedu-sedu.
"Ti-tidak! Aku tidak mau, aku mau pulang saja. Kamu gak usah khawatir yah, aku baik-baik saja kok," kata Alby sembari berusaha berdiri, meski dagu dan sekujur tubuhnya masih terasa sakit.
"Tapi By! Bagaimana aku tidak khawatir, kalau kondisi kamu saja seperti ini!" kata Qiran dengan nada yang tinggi. Ia benar-benar mencemaskan Alby.
"Saya setuju dengan Non Qiran, lebih baik, Dek Alby ke rumah sakit saja, biar lukanya yang sakit, secepatnya diobati. Bahaya loh Dek, kalau disepelekan, takutnya semakin parah," sambung Pak Karim yang ikutan menasehati Alby, agar mau dibawa ke rumah sakit.
Namun, tetap saja Alby tidak mau menuruti perkataan mereka, ia malah menelepon sahabatnya untuk menjemput dirinya yang masih berada di kediaman rumah Qiran.