Aku semakin menangis. Memori 5 tahun silam kembali berputar di otakku. Di mana Om Dito harus menggantikan posisiku di jalan raya. Dia tertabrak mobil yang melaju kencang. Dan Sissy melihat segalanya. Karena waktu itu kami sedang berada di depan sekolah. Saat itu aku yang sedang terburu-buru ingin menyebrang tidak sempat memperhatikan sekitar sehingga tidak menyadari ada mobil yang melaju kencang dari arah kanan.
Om Dito yang saat itu sedang menjemput Sissy segera berlari untuk menolongku. Namun, naasnya beliau yang tertabrak. Aku sempat di dorongnya ke tepi jalan. Dan setelah itu aku tidak sadarkan diri karena syok.
"Sissy begitu karena aku, Mas."
"Ssttt.... Kamu nggak salah, Sayang. Itu semua takdir dari Tuhan. Umur kita masing-masing sudah tercatat di tangan Tuhan. Jadi kamu nggak salah." Dewa mengecup keningku cukup lama.
"Kakak jangan pikirin Sissy lagi. Dia pantas diberi hukuman. Sudah cukup dia nyakitin kamu selama ini, Kak."