Risa sedang bimbingan di dalam ruangan Pak Edo. Sedangkan aku dan ketiga sahabatku menunggunya di depan ruangan. Aku bercerita kepada ketiganya saat mereka bertanya ke mana aku selama beberapa hari belakangan.
"Syukurlah kalau suami lo punya bukti yang kuat buat jeblosin Dion gila itu ke penjara. Gue yang greget dengernya," ujar Amel.
Tika dan Fia mengangguk mengiyakan ucapan Amel. Mereka memang sudah sangat membenci Dion dan Sissy.
"Gue berharap itu dua manusia membusuk di penjara," sahut Tika.
Aku menggeleng, "Sissy masih belum jelas harus diapakan. Dia kan juga lagi hamil dan kena gangguan mental, kayaknya gak bakal di penjara, mungkin aja masuk ke rumah sakit jiwa," jelasku.
Ketiga sahabatku menghela napas sambil memandangku dengan pandangan yang berbeda-beda. Aku tersenyum dan seketika menoleh pada pintu ruangan Pak Edo yang terbuka.
Risa keluar dengan wajah berseri. Aku yakin dia berhasil menggoda dosen tampan di dalam sana.
"Bahagia banget lo, bitch!"