Chereads / Mysterious(2) / Chapter 11 - 11

Chapter 11 - 11

"Haaaaaaaaaaah..."

aku terbangun dari mimpi ku yang sangat buruk tentang kakek. mengapa kakek datang dengan seram dalam mimpi ku itu? apa sebenarnya kakek masih marah terhadap ku?

"kakek.. maafin Ara kek. ara gak maksud buat bikin kakek celaka." lirih ku yang sangat menyesal.

"tok.. tok"

"siapa ya?" lirih ku bertanya-tanya.

"masuk aja" aku berteriak. seseorang pun masuk ke dalam kamar ku.

"Shika. kenapa?" tanya ku heran. karena shika datang sambil membawa buntalan benang layang-layang nya.

"Ara tolong ambilin layangan shika di luar. nyangkut di atas pohon" pintanya. aku tersenyum kecil. kemudian dengan segera menuju toilet hanya untuk sekedar membasuh wajah ku dengan air. aku mengenakan jaket hitam ku, kemudian ke luar untuk mengambilkan layang-layang shika.

saat aku sedang berada di depan pintu,  aku melihat seorang laki-laki paruh baya yang sedang mengendarai motor.

"shika duluan ya." pekiknya yang sudah berlari duluan ke arah depan dari rumah ku.

"tunggu shika!" ia tak menggubris ucapan ku.  aku melihat laki-laki itu dengan tatapan kosong. entah karena baru bangun tidur atau ada sesuatu yang lain. aku hanya terpaku padanya. tepat di belokkan depan rumah, ia melintas di hadapan ku.

"Srreeeettt.."

"a.. apa..?"

"gak mungkin."

"brakk.."

'dia jatuh?' batin ku.

"Brakkkk...!"

selang 3 detik, ia pun jatuh. apa-apan ini? kejadian seperti kemarin terjadi lagi. aku melihat ada bioskop kecil itu lagi di hadapan ku. Tuhan kenapa ini tuhan? ada apa dengan diri ku.

"engga.. ga mungkin." lirih ku tak percaya.

"ayah.. ayah ada yang jatoh tolongin bantuin yah" pekik ku kepada ayah yang berada di dalam rumah. dengan sigap, ayah keluar rumah dan segera membangunkan laki-laki itu. lumayan berat ku lihat. karena ia jatuh di selokan depan rumah ku. aku lemas dan tak berdaya. kenapa ini semua terjadi pada ku? apa yang sebenarnya terjadi? aku kenapa? apa yang harus aku lakukan? apa aku beritahukan saja ke ayah? atau ibu? ibu juga lumayan bisa untuk ku percaya. karena waktu itu ibu melihat sesuatu yang sama dengan yang ku lihat.

Aku ke dalam untuk mencari ibu. ku lihat seisi ruangan dari berbagai sudut, namun aku sama sekali tidak melihat ibu disana. kemana ibu?

"ibu.." pekik ku. aku berjalan pelan sembari melihat-lihat ruangan yang ada di rumah ku.

"ibu.." pekik ku lagi. namun tak ada sama sekali jawaban.

'apa ibu lagi beli makanan ke tukang sayur ya? '

'apa lagi beli beras di agen? kebetulan juga tadi beras habis.'

'kemana yaa ibu?'

"ada apa Ra?" tanya ayah yang tiba-tiba saja datang dari balik pintu.

"Yah, ibu mana yah?" tanya ku

"ibu lagi di rumah sakit ra."

"Apaaaaaaaaaaa?!"

"ibu kenapa yah? ibu kenapa?" tanya ku dengan nada sedikit memaksa ingin mengetahui kabar ibu.

"Wooo sabar Ara. ibu gak kenapa-kenapa kok. ini kan udah masuk waktu ibu ngelahirin. ibu lagi di rumah sakit bukan sakit. tapi udah mau persiapan buat lahiran."

"Ya ampun ayah. ara kira kenapa." gumam ku lega. namun aku bingung kenapa ayah masih saja disini.

"kenapa ayah masih di rumah? ibu kan sekarang lagi di rumah sakit."

"iya, ayah lagi beres-beres buat supaya persalinan ibu nanti lancar."

"beres-beres?" bingung ku.

"kenapa ayah harus beres-beres? terus apa yang di beresin? rumah kah? rumah kan udah bersih yah." jawab ku semakin penasaran dengan yang sedang ayah lakukan saat ini. ayah tersenyum tipis.

"ayah beres-beres apa aja ra. bukan cuma rumah aja. ayah beres-beres selokan, halaman rumah, pokoknya semuanya harus bersih ra. kalau kata orang jaman dulu mah 'biar lancar persalinannya' gitu ra"

"oohh.."